memiliki ekonomi mampu akan menyekolahkan anaknya mulai dari paud sementara keluarga ekonomi kurang langsung menyekolahkan di SD.
5. Kondisi Fisik Kondisi fisik yang dimaksud adalah kondisi kesehatan anak, orang yang cacat
akan terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi
.
Contohnya, anak yang tuli akan susah menirukan suara dibandingkan anak yang normal.
Kemampuan komunikasi anak usia SD telah diteliti seorang ahli. Hasil penelitian Owens tahun 1996 Papalia, 2014: 259 menunjukkan bahwa
kemampuan komunikasi anak usia SD adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Kemampuan komunikasi anak usia SD
NO USIA ANAK
KEMAMPUAN
1 6 tahun
a. Memiliki kosa kata yang dapat di komunikasikan
b. Mampu menyerap 20000-24000 kata
c. Mampu membuat kalimat meskipun masih dalam bentuk
kalimat pendek d.
Pada tarap tertentu sudah mampu mengucapkan kalimat lengkap
2 8 tahun
a. Mampu bercakap-cakap dengan menggunakan kosa kata
yang di milikinya b.
Mampu mengemukakan ide dan pikirannya meskipun masih sering verbalisme.
3 10 tahun
a. Mampu berbicara dalam waktu yang relative lama
b. Mampu memahami pembicaraan
4 12 tahun
a. Mampu menyerap 50.000 kata.
b. Mampu berbahasa seperti oaring dewasa.
Tabel 2.1 menjelaskan tentang kemampuan komunikasi anak usia SD. Kemampuan yang dapat dicapai berbeda-beda, dapat dilihat dari kemampuan
menyerap kata.
2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa sehingga mampu berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan terjadinya kegiatan berbahasa, yakni kegiatan
menggunakan bahasa. Kegiatan berbahasa mencakup kegiatan mendengarkan, kegiatan berbicara, kegiatan membaca, dan kegiatan menulis Suryaman, 2012:
19. Kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis itu digunakan dalam berkomunikasi, yaitu oleh seseorang dalam berhubungan dengan orang
lain. Bahasa dalam berkomunikasi digunakan untuk bertukar pikiran, perasaan, pendapat imajinasi, dll, sehingga terjadi kegiatan sahut-menyahut.
Bahasa menunjang keberhasilan dalam pembelajaran agar dapat mempelajari dan menguasai semua mata pelajaran. Pelajaran bahasa di kelas-kelas
rendah dalam pelaksanaannya tidak lepas dengan mata pelajaran lain seperti IPA, IPS, Matematika, dll. Sehingga, keempat aspek berbahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis sebaiknya mendapat porsi yang seimbang. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD bertujuan agar anak memiliki
kemampuan sebagai berikut Suryaman, 2012: 5 : 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis, 2. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara, 3. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan, 4. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa. 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia. Sedangkan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD untuk aspek
menulis adalah agar siswa memiliki kemampuan melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam
bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak
berbentuk cerita, puisi, dan pantun. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu
program yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa siswa, serta sikap positif terhadap Bahasa Indonesia. Standar
kompetensi ini merupakan dasar bagi anak untuk memhami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Harapan adanya standar kompetensi mata
pelajaran Bahasa Indonesia ini adalah Suryaman, 2012: 4 : 1.
Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap
hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. 2.
Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber
belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan
dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya.
4. Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam
pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah. 5.
Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia.
6. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
Berikut ini merupakan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD membaca dan menulis, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III semester I.
Tabel 2.2 SK, KD Bahasa Indonesia Kurikulum KTSP
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan membaca dongeng
3.1 Membaca nyaring teks 20-25 kalimat dengan lafal dan intonasi yang tepat
3.2 Menjelaskan isi teks 100- 150 kata melalui membaca intensif
3.3 Menceritakan isi dongeng yang dibaca
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi
4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia
dengan memperhatikan
penggunaan ejaan 4.2 Melengkapi puisi anak berdasarkan gambar
Tabel 2.2 adalah SK Standar Kompetensi, KD Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia kelas III materi membaca dan menulis dari kurikulum KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut ini merupakan KD Kompetensi Dasar, materi, dan Indikator dari kurikulum KBK
Tabel 2.3 KD, Materi, Indikator Bahasa Indonesia Kurikulum KBK
Kompetensi Dasar
Mendengarkan, mengikuti, dan mengingat cerita
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Dongeng atau cerita rakyat Dapat menceritakan sifat pelaku, hal-hal yang
menarik dari dongeng yang telah didengar dan menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
Kompetensi Dasar
Bercerita
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Pengalaman pribadi Dapat menceritakan pengalaman pribadi yang
berkesan, yang
menarik, atau
yang menyedihkan secara berurutan, menggunakan
kalimat lebih panjang daripada kelas II.
Kompetensi Dasar
Membaca dalam hati intensif
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Teks sederhana yang terdiri atas dua atau tiga paragraf
Cerita atau dongeng Dapat melengkapi jawaban pertanyaan atau
menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Dapat menjawab pertanyaan, menyatakan
pendapat atau
perasaan dan
dapat menyimpulkan isinya dalam satu kalimat.
Kompetensi Dasar
Membaca denah
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Denah sesuai petunjuk Dapat memahami isi denah dengan mengikuti
petunjuk dan menjelaskan kepada orang lain
Kompetensi Dasar
Membaca bersuara nyaring
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Tipe teks yang agak panjang daripada teks kelas I dan II, agak padat seperti surat
sederhana, deskripsi, iklan, peraturan Kartu-kartu kalimat dan meyusunnya
menjadi cerita Dapat membaca beragam teks dengan
intonasi yang sesuai dengan isi teks sehinga dapat dipahami orang lain.
Dapat meyusun kalimat-kalimat acak menjadi
cerita yang
runtut serta
membacakannya.
Kompetensi Dasar
Menerapkan EYD dalam menulis
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Huruf kapital Tanda titik
Tanda hubung Menulis huruf kapital untuk nama suku
bangsa, nama bangsa, nama judul karangan Memberi tanda titik untuk memisahkan
angka, jam, menit, dan detik. Memberi tanda hubung untuk menyambung
suku-suku kata
yang terpisah
oleh pergantian baris
Kompetensi Dasar
Menulis dari pikiran sendiri
Materi Pokok Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Karangan dari pikirannya sendiri seperti: diskripsi, surat, slogan
Ringkasan dari ragam teks yang telah Dapat menulis berbagai bentuk tulisan dari
pikirannya sendiri dalam beberapa kalimat atau beberapa paragraf pendek kreativitas
siswa diutamakan Dapat menulis ringkasandalam beberapa
kalimat, menggunakan kata-katanya sendiri
Tabel 2.3 merupakan KD, materi, dan indikator mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca dan menulis dari KBK.
Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di kelas rendah, harus mempertimbangkan kesesuaian dengan perkembangan siswa sesuai kelasnya.
Kualitas hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dipengaruhi berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bahan ajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Proses tersebut menyangkut pemberian materi ajar kepada siswa, kegiatan guru dan siswa, interaksi siswa dengan siswa,
siswa dengan guru, dan bahan ajar, alat dan lingkungan belajar serta cara dan alat evaluasi dan kesesuaian dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.
Guru sebagai model dalam berbahasa membaca dan menulis selama proses pembelajaran berlangsung serta bertindak sebagai fasilitator dan memberikan
umpan balik yang positif.
2.1.4 Buku Suplemen