Hasil Wawancara Survei Kebutuhan

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV akan membahas tentang bagian-bagian berikut: 1 analisis kebutuhan: hasil wawancara survei kebutuhan dan pembahasan hasil wawancara survei kebutuhan, 2 deskripsi produk awal, 3 data uji coba dan revisi produk: data validasi pakar Bahasa Indonesia, data validasi guru SD kelas III, revisi produk, data uji coba terbatas, revisi produk, 4 kajian produk akhir dan pembahasan.

4.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah langkah awal yang dilakukan oleh peneliti untuk mengembangkan buku suplemen ini. Analisis kebutuhan merupakan salah satu langkah-langkah pengembangan buku suplemen yang telah diuraikan pada bab III. Analisis kebutuahn yang dilakukan peneliti yaitu dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakuakan kepada guru kelas III SD Negeri Somokaton I, Magelang, yaitu Ibu IH. pada hari Senin, 6 April 2015. Peneliti melakukan wawancara dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang ditemui di lapangan yang berkaitan dengan bahan ajar yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Informasi yang diperoleh digunakan oleh peneliti untuk merumuskan bahan ajar yang akan dikembangkan agar kegiatan belajar yang disusun dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.

4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan

Peneliti menyusun tujuh butir pertanyaan yang digunakan untuk melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru SD kelas III yaitu Ibu IH. di SD Negeri Somokaton 1 pada Senin, 6 April 2013. Wawancara dilakukan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berpedoman pada tujuh butir pertanyaan untuk mengetahui dan mengidentfikasi masalah yang ditemui di lapangan berkaitan dengan bahan ajar yang digunakan guru. Berikut ini data hasil wawancara dengan Ibu IH guru SD Negeri Somokaton 1. Pertanyaan pertama yaitu tentang sejauh mana kesulitan siswa dalam kegiatan membaca di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu IH menjelaskan sebagian anak sudah lancar membaca, namun sebagian masih mengeja persuku kata. Selain itu, penggunaan EYD titik, koma, seru, tanya belum diterapkan, siswa belum paham penerapan EYD karena membacanya belum lancar. Kesulitan membaca yang dialami siswa kelas III berakibat pada kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pertanyaan kedua, sejauh mana kesulitan siswa dalam kegiatan menulis di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu IH menjelaskan karena kesulitan membaca dengan masih mengeja berpengaruh pada kegiatan menulis siswa. Siswa menulis cukup lama karena masih mengeja huruf per huruf, selain itu kadang ada huruf yang kurang misalnya : tujuh, tangga, minggu, dll. Tulisan yang dihasilkan juga belum rapi karena kurangnya kegiatan berlatih menulis. Setiap tes tertulis memerlukan keterampilan menulis siswa, jika siswa belum terampil akan berdampak pada prestasi belajarnya. Hal ini terbukti dengan hasil ulangannya, sepertiga siswa belum dapat lulus KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditentukan. Pertanyaan ketiga, kesulitan apa yang ibu temui ketika mengajarkan kepada siswa mengenai kegiatan membaca di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI IH menjelaskan kesulitan mengajarkan membaca terletak pada waktu, kurangnya waktu untuk melakukan bimbingan persoanal. Melalui bimbingan personal guru bisa mengajarkan mereka membaca, membimbing membaca dan mengawasi siswa dalam kegiatan membaca. Selain itu, tidak ada buku yang mendukung untuk berlatih mengembangkan keterampilan membaca. Pertanyaan keempat, kesulitan apa yang ibu temui ketika mengajarkan kepada anak mengenai kegiatan menulis di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu IH menjelaskan kesulitan ditemui pada bahan ajar, tidak ada buku yang mendukung untuk berlatih menulis. Buku yang sudah ada kurang ada latihan untuk mengembangkan keterampilan menulis siswa, terutama menulis huruf latin tegak bersambung. Pertanyaan kelima, apakah ibu merasa bahan ajar yang digunakan sekarang dalam muatan membaca dan menulis Bahasa Indonesia perlu diperbaiki atau disempurnakan dan alasannya mengapa. Ibu IH menjawab “Ya”, karena buku pegangan yang disediakan pemerintah kurang sesuai dengan perkembangan anak di SD Negeri Somokaton I. Buku yang digunakan selama ini kurang banyak latihan membaca dan menulis sehingga keterampilan membaca dan menulis siswa kurang dapat berkembang dengan maksimal. Buku yang digunakan di sekolah ini tidak hanya satu melainkan banyak dari beberapa sumber, hal ini bertujuan agar guru dapat memvariasi kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan. Pertanyaan keenam, apakah Ibu membutuhkan buku suplemen bahan ajar membaca dan menulis permulaan Bahasa Indonesia dan alasannya mengapa. Ibu IH menjawab “Ya”, karena dengan adanya buku suplemen MMP kegiatan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kegiatan yang disusun dapat sesuai dengan perkembangan bahasa di SD ini. Harapannya dengan kegiatan belajar yang disusun dapat mengembangkan keterampilan membaca dan menulis siswa khususnya di SD ini. Maka, prestasi belajar siswa dapat meningkat. Pertanyaan ketujuh, saran apa yang dapat ibu berikan terkait dengan bahan ajar sekarang ini khususnya muatan membaca dan menulis permulaan. Ibu IH memberi saran bahwa kegiatan yang disusun dalam bahan ajar Bahasa Indonesia sebaiknya benar-benar melihat masalah yang ditemui dilapangan. Lebih banyak diberikan latihan membaca dan menulis agar siswa memiliki dasar untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulisnya.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan