46 b.
Prajurit Dhaeng Makna nama prajurit ini adalah prajurit elit yang gagah berani dan
tidak pernah menyerah seperti semangat inti api yang tidak mudah padam.
c. Prajurit Patangpuluh
Makna nama prajurit ini adalah prajurit yang kekuatannya sangat luar biasa sehingga musuh seperti apapun dapat terkalahkan.
d. Prajurit Jagakarya
Makna nama prajurit ini adalah prajurit yang menjaga dan mengamankan jalannya pelaksanaan pemerintahan dalam kerajaan
serta berani menghancurkan musuh dengan semangat yang teguh. e.
Prajurit Prawiratama Makna nama prajurit ini adalah prajurit yang pemberani dan pandai
dalam setiap tindakan, selalu bijak walau dalam suasana perang, dan selalu mengalahkan musuh dengan mudah.
f. Prajurit Nyutra
Makna nama prajurit ini adalah prajurit pribadi Sri Sultan dan kesayangan Raja sebab selalu dekat dengan Raja yang bertugas
menjaga dan mendampingi keamanan Raja, namun memiliki ketajaman dan ketrampilan yang unggul serta mampu membasmi
kejahatan. g.
Prajurit Ketanggung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 Makna nama prajurit ini adalah prajurit dengan tanggung jawab yang
sangat besar dan membawa senjata cakra yang dahsyat yang akan membuat porak poranda musuhnya.
h. Prajurit Mantrijero
Makna nama prajurit ini adalah prajurit yang mempunyai wewenang kuat dalam memutuskan perkara dalam lingkungan Keraton dan selalu
memberi cahaya dalam kegelapan. i.
Prajurit Bugis Makna nama prajurit ini adalah prajurit yang kuat dan diharapkan ini
selalu memberi penerangan dalam gelap, seperti bulan yang menggantikan fungsi matahari di malam hari.
j. Prajurit Surakarsa
Makna nama prajurit ini adalah prajurit yang pemberani dengan tujuan selalu menjaga keselamatan putra mahkota dan selalu bersemangat
dengan jiwa muda. Peneliti melihat ada perbedaan pada makna nama prajurit setiap
bregada. Namun ada pula kesamaan 10 bregada ini dari segi struktur dan tugasnya yaitu terdapat Panji Parentah dan Panji Andhahan, Sersan,
pembawa panji-panji, dan prajurit itu sendiri. Kesamaan tugas prajuritnya adalah membawa senjata dan memakai semua atribut serta pakaian yang
khas dari tiap bregada ketika melaksanakan acara adat yang diselenggarakan oleh Keraton.
48
E. Dinamika Motivasi Menjadi Prajurit Keraton Pada Usia Remaja
Akhir
Motivasi setiap remaja dalam memutuskan sesuatu pilihan akan berbeda satu sama lain karena perkembangan dan pengalaman setiap orang
tidak sama. Pencarian identitas diri dan mulai memikirkan pekerjaan yang tepat bagi dirinya menjadi ciri-ciri seorang di usia remaja akhir. Masa
remaja akhir biasanya disebut masa transisi seorang remaja ke dewasa dimana kebanyakan dari mereka merasa kebingungan akan pilihan-pilihan
yang ada di depannya. Tak jarang dari mereka yang salah dalam memilih dan terjerumus dalam kenakalan remaja seperti menggunakan narkoba,
hamil, dan kejahatan-kejahatan termasuk pencurian. Namun kembali lagi kepada pribadi remaja itu dan pengetahuan akan baik buruknya sebuah
pilihan sebab tidak jarang pula ada remaja yang tidak terpengaruh dengan kenakalan remaja bahkan ia melestarikan nilai-nilai budaya di daerahnya
termasuk remaja di Yogyakarta. Prajurit Keraton merupakan salah satu pekerjaan abdi dalem
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini tidak lagi maju berperang melainkan menjadi prajurit seremonial acara adat merupakan pekerjaan
yang unik. Adanya syarat-syarat menjadi abdi dalem ataupun prajurit Keraton menunjukkan bahwa tidak mudah menjadi abdi dalem dan harus
dengan hati yang suci mengabdi pada Keraton serta raja. Mereka yang terpilih maupun yang mendaftar akan mengabdikan diri sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan ikut melancarkan serta melestarikan semua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 tradisi Keraton. Pilihan kerja hidup seseorang tidak sama sesuai dengan
harapan dan motivasinya. Kehidupan abdi dalem yang sederhana di masyarakat yang modern sampai saat ini masih menjadi perhatian
tersendiri dari masyarakat. Meskipun masyarakat semakin modern, para abdi dalem keraton juga tidak ketinggalan jaman. Ada pula yang tetap
mengikuti perkembangan jaman, namun identitasnya sudah hybrid karena satu sisi mereka tetap teguh melestarikan budaya dan di sisi lainnya
mereka tetap dapat mengikuti perkembangan jaman. Keputusan menjadi seorang prajurit tidak lepas dari harapan dan
motivasi seseorang. Harapan dan motivasi individu pasti berbeda-beda karena sesuai dengan perkembangan usia yang berbeda pula. Seseorang
yang memilih untuk bekerja di suatu instansi sebaiknya sudah memikirkan keuntungan dan kerugian yang akan didapatnya serta diseimbangkan
dengan potensi dan juga keinginannya. Hanya akan menjadi sia-sia apabila seseorang bekerja karena dipaksa dan tidak memiliki potensi dalam bidang
itu. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti karena peneliti berfokus
pada motivasi menjadi prajurit Keraton di usia remaja akhir yang dalam perkembangannya seorang remaja akhir sibuk mencari identitas diri dan
mulai mencari tahu tentang pekerjaan orang dewasa, namun mereka masih senang bermain dan mencari teman yang lebih banyak serta membentuk
kelompok dengan teman-teman yang dianggap bernasib sama dengannya. Selain itu, adanya gaya hidup hedonis di jaman saat ini tidak membuat