Desain Penelitian .1 Persiapan Tabel Instrumen Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

37 mata pelajaran PKn kompetensi dasar menjelaskan peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah. 3.3 Desain Penelitian 3.3.1 Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu: 1. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD N Kledokan untuk melakukan penelitian di SD tersebut. 2. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk mengetahui karakteristik siswa serta Keaktifan dan prestasi belajar PKn. 3. Melakukan wawancara kepada guru kelas V dan beberapa siswa untuk mengetahui kondisi awal siswa dan permasalahan yang dialami ketika di kelas. 4. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu tentang kurangnya keaktifan dan prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan materi menjelaskan peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 5. Merumuskan masalah 6. Mengkaji materi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya. 7. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian. 8. Pembuatan instrumen penelitian. 38

3.4 Rencana Setiap Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dengan menggunakan metode role play yang berfokus pada materi peraturan tingkat pusat. Siklus kedua berfokus pada materi peraturan daerah. 3.4.1 Siklus I 3.4.1.1 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti sebelum memberikan tindakan kepada siswa meliputi : a mempersiapkan rancangan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan RPP tentang peraturan perundang-undangan tingkat dan pusat b menyusun lembar kerja siswa LKS, c menyusun lembar observasi d menyusun lembar penilaian prestasi siswa. Pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran akan difokuskan pada materi peraturan perundang- undangan tingkat pusat

3.4.1.2.2 Pelaksanaan Pertemuan 1

Kegiatan Awal 7 menit 1. Guru memberikan salam 2. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa 3. Guru menanyakan kabar siswa 4. Guru melakukan presensi 5. Guru memberikan kontrak belajar 6. Guru menyampaikan tujuan pelajaran Langkah STAD 1 39 Kegiatan Inti Eksplorasi 10 menit 7. Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah Langkah STAD 2 8. Siswa bertanya jawab mengenai materi yang dijelaskan oleh guru Elaborasi 20 menit 9. Siswa dibagi dalam 7 kelompok heterogen Langkah STAD 3 10. Setiap siswa saling berbagi informasi antar anggota kelompok mengenai peraturan perundang-undangan 11. Siswa mengerjakan LKS dengan bimbingan guru Langkah STAD 4 Konfirmasi 10 menit

12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya

13. Siswa diberikan pengutan terkait materi yang disampaikan Langkah

STAD 5 14. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan Kegiatan Penutup 23 menit 15. Siswa mengerjakan soal evaluasi 16. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 17. Melakukan refleksi dan aksi setelah mempelajari terkait materi 18. Memberikan hadiah kepada kelompok yang mendapat nilai tertinggi Langkah STAD 6 19. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya 20. Doa penutup dan salam 40 Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal 7 menit 1. Guru memberikan salam 2. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa 3. Guru menanyakan kabar siswa 4. Guru melakukan presensi 5. Guru memberikan kontrak belajar 6. Guru menyampaikan tujuan pelajaran Langkah STAD 1 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 10 menit 7. Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai tingkatan peraturan perundang-undangan serta penyusunannya Langkah STAD 2 8. Siswa bertanya jawab mengenai materi yang dijelaskan oleh guru Elaborasi 20 menit 9. Siswa dibagi dalam 7 kelompok heterogen Langkah STAD 3 10. Setiap siswa saling berbagi informasi antar anggota kelompok mengenai tingkatan peraturan perundang-undangan dan cara penyusunnanya 11. Siswa mengerjakan LKS dibantu bimbingan guru Langkah STAD 4 Konfirmasi 10 menit

12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya

13. Siswa diberikan penguatan materi yang telah disampaikan Langkah STAD 5 14. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan 41

3. Kegiatan Penutup 23 menit

15. Siswa mengerjakan soal evaluasi 16. Guru memberikan hadiah bagi kelompok yang mendapat nilai tertinggi Langkah STAD 6 17. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 18. Melakukan refleksi dan aksi setelah mempelajari terkait materi 19. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya 20. Doa penutup dan salam

3.4.2.1.3 Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-hal yang menjadi fokus pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal keaktifan siswa mengikuti pembelajaran. Dari sinilah peneliti mampu mengamati secara langsung perkembangan siswa dalam pembelajaran.

3.4.2.1.4 Refleksi

Peneliti bersama dengan guru merefleksikan hasil pemberian tindakan pada siklus yang pertama. Analisis yang dilakukan yaitu dengan membandingkan antara kondisi awal, KKM, kondisi akhir mengenai ada tidaknya kemajuan yang timbul. Selain itu, hasil yang diperoleh direfleksikan kembali apakah ada kendala- kendala yang terjadi pada siklus pertama. Hasil tersebut juga digunakan sebagai acuan atau keputusan apakah penelitian akan dilanjutkan ke siklus yang kedua atau diberhentikan berdasarkan indikator keberhasilan. 42 3.4.2.2 Siklus II 3.4.2.2.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I yaitu mempersiapkan perangkat pembelajaran dari RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, menyiapkan lembar observasi, dan menyusun lembar penilaian prestasi siswa. Pada siklus II ini fokus membahas materi tentang mencontohkan peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.

3.4.2.2.2 Pelaksanaan

Pertemuan 1 1. Kegiatan Awal 7 menit 1. Guru memberikan salam 2. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa 3. Guru menanyakan kabar siswa 4. Guru melakukan presensi 5. Guru memberikan kontrak belajar 6. Guru menyampaikan tujuan pelajaran Langkah STAD 1 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 10 menit 7. Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah Langkah STAD 2 8. Siswa bertanya jawab mengenai materi yang dijelaskan oleh guru Elaborasi 20 menit 43 9. Siswa dibagi dalam 7 kelompok heterogen Langkah STAD 3 10. Setiap siswa saling berbagi informasi antar anggota kelompok mengenai peraturan perundang-undangan 11. Siswa mengerjakan LKS dibantu bimbingan guru Langkah STAD 4 Konfirmasi 10 menit

12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya

13. Siswa diberikan pengutan terkait materi yang disampaikan Langkah STAD 5 14. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan

3. Kegiatan Penutup 23 menit

15. Siswa mengerjakan soal evaluasi 16. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 17. Melakukan refleksi dan aksi setelah mempelajari terkait materi

18. Memberikan hadiah kepada kelompok dengan nilai tertinggi Langkah STAD 6

19. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya 20. Doa penutup dan salam Pertemuan 2 1. Kegiatan Awal 7 menit 1. Guru memberikan salam 2. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa 3. Guru menanyakan kabar siswa 4. Guru melakukan presensi 44 5. Guru memberikan kontrak belajar 6. Guru menyampaikan tujuan pelajaran Langkah STAD 1 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 10 menit 7. Siswa mendengarkan penjelaskan guru mengenai peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah Langkah STAD 2 8. Siswa bertanya jawab mengenai materi yang dijelaskan oleh guru Elaborasi 20 menit 9. Siswa dibagi dalam 7 kelompok heterogen Langkah STAD 3 10. Setiap siswa saling berbagi informasi antar anggota kelompok mengenai peraturan perundang-undangan 11. Siswa mengerjakan LKS dibantu bimbingan guru Langkah STAD 4 Konfirmasi 10 menit

12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya

13. Siswa diberi penguatan mengenai materi yang disampaikan Langkah

STAD 5 14. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan

3. Kegiatan Penutup 23 menit

15. Siswa mengerjakan soal evaluasi 16. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinngi Langkah STAD 6 17. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 18. Melakukan refleksi dan aksi setelah mempelajari terkait materi 45 19. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya 20. Doa penutup dan salam

3.4.2.2.3 Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu guru kelas untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-hal yang menjadi fokus pengamatan peneliti adalah peran serta siswa dalam pembelajaran terutama dalam hal keaktifan siswa mengikuti pembelajaran. Dari sinilah peneliti mampu mengamati secara langsung perkembangan siswa dalam pembelajaran.

3.4.2.2.4 Refleksi

Peneliti menganalisa hasil tindakan pada siklus yang kedua berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal-hal yang direfleksikan meliputi hambatan- hambatan dan kesulitan yang dialami pada saat melaksanakan pembelajaran, melakukan perbandingan skor antara kondisi awal dan kondisi akhir, membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II dengan indikator keberhasilan. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Setelah proses pembelajaran pada siklus II berakhir, peneliti melakukan refleksi sebagai diantaranya, Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi kegiatan pembelajaran dan waktu serta temuan-temuan yang ditemui dalam proses kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai pertimbangan apakah perlu dilakukan siklus selanjutnya dan Meminta tanggapan dari guru 46 kelas tentang pelaksanaan tidakan yang telah dilakukan terhadap proses dan hasil belajar siswa Refleksi juga menilai apakah pada siklus II keaktifan dan prestasi belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika sudah mencapai target sesuai indikator pembelajaran dan terjadi peningkatan dari siklus I maka pembelajaran di siklus II dihentikan dan kemudian diambil kesimpulan tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn pada kompetensi dasar menjelaskan peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitukeaktifani dan prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh dengan dua cara, yaitu dengan teknik nontes dan tes.

3.4.1 Tes

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran Taniredja Mustafidah, 2011: 50. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn pada kompetensi dasar menjelaskan peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah pada siklus 1 dan 2. Pemberian tes yang berupa butir soal sejumlah 20 butir dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran siklus 1 dan akhir dari pembelajaran siklus 2. Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data kuantitatif karena berupa nilai angka. 47 3.4.2 Non Tes 3.4.2.1 Observasi Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek orang, obyek benda, atau kegiatan yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti Indriantoro, dalam Sangadji Sopiah, 2010: 152. Observasi dilakukan ketika peneliti berada di dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti memberikan check list pada butir-butir pernyataan yang sesuai dengan apa yang terjadi di dalam kelas berkaitan dengan keaktifan belajar siswa.

3.4.2.2 Wawancara

Wawancara yang sering disebut pula interview atau kuisioner lisan adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Sangadji Sopiah, 2010: 151. Dalam penelitian ini, digunakan jenis wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan teknik wawancara yang menggabungkan teknik terstruktur dan tidak terstruktur. Pada awalnya, peneliti menanyakan serentetan pertanyaan yang telah dibuat topik- topiknya sejak awal, selanjutnya satu per satu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut berdasarkan jawaban dari pihak yang diwawancarai Arikunto, 2010: 270. Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung dari guru setelah selesai siklus pembelajaran. 48

3.4.2.3 Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan peneliti berupa catatan dalam proses mengajar yaitu data tentang kedisiplinan dan prestasi belajar serta foto-foto kegiatan pada saat penelitian. Data kedisiplinan siswa diperoleh dari lembar kedisiplinan yang diperoleh melalui lembar kedisiplinan. Data tentang prestasi belajar siswa diperoleh dari penilaian kognitif. Penilaian tersebut meliputi Lembar Kerja Kelompok, Lembar Kerja Siswa, hasil evaluasi akhir setiap pertemuan, dan hasil evaluasi yang diberikan di akhir siklus.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa non tes untuk mengukur keaktifan belajar siswa dan tes yang digunakan untuk melihat prestasi belajar siswa. Instrumen non tes digunakan dalam bentuk lembar observasi, sedangkan instrumen tes soal objektif.

3.5.1 Tes

Jenis tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes bentuk objektif dengan jawaban singkat short answer. Tes objektif dengan jawaban singkat dipilih karena tes objektif dinilai sangat cocok untuk menilai kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, dan penerapan prinsip- prinsip Arifin, 2009: 135. Tes diakhir siklus 49 Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Satuan Pendidikan : SDN Kledokan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester : VI SK : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah KD : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah No Indikator No Soal Jumlah Soal 1 Menjelaskan peraturan undang-undang tingkat pusat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 20 2 Menjelaskan pentingnya menaati peraturan serta manfaatnya 3 Menyebutkan tingkatan peraturan perundang- undangan 8, 13, 14, 15, 17, 26, 27, 29, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 20 4 Menjelaskan proses peyusunan peraturan perundang-undangan Jumlah 40 Tabel 3.2 menunjukan tentang jumlah soal yang digunakan untuk evaluasi siklus I. Terdapat 20 soal dalam indikator 1 dan 20 soal dalam indikator 2 dengan jumlah keseluruhan 40 soal pilihan ganda pada Kompetensi dasar menjelaskan peraturan tingkat pusat dan daerah. Kisi-kisi soal evalusi siklus II sebelum di validasi yang akan digunakan dalam penelitian pada tabel berikut Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Sebelum Validasi Satuan Pendidikan : SDN Kledokan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester : VI SK : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah KD : 2.2 Memberikan contoh peranturan perundangan tingkat pusat dan daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok No Indikator No Soal Jumlah Soal 1 Menjelaskan peraturan undang-undang tingkat pusat 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,21,22,23,24 ,25,26,27,28,29,30 20 2 Menyebutkan contoh-contoh peraturan tingkat pusat 3 Menjelaskan peraturan undang-undang tingkat daerah 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20, 31,32,33,34,35,36,37,38,39,40 20 4 Menyebutkan contoh-contoh peraturan daerah Jumlah 40 Tabel 3.3 menunjukan tentang jumlah soal yang digunakan untuk evaluasi siklus II. Terdapat 20 soal dalam indikator 1 dan 20 soal dalam indikator 2 pada Kompetensi dasar Memberikan contoh peranturan perundangan tingkat pusat dan 50 daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok. Jumlah soal yang tersedia adalah 40 soal pilihan ganda. Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Setelah Validasi Satuan Pendidikan : SDN Kledokan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester : VI SK : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah KD : 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah No Indikator No Soal Jumlah Soal 1 Menjelaskan peraturan undang-undang tingkat pusat 8, 9, 11, 12 4 2 Menjelaskan pentingnya menaati peraturan serta manfaatnya 13,19, 20 3 3 Menyebutkan tingkatan peraturan perundang- undangan 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28 7 4 Menjelaskan proses peyusunan peraturan perundang-undangan 31, 32, 33, 34, 36, 37, 39, 40 8 Jumlah 22 Dari perhitungan Siklus I dengan menggunakan SPSS 19, peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 22 soal, namun yang akan digukanan dalam uji soal evaluasi siklus I hanya 20 soal. Soal yang valid akan dikelompokan menurut indikator-indikator. Berikut kisi-kisi soal siklus II setelah di validasi : Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Setelah Validasi Satuan Pendidikan : SDN Kledokan Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan KelasSemester : VI SK : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah KD : 2.2 Memberikan contoh peranturan perundangan tingkat pusat dan daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok No Indikator No Soal Jumlah Soal 1 Menjelaskan peraturan undang-undang tingkat pusat 3, 4, 5, 6,7 5 2 Menyebutkan contoh-contoh peraturan tingkat pusat 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 10 3 Menjelaskan peraturan undang-undang tingkat daerah 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31 9 4 Menyebutkan contoh-contoh peraturan daerah 34, 35, 36, 37, 38, 39,40 7 Jumlah 32 Dari perhitungan siklus II dengan menggunakan SPSS 19, peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 32 soal tapi nantinya peneliti hanya akan mengambil 20 soal. Berikutnya peneliti akan mengujikan soal yang sudah di validasi kepada siswa. 51

3.5.2 Non Tes

Instrumen penelitian non tes digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, digunakan triangulasi data yang meliputi lembar observasi dari peneliti, wawancara pada guru kelas, dan angket untuk siswa.

3.5.2.1 Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai bentuk follow up terhadap hasil observasi yang dilakukan oleh guru dan peneliti dan bertujuan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa. Pedoman wawancara ini peneliti gunakan untuk melakukan wawancara dengan guru kelas. Pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.5 Pedoman Wawancara No. Garis Besar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana keaktifan siswa ketika guru sedang menjelaskan selama proses pembelajaran PKn di kelas V? 2. Apa metode mengajar utama yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran? 3. Apakah selama pembelajaran menggunakan media yang mendukung? 4. Apakah siswa bekerjasama dalam kelompok ketika proses pembelajaran berlangsung? 5. Apakah siswa selalu mengerjakan tugas tepat waktu selama proses pembelajaran? 6. Apakah siswa berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya?

3.5.2.2 Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan pencatatatan suatu objek yang difokuskan pada perilaku terentu Daryanto, 2011: 80. Bentuk pedoman observasi dalam penelitian ini adalah pedoman yang berstruktur atau memakai kemungkinan jawaban dan telah ditetapkan indikator-indikator dari setiap jawaban sebagai 52 pegangan pengamat waktu melakukan observasi. Lembar observasi diisi oleh teman-teman kelompok studi. Tabel 3.6 Lembar Observasi Keaktifan Indikator Keaktifan Deskriptor keaktifan Skor 1 2 3 Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain Siswa malu berinteraksi Siswa hanya mendengarkan lawan bicara Siswa mampu berkomunikasi antar siswa satu dengan yang lain Memperhatikan penjelasan dari guru Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru hanya di awal atau akhir pelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru dari awal hingga akhir pelajaran Membaca sumber belajar Siswa tidak membaca sumber belajar Siswa membaca sumber belajar sambil bermain atau berbicara Siswa membaca sumber belajar yang diberikan guru Mencatat informasi penting Siswa tidak mencatat penjelasan guru Siswa mencatat penjelasan guru tidak menggunakan bahasanya sendirimenyalin Siswa mencatat penjelasan guru dengan menggunakan bahasanya sendiri Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan Mengungkapka pendapat Siswa tidak berani mengungkapkan pendapat Siswa mengungkapkan pendapat jika disuruh Siswa berani mengungkapkan pendapat Siswa bertanya Siswa tidak berani bertanya Siswa bertanya saat disuruh oleh guru Siswa berani bertanya hal yang belum jelas. Tanggungjawab terhadap tugas Turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok Siswa bermain saat mengerjakan tugas kelompok Siswa tidak ikut serta mengerjakan tugas kelompok namun masih berada dalam kelompok Siswa aktif mengerjakan tugas kelompok Mengungkapkan pendapat dalam kelompok Siswa tidak mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok Siswa memberikan tanggapan yang tidak berhubungan dengan bahan diskusi kelompok Siswa mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok Memberi tanggapan pendapat teman dalam kelompok Siswa menghiraukan pendapat teman Siswa hanya mendengarkan dan tidak memberikan tanggapan Siswa memberi tanggapan pendapat teman dalam kelompok Pada tabel 3.7 terdapat 3 indikator yang akan diamati yang akan diamati oleh peneliti pada lembar pengamatan. 1 Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. 2 Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan. 3 Tanggungjawab terhadap tugas. Penilaian dilakukan dengan memberikan skor berupa ceklist √ untuk rubrik penilaian. Setelah peneliti melakukan observasi dan mendapatkan data keaktifan belajar siswa , kemudian data keaktifan nanti 53 akan ditentukan masuk pada kriteria cukup aktif dengan menggunakan kriteria PAP II sebagai berikut: Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan

3.6 Tabel Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti selama proses penelitian berlangsung.Berikut ini terdapat instrumen pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian dan dapat dilihat pada tabel yaitu Tabel 3.8 Variabel Penelitian dan Instrumen Pengumpulan Data No. Variabel Kriteria Jenis Penilaian Instrumen Penilaian Teknik Pengumpulan Data 1. Keaktifan Siswa Interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain Memperhatikan penjelasan dari guru Membaca sumber belajar Mencata informasi Mengungkapkan pendapat Siswa bertanya Turut serta dalam mengerjakan tugas kelompok Mengungkapkan pendapat dalam kelompok Memberi tanggapan pendapat teman dalam kelompok Non tes Lembar observasi Observasi Wawancara 2. Prestasi belajar siswa Soal evaluasi berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal Tes Tes tertulis Dokumen berupa hasil tes evaluasi

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Penelitian ini menguji instrumen dengan menghitung validitas dan reliabilitas dari tiap-tiap instrumen baik dari variabel motivasi dan prestasi belajar siswa. No Persentase Rentang skor Keterangan I 1 I 2 I 3 Keseluruhan 1 81 - 100 19,44 – 24 9,72 – 12 14,58 – 18 43,74 – 54 Sangat 2 66 - 80 15,84 – 19,43 7,92 – 9,71 11,88 – 14,57 35,64 – 43,73 Aktif 3 56 - 65 13,44 – 15,83 6,72 – 7,91 10,08 – 30,24 – 35,63 Cukup 4 46 - 55 11,04 – 13,43 5,52 – 6,71 8,28 – 10,07 24,84 – 30,23 Kurang Aktif 5 Di bawah 46 11,03 5,51 8,27 24,83 Sangat Kurang aktif 54

3.7.1 Validitas

Salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar baik yang baku maupun yang dibuat sendiri oleh guru adalah validitas, yaitu sejauh mana tes benar-benar mengukur pengetahuan atau sifat yang tepat seperti yang dimaksud oleh tujuan tes itu Friedenberg, dalam Supratiknya, 2012: 29. Ada tiga jenis validitas yaitu validitas isi yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sebagaimana dimaksud, validitas konstruk yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu konstruk tertentu baik berupa kemampuan yang lebih didominasi oleh fungsi kognitif seperti inteligensi maupun fungsi afektif seperti sifat, dan validitas kriteria yang memeriksa sejauh mana tes mampu memprediksikan variabel- variabel tertentu sebagaimana diharapkan berdasarkan penalaran teoretis tertentu. Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu:

3.7.1.1 Validitas isi

Validitas ini berkaitan dengan derajat kemampuan tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Pada validitas ini mencakup dua aspek penting yaitu valid isi dan valid teknik sampling. Valid isi berkaitan dengan butir-butir tes itu apakah sudah menggambarkan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan valid teknik sampling berkaitan dengan bagaimana baiknya sampel tes menggambarkan total cakupan isi materi. Validitas isi pada penelitian ini digunakan untuk perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, Lembar Kerja, dan soal evaluasi. Uji validitas isi ini dilakukan dengan meminta pertimbangan para ahli melalui expert judgment. 55 Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang PKn, validator II yaitu Kepala Sekolah SD N Kledokan, dan validator III yaitu guru kelas V SD N Kledokan. Dalam melakukan validasi menggunakan skala penilaian Rating Scale yaitu pemberian nilai pilihan lebih dari 2. Penilaian dilakukan lebih dari satu orang agar lebih akurat. Rentang skor validasi adalah 1 – 5 dengan kriteria 1 = kurang sekali, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik dan 5 = baik sekali. Berdasarkan kesepakatan dengan kelompok studi rata-rata hasil validasi yang kurang dari skor 3 memperlihatkan bahwa komponen tersebut perlu direvisi, sedangkan komponen yang memiliki rata-rata skor lebih dari 3 tidak direvisi. Jika validator memberikan komentar secara positif pada komponen yang memiliki skor kurang dari 3, maka komponen tersebut tetap direvisi. Jika komponen memiliki skor yang lebih dari 3 namun mendapatkan komentar yang negatif, maka komponen tersebut tetap direvisi juga. Peneliti menggunakan angka 3 sebagai passing score karena skor 3 merupakan median atau titik tengah dari skala 1 – 5. Ringkasan kriteria revisi dapat dilihat pada tabel 3.10. Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Pada Hasil Validasi Skor Kuantitatif Komentar Kualitatif Keputusan ≤ 3 Negatif Revisi ≤ 3 Positif Revisi ≤ 3 ≤ Negatif Revisi ≤ 3 ≤ Positif Tidak Revisi Hasil validitas isi pada instrumen pembelajaran dan penelitian akan diuraikan oleh peneliti, sedangkan bukti penilaian yang diberikan oleh validator 56 dapat dilihat pada lampiran 24-27. Instrumen pembelajaran yang divalidasi oleh validator yaitu validitas silabus, validitas RPP, validitas bahan ajar, validitas Lembar Kerja, dan validitas soal evaluasi. Komponen penilaian pada masing- masing validitas mengacu pada validitas RPP Akbar, 2013: 153-154 dan validasi soal Arifin, 2009: 132. Peneliti menguraikan masing-masing validitas sebagai berikut. 1 Validitas Silabus Validasi yang pertama yaitu silabus. Komponen penilaian silabus meliputi: 1 Kelengkapan komponen silabus, 2 Kesesuaian SK, KD, dan Indikator, 3 Kesesuaian pemilihan metode pembelajaran, 4 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku, 5 Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Hasil validasi silabus yang divalidasi oleh Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang PKn, validator II yaitu Kepala Sekolah SD N Kledokan, dan validator III yaitu guru kelas V SD N Kledokan. Output validator dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.10 Hasil Validasi Silabus Validator Komponen Penilaian Rata-rata 1 2 3 4 5 Validator I 4 4 4 4 4 4 Validator II 4 4 4 4 4 4 Validator III 5 5 4 4 5 4.6 Rata-rata 4.3 4.3 4 4 4.3 4.2 Tabel 3.11 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang diperoleh dalam validasi silabus adalah 5. Skor minimal yang diperoleh dalam validasi silabus adalah 4. Data di atas menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh 57 dari validator I yaitu 4, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II yaitu 4 rata- rata skor yang diperoleh dari validator III yaitu 4. Rata-rata secara keseluruhan dari 4 validator diperoleh skor 4,2. Peneliti dan kelompok studi menentukan target nilai rata-rata yaitu 3. Jika hasil rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. 2 Validitas RPP Validasi kedua yaitu RPP. Komponen penialaian RPP meliputi: 1 Kejelasan rumusan, 2 Kelengkapan cakupan rumusan indikator, 3 Kesesuaian dengan kompetensi dasar, 4 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai, 5 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, 6 Keruntutan dan sistematika materi, 7 Kesesuian materi dengan alokasi waktu, 8 Kesesuaian sumber belajarmetode pembelajaran dengan standar kompetensi tujuan yang ingin dicapai, 9 Kesesuaian sumber belajarmetode pembelajaran dengan materi pembelajaran, 10 Kesesuaian sumber belajarmetode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, 11 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan pembelajaran, 12 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, 13 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik, 14 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai, 15 Kejelasan prosedur penilaian awal, proses akhir, tindak lanjut, 16 Kelengkapan instrumen soal, rubrik, kunci jawaban, 17 Ketepatan ejaan, 18 Ketepatan pilihan kata, 19 Kebakuan struktur kalimat, 20 Bentuk huruf dan angka baku. Hasil validasi RPP yang divalidasi oleh Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli 58 dalam bidang PKn, validator II yaitu Kepala Sekolah SD N Kledokan, dan validator III yaitu guru kelas V SD N Kledokan. Tabel 3.11 Hasil Validasi RPP Komponen Penilaian Validator Rata-rata Validator I Validator II Validator III 1 4 4 5 4,3 2 5 4 4 4,3 3 5 4 5 4,6 4 5 4 4 4,3 5 4 4 4 4 6 4 4 4 4,6 7 5 5 4 4,6 8 5 4 5 4,6 9 5 4 4 4,3 10 4 4 4 4 11 5 4 4 4,3 12 4 4 4 4 13 4 4 4 4 14 4 5 5 4,6 15 4 5 5 4,6 16 5 5 5 5 17 5 4 4 4,3 18 4 4 4 4 19 4 4 4 4 20 5 4 4 4,3 Rata-rata 4,5 4,2 4,3 4,34 Tabel 3.12 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang diperoleh dalam validasi RPP adalah 5. Skor minimal yang diperoleh dalam validasi silabus adalah 2. Tabel 3.8 menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I yaitu 4,5, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II yaitu 4,2, rata- rata skor yang diperoleh dari validator III yaitu 4,3. Rata-rata secara keseluruhan dari 4 validator diperoleh skor 4,34. Peneliti dan kelompok studi menentukan target nilai rata-rata yaitu 3. Jika hasil rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. 59 3 Validitas Bahan Ajar Validasi ketiga yaitu bahan ajar. Komponen penilaian bahan ajar meliputi: 1 Materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai, 2 Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, 3 Materi ajar cakupannya luas dan memadai, 4 Pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik, 5 Kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar, 6 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi Bahan Ajar yang divalidasi oleh Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang PKn, validator II yaitu Kepala Sekolah SD N Kledokan, dan validator III yaitu guru kelas V SD N Kledokan. Output validator dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.12 Hasil Validasi Bahan Ajar Tabel 3.13 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang diperoleh dalam validasi Bahan Ajar adalah 5. Skor minimal yang diperoleh dalam validasi silabus adalah 2. Tabel 3.9 menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I yaitu 4,7, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II yaitu 3,7, rata-rata skor yang diperoleh dari validator III yaitu 4,3. Rata-rata secara keseluruhan dari 4 validator diperoleh skor 4,2. Peneliti dan kelompok studi menentukan target nilai rata-rata yaitu 3. Jika hasil rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. Validator Komponen Penilaian Rata-rata 1 2 3 4 5 6 Validator I 5 4 5 5 4 5 4.7 Validator II 4 4 2 4 4 4 3.7 Validator III 5 4 4 4 5 4 4,3 Rata-rata 4,6 4.0 3.7 4.3 4.3 4.3 4.2 60 4 Validitas LKS Validasi keempat yaitu LKS. Komponen penilaian LKS meliputi: 1 Kelengkapan unsur LKS, 2 Kesesuaian indikatortujuan pembelajaran dengan LKS, 3 Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, 4 LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar, 5 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar, 6 Tampilan LKS menarik dan indah, 7 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi LKS yang divalidasi oleh Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang PKn, validator II yaitu Kepala Sekolah SD N Kledokan, dan validator III yaitu guru kelas V SD N Kledokan. Output validator dapat dilihat pada tabel 3.14. Tabel 3.13 Hasil Validasi LKS Validator Komponen Penilaian Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 Validator I 4 5 5 5 4 4 5 4.6 Validator II 4 4 4 4 4 4 4 4.0 Validator III 5 4 5 4 5 5 4 4.2 Rata-rata 4.3 4.3 4.6 4.3 4.3 4.3 4.3 4.2 Tabel 3.14 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang diperoleh dalam validasi LKS adalah 5. Skor minimal yang diperoleh dalam validasi silabus adalah 2. Tabel 3.10 menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I yaitu 4,6, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II yaitu 4, rata-rata skor yang diperoleh dari validator III yaitu 4,2. Rata-rata secara keseluruhan dari 4 validator diperoleh skor 4,2. Peneliti dan kelompok studi menentukan target nilai rata-rata yaitu 3. Jika hasil rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi. 61 5 Validitas Soal Evaluasi Validasi kelima yaitu soal evaluasi. Komponen penilaian soal evaluasi meliputi: 1 Kesesuaian indikator dengan butir soal, 2 Kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan, 3 Bahasa jelas, baku, dan sederhana, 4 Keluasan cakupan soal, 5 Pilihan jawaban tidak mengandung ambiguitas, 6 Urutan alternatif jawaban logis, 7 Soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya, 8 Pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban. Hasil validasi Soal Evaluasi yang divalidasi oleh Validator I yaitu salah satu dosen Universitas Sanata Dharma sebagai ahli dalam bidang PKn, validator II yaitu Kepala Sekolah SD N Kledokan, dan validator III yaitu guru kelas V SD N Kledokan. Output validator dapat dilihat pada tabel 3.15. Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Evaluasi Validator Komponen Penilaian Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 Validator I 4 5 5 5 5 4 5 5 4.8 Validator II 4 4 4 4 4 5 4 4 4.1 Validator III 5 4 4 4 4 4 4 5 4.2 Rata-rata 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 4.3 Tabel 3.15 menunjukkan bahwa skor maksimal pada komponen yang diperoleh dalam validasi LKS adalah 5. Skor minimal yang diperoleh dalam validasi silabus adalah 2. Tabel 3.11 menjelaskan rata-rata skor yang diperoleh dari validator I yaitu 4,8, rata-rata skor yang diperoleh dari validator II yaitu 4,1, rata-rata skor yang diperoleh dari validator III yaitu 4,2. Rata-rata secara keseluruhan dari 4 validator diperoleh skor 4,3. Peneliti dan kelompok studi 62 menentukan target nilai rata-rata yaitu 3. Jika hasil rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 maka tidak perlu dilakukan revisi.

3.7.1.2 Validitas konstruk

Validitas terkait konstruk didefinisikan sebagai proses menentukan derajat kemampuan tes diinterpretasikan ke dalam satu atau lebih konstruk. Maksudnya, kemampuan tes untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya.Validasi instrument soal dilakukan dengan uji siswa langsung. Pengujian siklus I dilakukan pada siswa kelas VI SDN Sarikaya dan SDN Kledokan yang berjumlah 55 siswa, sedangkan pada siklus II dilakukan pada kelas VI SDN Plaosan I, SDN plaosan II dan SDN Karanganom II yang berjumlah 52 siswa. Penelitian ini menggunakan responden berjumlah 55, maka r tabel yang digunakan adalah r tabel dengan N=53 dengan r tabel sebesar 0,263. Pada taraf signifikasi 5 berarti peneliti mengambil resiko kesalahan 5 dan tingkat kepercayaan atau benar 95. Jika item sudah menunjukan skor 0,263item dinyatakan tidak valid, apabila item sudah mencapai 0,263 maka item dinyatakan valid. Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi Point Biserial menurut Surapranata, 2009:61. Hasil penghitungan menggunakan SPPS 19 dapat dilihat pada tabel 3.16 berikut. Pada pengujian soal siklus I dari 40 soal pilihan ganda yang diujikan yang memenuhi kriteria hanya 22 soal, sedangkan pada uji soal siklus II dari 40 soal yang diujikan yang memenuhi kriteria sebanyak 3 2 soal. Hasil penghitungan menggunakan SPSS 19 dapat dilihat pada tabel berikut: 63 Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I No r hitung r table Keterangan Tindak Lanjut 1 .155 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 2 .167 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 3 .069 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 4 .234 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 5 .162 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 6 .072 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 7 .242 0,263 TidakValid Tidak Dipakai 8 .402 0,263 Valid Dipakai soal.no.1 9 .512 0,263 Valid Dipakai soal no.2 10 .023 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 11 .337 0,263 Valid Dipakai soal no.3 12 .306 0,263 Valid Dipakai soal no.4 13 .329 0,263 Valid Dipakai soal no.5 14 .155 0,263 Tidak Valid Dipakai soal no.6 15 .256 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 16 .033 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 17 .a 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 18 .175 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 19 .364 0,263 Valid Dipakai soal.7 20 .312 0,263 Valid Dipakai soal no.8 21 .341 0,263 Valid Dipakai soal no.9 22 .517 0,263 Valid Tidak Dipakai 23 .277 0,263 Valid Dipakai soal no.10 24 .353 0,263 Valid Dipakai soal no.11 25 .363 0,263 Valid Tidak Dipakai 26 .402 0,263 Valid Dipakai soal no.20 27 .140 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 28 .375 0,263 Valid Dipakai soal no.11 29 .175 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 30 .191 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 31 .436 0,263 Valid Dipakai soal no.12 32 .391 0,263 Valid Dipakai soal no.13 33 .309 0,263 Valid Dipakai soal no.14 34 .428 0,263 Valid Dipakai soal no.15 35 .167 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 36 .292 0,263 Valid Dipakai soal no.16 37 .346 0,263 Valid Dipakai soal no.17 38 .243 0,263 Tidak Valid Tidak Dipakai 39 .272 0,263 Valid Dipakai soal no.18 40 .462 0,263 Valid Dipakai soal no.19 Peneliti menghitung menggunakan program SPSS 19. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak tanda tersebut dinamakan simbol asterik . Dengan simbol asterik satu menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika simbol asterik soal tersebut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikansi 0,01. Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 19. Peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 22 soal. Peneliti hanya membutuhkan 20 soal untuk diujikan. Sehingga soal peneliti sudah cukup karena 20 soal tersebut sudah mewakili setiap indikator 64 yang sudah ada. Penelitian ini jumlah respondennya adalah 55 maka r tabel yang digunakan adalah r tabel dengan n = 53, pada tarafsignifikasi 5 yaitu sebesar 0,263 . Hasil siklus II dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut : Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II No r hitung r table Keterangan Tindak Lanjut 1 .239 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 2 .173 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 3 .441 0,273 Valid Dipakai soal no.1 4 .446 0,273 Valid Dipakai soal no.2 5 .358 0,273 Valid Dipakai soal no.3 6 .321 0,273 Valid Tidak Dipakai 7 .480 0,273 Valid Dipakai soal no.4 8 .219 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 9 .185 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 10 .523 0,273 Valid Dipakai soal no.5 11 .472 0,273 Valid Tidak Dipakai 12 .412 0,273 Valid Dipakai soal no.6 13 .316 0,273 Valid Dipakai soal no.7 14 .569 0,273 Valid Dipakai soal no.8 15 .340 0,273 Valid Tidak Dipakai 16 .469 0,273 Valid Tidak Dipakai 17 .381 0,273 Valid Tidak Dipakai 18 .451 0,273 Valid Dipakai soal no.9 19 .053 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 20 .531 0,273 Valid Dipakai soal no.10 21 .419 0,273 Valid Dipakai soal no.11 22 .450 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 23 .492 0,273 Valid Dipakai soal no.12 24 .283 0,273 Valid Dipakai soal no.13 25 .412 0,273 Valid Tidak Dipakai 26 .119 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 27 .424 0,273 Valid Tidak Dipakai 28 .407 0,273 Valid Dipakai soal no.14 29 .342 0,273 Valid Tidak Dipakai 30 .350 0,273 Valid Dipakai soal no.15 31 .277 0,273 Valid Tidak Dipakai 32 .258 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 33 .249 0,273 Tidak Valid Tidak Dipakai 34 .477 0,273 Valid Dipakai soal no.16 35 .390 0,273 Valid Dipakai soal no.17 36 .434 0,273 Valid Dipakai soal no.18 37 .441 0,273 Valid Dipakai soal no.19 38 .387 0,273 Valid Tidak Dipakai 39 .384 0,273 Valid Tidak Dipakai 40 .293 0,273 Valid Dipakai soal no.20 Peneliti menghitung menggunakan program SPSS 19. Pada SPSS terdapat tanda yang menandakan soal tersebut valid atau tidak tanda tersebut dinamakan simbol asterik . Dengan simbol asterik satu menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika simbol asterik soal tersebut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikansi 0,01. 65 Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 19. Peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 32 soal. Peneliti hanya membutuhkan 20 soal untuk diujikan. Sehingga soal peneliti sudah cukup karena 20 soal tersebut sudah mewakili setiap indikator yang sudah ada. Penelitian ini jumlah respondennya adalah 53 maka r tabel yang digunakan adalah r tabel dengan n = 51, pada tarafsignifikasi 5 yaitu sebesar 0,273 .

3.7.1.3 Validasi Lembar Observasi

Tabel 3.17 Hasil Validasi lembar observasi keaktifan No Komponen Penilaian Skor 1-5 1 Kelengkapan lembar observasi 5 2 Kesesuaian antara indikator dengan diskripsi 5 3 Kalimat tidak bermakna ganda 5 4 Kualitas prilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan keaktifan 5 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis 5buku 5 Rata-rata 5 Hasil validasi lembar observasi keaktifan oleh validator disajikan dalam tabel 3.18. Dari setiap komponen lembar observasi dihitung rata-ratanya. Kelayakan komponen yang divalidasi dilihat dari tolok ukur untuk dilakukannya perbaikan atau tidak. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perhitungan skor penilaian yang diberiakan oleh validator.

3.7.2 Reliabilitas

Realibilitas menyatakan bahwa realiabilitas merupakan taraf di mana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo 1995: 209. Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus 66 Alpha Cronbach. Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian, maka peneliti menggunakan program SPSS 19 dalam penelitiannya. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach 0,60. Dalam penelitian ini, reliabilitas ditempuh atau diujikan di lapangan. Untuk penentuan reliabilitas hanya item-item soal yang valid saja yang akan dihitung reliabilitas. Soal yang valid itu adalah 40 soal evaluasi siklus I dan 40 soal evaluasi siklus II. Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach 0,60. Rumus untuk menghitung reliabilitas suatu instrumen penelitian Masidjo, 1995: 238 adalah sebagai berikut: Keterangan: Rtt = koefesien reliabilitas N = jumlah item ∑S 2 = jumlah kuadran S dari masing-masing item St 2 = kuadran dari S total keseluruhan Item Koefesien reliabilitas dinyatakan dalam satuan bilangan koefesin antara o,oo sampai dengan 1,00, untuk memberi arti terhadap koefesien reliabilitas yang diperoleh besar koefesien korelasi dalam tabel statistik atas dasar ataf signifikan 1 dan 5. Kualifikasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 67 Tabel 3.18 Kualifikasi Reliabilitas No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 Negatif – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo 1995: 209 Kreiteria reliabilitas pada tabel 3.16 berguna untuk melihat sejauh mana realibilitas instrumen penelitian yang dibuat. Instrumen penelitian akan dapat diganti apabila termasuk ke dalam kualifikasi rendah atau sangat rendah. Hasil perhitungan reliabilitas soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.19 reabilitas siklus 1 Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,728 ,729 22 Hasil perhitungan reliabilitas soal evalusai siklus I memperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,728 tergolong dalam kualitas tinggi, sehingga instrumen soal evalusi siklus I tidak akan diganti. Hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.20 Reabilitas siklus II Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,830 ,852 32 68 Hasil perhitungan reliabilitas soal evalusai siklus I memperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,830 tergolong dalam kualitas tinggi, sehingga instrumen soal evalusi siklus II tidak akan diganti.

3.7.3 Indeks Kesukaran

Supaya memperoleh kualitas soal yang baik selain validitas dan reliabilits juga perlu adanya keseimbangan kesukaran soal yaitu antara soal yang mudah, sedang, dan sukar proporsinya seimbang Sudjana, 2008: 135. Rumus yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana 2008: 37. Keterangan : I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan. Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal tersebut dapat dikategorikan semakin mudah. Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana 2008, 137 sebagai berikut : Tabel 3.21 Tabel indeks kesukaran Indeks Kesukaran Kategori – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Berdasarkan tabel tersebut kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga kriteria tersebut adalah sukar, sedang dan mudah. Di peroleh kriteria tersebut dilihat dari hasil indeks kesukarannya. I = 69 Tabel 3.22 Indeks kesukaran Soal Nilai Kriteria Soal 1 0,73 Mudah Soal 2 0,11 Sukar Soal 3 0,75 Mudah Soal 4 0,79 Mudah Soal 5 0,70 Sedang Soal 6 0,38 Sedang Soal 7 0,93 Mudah Soal 8 0,41 Sedang Soal 9 0,45 Sedang Soal 10 0,57 Sedang Soal 11 0,68 Sedang Soal 12 0,80 Mudah Soal 13 0,57 Sedang Soal 14 0,73 Mudah Soal 15 0,86 Mudah Soal 16 0,29 Sukar Soal 17 0,00 Sukar Soal 18 0,54 Sedang Soal 19 0,80 Mudah Soal 20 0,50 Sedang Soal 21 0,21 Sukar Soal 22 0,59 Sedang Soal 23 0,38 Sedang Soal 24 0,63 Sedang Soal 25 0,50 Sedang Soal 26 0,64 Sedang Soal 27 0,46 Sedang Soal 28 0,43 Sedang Soal 29 0,36 Sedang Soal 30 0,46 Sedang Soal 31 0,38 Sedang Soal 32 0,27 Sukar Soal 33 0,32 Sedang Soal 34 0,30 Sukar Soal 35 0,48 Sedang Soal 36 0,59 Sedang Soal 37 0,43 Sedang Soal 38 0,36 Sedang Soal 39 0,34 Sedang Soal 40 0,25 Sukar Soal yang tergolong dalam kategori mudah yaitu nomer 1, 3, 4, 7, 12, 14, 15, 19. Soal yang termasuk dalam kategori sedang yaitu 5, 6, 9, 10, 11, 13, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39 . Soal yang termasuk dalam kategori sukar yaitu, 2, 16, 17, 21, 32, 34, 40 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut. 70 Tabel 3.23 Indeks kesukaran Soal Nilai Kriteria Soal 1 0,60 Sedang Soal 2 0,74 Mudah Soal 3 0,34 Sedang Soal 4 0,64 Sedang Soal 5 0,43 Sedang Soal 6 0,64 Sedang Soal 7 0,64 Sedang Soal 8 0,28 Sukar Soal 9 0,47 Sedang Soal 10 0,66 Sedang Soal 11 0,26 Sukar Soal 12 0,83 Mudah Soal 13 0,62 Sedang Soal 14 0,40 Sedang Soal 15 0,79 Mudah Soal 16 0,75 Mudah Soal 17 0,30 Sukar Soal 18 0,68 Sedang Soal 19 0,30 Sukar Soal 20 0,64 Sedang Soal 21 0,49 Sedang Soal 22 0,53 Sedang Soal 23 0,74 Mudah Soal 24 0,47 Sedang Soal 25 0,77 Mudah Soal 26 0,45 Sedang Soal 27 0,83 Mudah Soal 28 0,43 Sedang Soal 29 0,32 Sedang Soal 30 0,55 Sedang Soal 31 0,62 Sedang Soal 32 0,51 Sedang Soal 33 0,43 Sedang Soal 34 0,81 Mudah Soal 35 0,83 Mudah Soal 36 0,68 Sedang Soal 37 0,64 Sedang Soal 38 0,68 Sedang Soal 39 0,70 Sedang Soal 40 0,77 Mudah Soal yang tergolong dalam kategori mudah yaitu nomer 2, 12, 15, 16, 23, 25, 27, 34, 35, 40. Soal yang termasuk dalam kategori sedang yaitu nomer1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 37, 38, 39. Soal yang termasuk dalam kategori sukar yaitu pada nomer 8, 11, 17, 19. 71

3.8 Teknik Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa keaktifan belajar siswa yang diperoleh dari observasi atau pengamatan. Data kuantitatif digunakan untuk penilaian prestasi belajar siswa. Perubahan yang terjadi dapat diketahui dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberi tindakan yang berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada kelas II di SDN Kledokan pada mata pelajaran PKn. 3.8.1 Penghitungan Keaktifan Data keaktifan siswa diperoleh peneliti berdasarkan hasil observasimenggunakan lembar observasi kekatifan. Observasi dan wawancara yang dilakukan sebelum tindakandigunakan untuk menentukan kondisi awal keaktifan yang dimiliki oleh siswa.Peneliti juga melakukan observasi terhadap kekatifan siswa ketika berlangsungnyatindakan untuk menentukan data kekatifan. Data keaktifan sebelum dan ketika tindakan pada lembar observasi keaktifan dibandingkan untuk melihat adanya peningkatan atau tidak datakeaktifan yang dimilikioleh siswa. Langkah-langkah menghitung keaktifan siswa adalah sebagai berikut : 1. Menghitung skor keaktifan setiap siswa. Skor yang diberikan pada siswa 1 - 3. Skor 1 jika siswa tidak nampak melakukan aktivitas yang dinilai, skor 2 jika siswa cukup nampak melakukan aktivitas yang diukur berjumlah 1x, skor 3 jika siswa nampak melakukan aktivitas yang diukur berjumlah lebih dari 1x. 2. Menghitung jumlah skor keaktifan siswa seluruh kelas. 3. Menghitung skor rata-rata keaktifan. 72 4. Menghitung nilai keaktifan kelas 5. Menentukan rentang skor kriteria keaktifan 6. Menghitung jumlah siswa yang memenuhi kriteria keaktifan minimal cukup aktif. 7. Menghitung persentase siswa yang memenuhi kriteria keaktifan minimal cukup aktif. 8. Membandingkan tingkat keaktifan belajar siswa untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan No Persentase Rentang skor Keterangan I 1 I 2 I 3 Keseluruhan 1 81 - 100 19,44 – 24 9,72 – 12 14,58 – 18 43,74 – 54 Sangat Aktif 2 66 - 80 15,84 – 19,43 7,92 – 9,71 11,88 – 14,57 35,64 – 43,73 Aktif 3 56 - 65 13,44 – 15,83 6,72 – 7,91 10,08 – 11,87 30,24 – 35,63 Cukup Aktif 4 46 - 55 11,04 – 13,43 5,52 – 6,71 8,28 – 10,07 24,84 – 30,23 Kurang Aktif 5 Di bawah 46 11,03 5,51 8,27 24,83 Sangat Kurang aktif x 100 Persentase setiap kriteria X Skor maksimal 73 daerah. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan antara data keaktifan belajar kondisi awal siswa yang diperoleh dengan kondisi keaktifan belajar siswa tiap akhir siklus yang diperoleh berdasarkan hasil lembar observasi keaktifan setiap siklus. 3.8.2 Prestasi Belajar Peneliti menggunakan soal-soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pada setiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat perestasi belajar siswa. Soal-soal evaluasi yang berupa pilihan ganda akan diujicobakan dan mendapatkan hasil valid atau reliabel atau tidak. Selain soal evaluasi, terdapat penilaian proses pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Analisis data prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal siswa, pada siklus I dan siklus II. 3.8.2.1 Penilaian akhir siklus Peneliti menggunakan tes dengan bentuk pilihan ganda untuk mengukur hasil evaluasi siswa. Berikut adalah langkah langkah penyekorannya: Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0 3.8.2.2 Peneliti menghitung nilai rata-rata kelas dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Menghitung jumlah skor rata-rata kelas dengan menggunakan rumus = Menghitung nilai setiap siswa: Skor rata rata kelas : 74 Menghitung persentase jumlah siswa yang mencapai KKM dengan menggunakan rumus = 3.8.2.3 Membandingkan tingkat prestasi belajar siswa untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatakan prestasi belajar siswa pada materi luas bangun datar sederhana. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan antara data prestasi belajar kondisi awal siswa yang diperoleh dengan kondisi prestasi belajar siswa tiap akhir siklus yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi setiap akhir siklus.

3.9 Indikator keberhasilan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan media audio-visual untuk siswa kelas II SD N Kledokan.

0 0 2

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas II SDN Kledokan.

0 5 275

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Kalongan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 214

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 239

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II

0 0 237