Perkembangan Sosio-Emosional Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosio-emosional

24 tertentu. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa motif adalah dasar suatu perbuatan yang akan dilakukan untuk tujuan tertentu. Definisi motivasi menurut Lubis 2008 adalah pendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang dapat memberi pengaruh dalam menambah semangat maupun tidak sesuai dengan apa yang diperintah otak. Pendapat Uno 2008 juga serupa mengenai motivasi yaitu dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasi merupakan suatu tenaga atau faktor yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasi suatu tingkah laku manusia agar tujuannya tercapai. Atkinson dalam Martaniah 1984 mendefinisikan motivasi sebagai keadaan individu yang terangsang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, motivasi menurut peneliti adalah suatu tenaga pendorong manusia yang mengarahkan pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.

2. Tokoh-tokoh dan Teori Motivasinya

Gomes 2003 mengemukakan bahwa teori motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori utama yaitu Content dan Process. Teori content meliputi teori-teori kebutuhan yang menjelaskan bahwa perilaku manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Teori ini lebih cocok digunakan oleh seorang manajer untuk menebak kebutuhan karyawannya sebab seseorang akan lebih giat melakukan pekerjaan ketika 25 membutuhkan sesuatu. Sedangkan teori process menjelaskan bahwa semua perilaku yang ada berkaitan erat dengan pengharapan dimana seorang individu mempercayai sesuatu akan diperoleh dengan tingkah laku mereka. Berikut ini merupakan kerangka yang disebut produk motivasi dasar seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai keinginannya : Gambar 1. Proses Motivasi

a. Abraham Maslow

Abraham Maslow 1909-1970 yang merupakan tokoh psikologi humanistik lebih menekankan pada teori content dengan menuangkan teori kebutuhan-kebutuhan yang mendasari motivasi Benson, 2001. Maslow mengatakan bahwa individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling kuat pada waktu tertentu dan mempunyai keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi lagi Lubis, 2008. Kebutuhan manusia secara hirarki semuanya laten dalam diri individu yang mencakup KEINGINAN CITA-CITA, DORONGAN, HASRAT, DLL PENGARUH DARI LINGKUNGAN HARAPAN TINDAKAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 kebutuhan fisiologis, perasaan aman, memiliki dan cinta, penghargaan, dan aktualisasi diri Uno, 2008. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar setiap orang sebab tanpa pemuasan berbagai kebutuhan ini, kebutuhan setelahnya dirasa sulit terpenuhi untuk memotivasi kita Benson, 2001. Kebutuhan fisiologis yang dimaksud adalah rasa lapar, rasa haus, hasrat untuk seks, kebutuhan untuk tidur, pengaturan suhu tubuh, dan kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan ini bersifat universal dan mendesak, tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, suku, status, tingkat pendidikan, dan merupakan kebutuhan dasar yang memiliki pengaruh motivasional serta behavioral yang sangat kuat bagi manusia Koeswara, 1995. Kebutuhan rasa aman atau kebutuhan akan keamanan meliputi perlindungan dari bendasituasi yang membahayakan seperti penyakit dan cuaca ekstrem Benson, 2001. Selain itu, kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, dan bebas dari ketakutan serta kecemasan juga termasuk di dalam kebutuhan rasa aman Kanisius, 1991. Maslow mengatakan bahwa faktor belajar dan pengalaman individu mempunyai peran yang penting dalam pemuasan kebutuhan akan rasa aman Koeswara, 1995. Kebutuhan akan memiliki dan cinta berisi tentang rasa ingin diterima oleh orang lain, dianggap penting, diikutsertakan dalam kelompok, dan ingin dicintai. Kebutuhan ini dapat dipuaskan dengan membangun hubungan yang akrab dan penuh perhatian kepada orang lain 27 dengan prinsip yaitu memberi dan menerima adalah hal yang sama-sama penting Kanisius, 1991. Maslow menekankan bahwa yang dibutuhkan oleh setiap orang adalah cinta yang matang antara dua orang atau lebih dan dibangun dengan rasa saling percaya serta menghargai Koeswara, 1995. Kebutuhan akan penghargaan ini menuntut kita untuk mampu menghargai diri sendiri terlebih dahulu, sebab akan sulit meyakinkan orang lain apa yang kita harapkan apabila kita tidak menghargai diri terlebih dahulu Kanisius, 1991. Hal tersebut senada dengan pendapat Maslow yang membagi kebutuhan ini dalam dua sub yaitu penghormatan dari diri sendiri dan penghargaan dari orang lain yang pada akhirnya akan menghasilkan rasa dan sikap percaya diri, berharga, kuat, dan mampu dalam diri individu Koeswara, 1995. Aktualisasi diri menjadi kebutuhan paling atas dimana kebutuhan ini diwujudkan setelah seseorang memahami akan potensi diri dan mengembangkannya sebagai karya hidupnya Koeswara, 1995. Kebutuhan aktualisasi diri setiap orang berbeda-beda dan berisi penggunaan semua bakat yang dimiliki Kanisius, 1991. Selain itu, mewujudkan semua potensi diri dan menjadi seseorang yang berkualitas maksimal terhadap dirinya juga termasuk dalam kebutuhan aktualisasi diri Benson, 2001. Koeswara 1995 mengemukakan pendapat Maslow bahwa kebutuhan ini tidak mudah dicapai oleh setiap orang dan ciri-ciri yakni mampu mengamati realitas secara efisien, menerima diri sendiri dan orang lain serta kodrat, spontan dan sederhana serta apa adanya, mampu