Reliabilitas Teknik Pengujian Instrumen

65 Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 19. Peneliti mendapatkan soal valid berjumlah 32 soal. Peneliti hanya membutuhkan 20 soal untuk diujikan. Sehingga soal peneliti sudah cukup karena 20 soal tersebut sudah mewakili setiap indikator yang sudah ada. Penelitian ini jumlah respondennya adalah 53 maka r tabel yang digunakan adalah r tabel dengan n = 51, pada tarafsignifikasi 5 yaitu sebesar 0,273 .

3.7.1.3 Validasi Lembar Observasi

Tabel 3.17 Hasil Validasi lembar observasi keaktifan No Komponen Penilaian Skor 1-5 1 Kelengkapan lembar observasi 5 2 Kesesuaian antara indikator dengan diskripsi 5 3 Kalimat tidak bermakna ganda 5 4 Kualitas prilaku yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan keaktifan 5 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis 5buku 5 Rata-rata 5 Hasil validasi lembar observasi keaktifan oleh validator disajikan dalam tabel 3.18. Dari setiap komponen lembar observasi dihitung rata-ratanya. Kelayakan komponen yang divalidasi dilihat dari tolok ukur untuk dilakukannya perbaikan atau tidak. Penilaian ini dilakukan berdasarkan perhitungan skor penilaian yang diberiakan oleh validator.

3.7.2 Reliabilitas

Realibilitas menyatakan bahwa realiabilitas merupakan taraf di mana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo 1995: 209. Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus 66 Alpha Cronbach. Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian, maka peneliti menggunakan program SPSS 19 dalam penelitiannya. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach 0,60. Dalam penelitian ini, reliabilitas ditempuh atau diujikan di lapangan. Untuk penentuan reliabilitas hanya item-item soal yang valid saja yang akan dihitung reliabilitas. Soal yang valid itu adalah 40 soal evaluasi siklus I dan 40 soal evaluasi siklus II. Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach 0,60. Rumus untuk menghitung reliabilitas suatu instrumen penelitian Masidjo, 1995: 238 adalah sebagai berikut: Keterangan: Rtt = koefesien reliabilitas N = jumlah item ∑S 2 = jumlah kuadran S dari masing-masing item St 2 = kuadran dari S total keseluruhan Item Koefesien reliabilitas dinyatakan dalam satuan bilangan koefesin antara o,oo sampai dengan 1,00, untuk memberi arti terhadap koefesien reliabilitas yang diperoleh besar koefesien korelasi dalam tabel statistik atas dasar ataf signifikan 1 dan 5. Kualifikasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 67 Tabel 3.18 Kualifikasi Reliabilitas No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 Negatif – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo 1995: 209 Kreiteria reliabilitas pada tabel 3.16 berguna untuk melihat sejauh mana realibilitas instrumen penelitian yang dibuat. Instrumen penelitian akan dapat diganti apabila termasuk ke dalam kualifikasi rendah atau sangat rendah. Hasil perhitungan reliabilitas soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.19 reabilitas siklus 1 Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,728 ,729 22 Hasil perhitungan reliabilitas soal evalusai siklus I memperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,728 tergolong dalam kualitas tinggi, sehingga instrumen soal evalusi siklus I tidak akan diganti. Hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.20 Reabilitas siklus II Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items ,830 ,852 32 68 Hasil perhitungan reliabilitas soal evalusai siklus I memperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,830 tergolong dalam kualitas tinggi, sehingga instrumen soal evalusi siklus II tidak akan diganti.

3.7.3 Indeks Kesukaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan media audio-visual untuk siswa kelas II SD N Kledokan.

0 0 2

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas II SDN Kledokan.

0 5 275

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Kalongan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 214

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 239

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II

0 0 237