9
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II ini menguraikan kajian teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Kajian teori membahas empat bagian penting yaitu
kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka membahas empat bagian utama. Bagian pertama membahas tentang karakteristik perkembangan anak SD kelas rendah, bagian kedua
membahas tentang perkembangan bahasa anak SD kelas rendah, bagian ketiga membahas tentang karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia SD kelas rendah,
dan bagian keempat membahas tentang buku suplemen.
2.1.1 Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah
Perkembangan pada dasarnya adalah perubahan, perubahan menuju tahap yang lebih tinggi atau lebih baik. Perkembangan berkenaan dengan peningkatan
kualitas, yaitu peningkatan dan penyempurnaan fungsi Sukmadinata, 2009: 111. Perkembangan berlangsung sepanjang hayat, dimulai sejak masa pertemuan sel
ayah dengan ibu dan berakhir pada saat kematian. Perkembangan yang begitu panjang ini, oleh para ahli dibagi-bagi atas fase-fase atau tahapan perkembangan.
Aristoteles seorang ahli Yunani membagi masa perkembangan anak atas tiga tahap, yaitu: masa kanak-kanak 0-7 tahun, masa anak 7-14 tahun, masa
remaja 14-21 tahun. Jean Jacques Rousseau soorang filosof dan negarawan Perancis juga mengemukakan tahap perkembangan anak. Menurut Rousseau ada
empat tahap perkembangan, yaitu masa bayi 0-2 tahun, masa kanak-kanak 2-12 tahun, masa remaja 12-15 tahun dan masa remaja sesungguhnya 15-22 tahun.
Ahli psikologi perkembangan lainnya, yaitu Stanley Hall juga membagi perkembangan anak menjadi empat tahap, yaitu masa kanak-kanak 0-4 tahun,
masa anak 4-8 tahun, masa remaja 8-12 tahun, dan masa remaja sesungguhnya 12-dewasa Sukmadinata, 2009: 117.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan para ahli, seorang ahli berkebangsaan Perancis yaitu Jean Piaget melakukan penelitian tentang
perkembangan kognitif atau kemampuan berpikir pada anak. Lima tahap perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget, yaitu : tahap sensori motor
sensory-motor stage usia 0-2 tahun, pada masa bayi bisa membedakan dan mengetahui nama-nama benda; tahap pra-operasional pre-operasional stage usia
2-7 tahun. Tahap ini terbagi lagi atas tahap prakonseptual preconceptual stage usia 2-4 tahun masa awal perkembangan bahasa dengan pemikiran yang
sederhana, dan tahap pemikir intuitif intuitive thought usia 4-7 tahun, merupakan masa berpikir khayal. Pada tahap praoperasional ini anak belum mampu berpikir
abstrak, jangkauan waktu dan tempatnya masih pendek; tahap selanjutnya adalah operasional konkrit concrete operational, dalam masa ini kemampuan berpikir
anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada hal-hal yang konkrit, ia sudah menguasai operasi-operasi hitungan seperti menambah, mengurangi, melipat,
membagi, menyusun, mengurutkan dll; tahap selanjutnya adalah operasional formal formal operational usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini kemampuan
berpikir anak telah sempurna, telah mampu berpikir abstrak, berpikir deduktif dan induktif, berpikir analitis dan sintetis Sukmadinata, 2009: 118.
Pada masa anak-anak dunianya lebih banyak di sekolah dan lingkungan sekitar. Sejalan dengan hal itu, ada tiga dorongan yang dialami anak pada masa
ini: 1 dorongan untuk keluar rumah dan masuk kekelompok sebaya peer group, 2 dorongan fisik untuk melakukan berbagai bentuk permainan dan kegiatan yang
menuntut keterampilangerakan fisik, dan 3 dorongan mental untuk masuk ke dunia konsep, pemikiran, interaksi dan simbol-simbol orang dewasa
Sukmadinata, 2009: 123. Anak usia SD kelas rendah adalah usia 7-9 tahun, menurut uraian para ahli
usia ini masuk dalam tahap masa anak-anak. Menurut perkembangan kognitifnya, masa anak-anak adalah masa operasional kongkret concrete operational, dalam
masa ini kemampuan berpikir anak telah lebih tinggi, tetapi masih terbatas kepada hal-hal yang konkrit, ia sudah menguasai operasi-operasi hitungan seperti
menambah, mengurangi, melipat, membagi, menyusun, mengurutkan dll. Pada tahap ini ditandai pula kemampuan anak untuk menciptakan sesuatu dan rasa
rendah diri industry-inferitority. Selain itu, anak usia SD kelas rendah memiliki karakteristik masih ingin bermain diluar rumah bersama teman sebayanya, senang
melakukan kegiatan yang menuntut keterampilan fisik, dan memiliki rasa ingin tau untuk berpikir, mengenali konsep dan simbol-simbol.
2.1.2 Perkembangan Bahasa Anak SD Kelas Rendah