Pembahasan Kajian Produk Akhir dan Pembahasan

4.4.1.8 Daftar Referensi

Daftar referensi berisi kajian pustaka yang digunakan peneliti dalam menyusun bahan ajar. Daftar referensi berisi buku-buku yang digunakan peneliti untuk mendukung materi yang disajikan dalam buku suplemen. Daftar referensi ditulis menggunakan APA American Psychological Association. Daftar referensi tidak hanya memuat buku melainkan artikel, jurnal dan sumber internet lainnya.

4.4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan bahan ajar berupa buku suplemen berjudul “Buku Suplemen Membaca dan Menulis Permulaan MMP Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas III SD” dapat disimpulkan bahwa bahan ajar mendapat respon positif dari pakar Bahasa Indonesia, guru dan siswa SD. Hal ini terbukti d engan skor validasi yang diberikan dalam kategori “sangat baik” yaitu 4,31. Berikut merupakan rincian perolehan skor hasil validasi buku suplemen yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.10 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi Pakar, Guru, dan Siswa No Vaidator Buku Suplemen Skor Kategori 1 Pakar Bahasa Indonesia 1 4,1 “Baik” 2 Pakar Bahasa Indonesia 2 4,18 “Baik” 3 Guru kelas III SD 1 4,53 “Sangat Baik” 4 Guru kelas III SD 2 3,96 “Baik” 5 Siswa kelas III SD 6 siswa 4,8 “Sangat Baik” Jumlah 21,57 Rerata 4,31 Kategori “Sangat Baik” Pada tabel hasil validasi produk diatas, pakar Bahasa Indonesia 1 memberikan skor 4,1 dengan kategori “baik”. Pakar Bahasa Indonesia 2 memberkan skor 4,18 dengan kategori “baik”. Guru kelas III SD 1 memberikan skor 4,53 dengan kategori “sangat baik”. Guru kelas III SD 2 memberikan skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3,96 dengan kategori “baik”. Siswa kelas III SD 6 siswa memberikan skor 4,8 dengan kategori “sangat baik”. Keseluruhan hasil validasi tersebut diperoleh jumlah skor 13,08 dengan skor rata- rata 4,31 dalam kategori “sangat baik”. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas National Center for Vocational Education Research Ltd dalam Prastowo, 2014: 138. Buku suplemen disusun sebagai bahan ajar pendukung bagi guru kelas III SD untuk membantu dalam kegiatan belajar di kelas. Manfaat penyusunan buku suplemen bagi guru adalah memberikan berbagai kegiatan belajar yang bervariasi sesuai perkembangan siswa untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis siswa, sedangkan bagi siswa adalah untuk membantu belajar secara mandiri melalui kegiatan belajar membaca dan menulis. Kegiatan berbahasa mencakup kegiatan mendengarkan, kegiatan berbicara, kegiatan membaca, dan kegiatan menulis Suryaman, 2012:19. Dari keempat kegiatan berbahasa, peneliti mengembangkan buku suplemen dengan fokus kegiatan membaca dan menulis. Guru memaparkan bahwa bahan ajar yang disediakan pemerintah kurang sesuai terhadap perkembangan siswa. Kegiatan yang disusun peneliti telah disesuaikan dengan perkembangan siswa berdasarkan hasil analisis kebutuhan di lapangan. Kegiatan belajar dirancang bervariasi dengan tampilan yang menarik seperti gambar, tulisan, dan warna. Hal ini berdampak positif bagi siswa, siswa nampak antusias mengerjakan soal yang disajikan saat dilakukan uji coba terbatas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Materi kegiatan berpedoman pada hasil analisis SK dan KD kurikulum KBK dan KTSP. Selain materi yang disesuaikan, buku suplemen disusun disesuaikan pada tahap perkembangan siswa SD dan tahap perkembangan bahasa siswa SD. Penyusunan buku suplemen harus sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Menurut perkembangan kognitinya, siswa kelas III masuk dalam masa anak-anak 7-9 tahun. Masa anak-anak adalah masa operasional kongkret concrete operational, dalam masa ini kemampuan berpikir anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada hal-hal yang konkrit, ia sudah menguasai operasi-operasi hitungan seperti menambah, mengurangi, melipat, membagi, menyusun, mengurutkan dll Sukmadinata, 2009: 118. Ditinjau dari tahap perkembangan bahasa, bagi siswa usia SD penguasaan bahasa bukan hanya ucapan yang tepat, namun penguasaan cara menggabungkan kata menjadi satu kalimat terstuktur dan efektif. Bagi mereka, bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi, mengungkapakan perasaan. Dengan bahasa, anak dapat bersosialisasi, bergaul, saling bertukar pikiran, dan bahkan saling menyayangi serta menghormati. Buku suplemen ini dikembangkan menggunakan modifikasi model pengembangan perangkat pembelajaran model Jerold E Kemp dan langkah pengembangan Borg dan Gall. Buku suplemen ini melalui 7 prosedur pengembangan, yaitu langkah 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, 5 revisi desain, 6 uji coba desain, 7 revisi desain sampai menghasilkan desain produk hasil uji coba terbatas yang berupa buku suplemen MMP Bahasa Indonesia untuk siswa SD kelas III semester I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Peneliti memilih modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model Jerold E Kemp dan langkah pengembangan Borg dan Gall untuk mengembangkah bahan ajar, karena sudah banyak terbukti produk yang dihasilkan berkualitas. Beberapa penelitian yang telah menerapkan model Kemp dan langkah Borg, pertama adalah penelitian RD yang dilakukan oleh Wismantaka 2 14 berjudul “Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema meneladani sikap pahlawan bangsaku untuk siswa kelas IV sekolah dasar”. Kedua, artikel ilmiah Wibowo 2012 menggunakan langkah Borg, berjudul “Pengembangan buku pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kesantunan subkultural Jawa- Negarigung untuk siswa SD kelas VI semester I”. Selain itu, artikel ilmiah milik Langi 2 12 yang berjudul “Peningkatan kemampuan membaca dan menulis dengan menggunakan kartu huruf di SD Negeri 2 Wombo”. Artikel milik Langi membahas mengenai penggunaan bahan ajar dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa. Buku suplemen ini memiliki hasil akhir dengan format penyusunan sebagai berikut : 1 sampul buku, 2 kata pengantar, 3 kemamuan yang akan dicapai KD dan Indikator, 4 petunjuk umum, 5 kegiatan belajar, 6 review, 7 refleksi dan 8 daftar referensi. Format berikut digunakan sebagai pedoman untuk membuat buku suplemen. Buku suplemen yang dibuat memiliki keunggulan dibandingkan bahan ajar lainnya, yaitu 1 SK, KD dan indikator merupakan analisis dari kurikulum KBK dan KTSP, 2 kegiatan belajar difokuskan pada kegiatan membaca dan menulis, 3 kegiatan belajar disusun sesuai dengan perkembangan siswa, 3 kegiatan belajar disusun bervariasi dan tampilan yang menarik, 4 siswa dapat belajar mandiri karena buku suplemen dilengkapi dengan CD pembelajaran, 5 bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dipahami siswa. Buku suplemen masih terus dikembangkan oleh peneliti agar layak digunakan sebagai bahan ajar pendukung dalam kegiatan belajar untuk siswa kelas III. 88

BAB V PENUTUP

Bab V ini akan memaparkan tentang 1 kesimpulan, 2 keterbatasan penelitian, dan 3 saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 5.1.1 Buku suplemen yang dikembangkan mengacu pada hasil analisis Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD dari Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Prosedur penelitian dan pengembangan bahan ajar adalah modifikasi model pengembanagn bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitian RD Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi tujuh langkah penegmbangan, yaitu : 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, 5 revisi desain, 6 uji coba desain, dan 7 revisi desain. Produk yang telah selesai direvisi akan dihasilkan produk final berupa bahan ajar berbentuk buku suplemen membaca dan menulis permulaan Bahasa Indonesia untuk siiswa kelas III SD. 5.1.2 Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahap- tahap pengembangan, hasil validasi pakar Bahasa Indonesia diperoleh skor 4,1 dan 4,19 dengan kategori “baik”, skor hasil validasi guru SD kelas III adalah 4,54 dan 3,96 dengan kategori “sangat baik”, dan skor rerata hasil validasi enam siswa kelas III SD Negeri Somokaton adalah 4,8 dengan