17
2. Tanggung Jawab Perseorangan
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota
kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk
mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok
harus sama Sanjaya , 2009: 246. Setiap anggota kelompok harus ikut aktif dalam menyumbangkan gagasan dan bertanggung jawab terhadap penguasaan materi
pembelajaran secara maksimal karena hasil belajar kelompok didasarkan atas rata- rata nilai anggota kelompok.
3. Interaksi Tatap Muka Face to Face Promotion Interaction
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan
saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap
perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi kekurangan masing-masing Sanjaya , 2009: 247. Setiap anggota kelompok
saling berinteraksi menjalin hubungan kerja sama seperti melaksanakan aktifitas bertanya, menjawab pertanyaan, meminta bantuan atau memberi penjelasan.
4. Partisipasi dan Komunikasi Participation Comunication
Menurut Sanjaya 2009: 246, pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan komunikasi. Kemampuan ini sangat penting
sebagai bekal mereka dalam kehidupan masyarakat kelak. Oleh sebab itu, guru
18
perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi, misalnya seperti cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara
santun, tidak memojokkan, cara menyampaikan ide-ide yang dianggap baik dan berguna. Tidak semua siswa dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, padahal
keberhasilan kelompok terletak pada kemampuan untuk berpartisipasi dan keberanian untuk berkomunikasi.
Siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti tenggang rasa, memberi tanggapan terhadap ide teman lain, berani mempertahankan
pendapat, mau menerima saran dan sanggahan dari teman, tidak mendominasi orang lain dan berbagai sifat lain yang bermanfaat secara sengaja diajarkan oleh
guru, sehingga siswa secara perlahan dan pasti akan berusaha berpartisipasi dan mulai untuk berkomunikasi mengutarakan pendapat.
5. Evaluasi proses kelompok.
Menurut Roger dan Johnson dalam Rusman, 2012: 212 evaluasi proses kelompok yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi
proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif .
2.1.2.3 Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif