Perkembangan Bahasa Anak SD Kelas Rendah

berpikir anak telah sempurna, telah mampu berpikir abstrak, berpikir deduktif dan induktif, berpikir analitis dan sintetis Sukmadinata, 2009: 118. Pada masa anak-anak dunianya lebih banyak di sekolah dan lingkungan sekitar. Sejalan dengan hal itu, ada tiga dorongan yang dialami anak pada masa ini: 1 dorongan untuk keluar rumah dan masuk kekelompok sebaya peer group, 2 dorongan fisik untuk melakukan berbagai bentuk permainan dan kegiatan yang menuntut keterampilangerakan fisik, dan 3 dorongan mental untuk masuk ke dunia konsep, pemikiran, interaksi dan simbol-simbol orang dewasa Sukmadinata, 2009: 123. Anak usia SD kelas rendah adalah usia 7-9 tahun, menurut uraian para ahli usia ini masuk dalam tahap masa anak-anak. Menurut perkembangan kognitifnya, masa anak-anak adalah masa operasional kongkret concrete operational, dalam masa ini kemampuan berpikir anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada hal-hal yang konkrit, ia sudah menguasai operasi-operasi hitungan seperti menambah, mengurangi, melipat, membagi, menyusun, mengurutkan dll. Pada tahap ini ditandai pula kemampuan anak untuk menciptakan sesuatu dan rasa rendah diri industry-inferitority. Selain itu, anak usia SD kelas rendah memiliki karakteristik masih ingin bermain diluar rumah bersama teman sebayanya, senang melakukan kegiatan yang menuntut keterampilan fisik, dan memiliki rasa ingin tau untuk berpikir, mengenali konsep dan simbol-simbol.

2.1.2 Perkembangan Bahasa Anak SD Kelas Rendah

Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat dipisahkan dari kegiatan saling berkomunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain Sunarto, 2008: 136. Dalam bergaul dan berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa, baik dalam bentuk tulisan, percakapan, bahasa isyarat maupun ekspresi wajah. Bayi yang dilahirkan ke dunia telah memiliki kapasitas berbahasa. Sejak seorang bayi itu mulai berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Perkembangan bahasa seseorang bayi-anak dimulai dengan meraba suara atau tanpa bunyi dan diikuti dengan bahasa satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana, dan seterusnya melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan tingkat perilaku sosial. Selain itu, perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan Sunarto, 2008: 137. Perkembangan bahasa anak akan meningkat pada lingkungan belajarnya yaitu sekolah dan lingkungan bermain yaitu bersama teman sebayanya. Anak usia SD lebih bisa memahami dan mengintepretasikan komunikasi oral dan tulisan dan untuk membuat mereka sendiri lebih paham. Bagi anak usia SD, penguasaan bahasa bukan hanya ucapan yang tepat, namun penguasaan cara menggabungkan kata menjadi satu kalimat terstuktur dan efektif. Bagi mereka, bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi, mengungkapakan perasaan. Dengan bahasa, anak dapat bersosialisasi, bergaul, saling bertukar pikiran, dan bahkan saling menyayangi serta menghormati. Bahasa erat hubungannya dengan pergaulan sehari-hari. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah Sunarto, 2008: 139-140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Umur Anak Dengan bertambahnya umur anak akan semakin matang, bertambah pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Semakin bertambah kosakata yang dimiliki. Contohnya, anak kelas III yang berusia 9 tahun sudah dapat memberikan pendapat sementara anak kelas 1 yang berusia 7 tahun belum dapat memberikan pendapat. 2. Kondisi Lingkungan Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberikan andil yang cukup besar dalam bahasanya. Perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan. Contohnya, anak yang tinggal di kota lebih lancar berbicara dibandingkan anak di daerah terpencil. 3. Kecerdasan Anak Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan mengenai tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. Contohnya, untuk setiap anak memiliki kemampuan berbeda untuk menirukan suara. 4. Status Sosial Ekonomi Keluarga Keluarga yang berstatus sosial, ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak. Pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa. Contohnya, keluarga yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki ekonomi mampu akan menyekolahkan anaknya mulai dari paud sementara keluarga ekonomi kurang langsung menyekolahkan di SD. 5. Kondisi Fisik Kondisi fisik yang dimaksud adalah kondisi kesehatan anak, orang yang cacat akan terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi . Contohnya, anak yang tuli akan susah menirukan suara dibandingkan anak yang normal. Kemampuan komunikasi anak usia SD telah diteliti seorang ahli. Hasil penelitian Owens tahun 1996 Papalia, 2014: 259 menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi anak usia SD adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Kemampuan komunikasi anak usia SD NO USIA ANAK KEMAMPUAN 1 6 tahun a. Memiliki kosa kata yang dapat di komunikasikan b. Mampu menyerap 20000-24000 kata c. Mampu membuat kalimat meskipun masih dalam bentuk kalimat pendek d. Pada tarap tertentu sudah mampu mengucapkan kalimat lengkap 2 8 tahun a. Mampu bercakap-cakap dengan menggunakan kosa kata yang di milikinya b. Mampu mengemukakan ide dan pikirannya meskipun masih sering verbalisme. 3 10 tahun a. Mampu berbicara dalam waktu yang relative lama b. Mampu memahami pembicaraan 4 12 tahun a. Mampu menyerap 50.000 kata. b. Mampu berbahasa seperti oaring dewasa. Tabel 2.1 menjelaskan tentang kemampuan komunikasi anak usia SD. Kemampuan yang dapat dicapai berbeda-beda, dapat dilihat dari kemampuan menyerap kata.

2.1.3 Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Rendah