Observasi Pelaksanaan Siklus I

80 menyelesaikan LKS yaitu menjelaskan peraturan perundang-undangan berdasarkan tingkatannya. Siswa mulai bekerja sama mencari jawaban satu persatu, ada juga kelompok yang membagi setiap tingkatan peraturan untuk dijelaskan. Kegiatan inti berikutnya adalah melakukan presentasi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Tahap berikutnya dalam kegiatan inti adalah melakukan presentasi kelompok. Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Seluruh kelompok ikut mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok lain yang belum mendapatkan giliran presentasi menjadi penilai kelompok dan mengapresiasi jawaban kelompok yang presentasi. Khusus untuk penilai dipilih secara acak. Aspek yang dinilai oleh siswa adalah ketepatan jawaban. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan pertama dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya adalah saya dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran. Sebelum pulang siswa mengerjakan tes akhir siklus satu berupa 20 soal pilihan ganda yang telah disiapkan untuk mengukur prestasi siswa. Pemberian hadiah diberikan pada pertemuan berikutnnya karena peneliti butuh waktu untuk merekap nilai kelompok.

4.1.1.3 Observasi

Sejalan dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh satu orang teman melakukan kegiatan observasi. Observasi ini berpedoman 81 pada lembar observasi keaktifan yang sudah disiapkan. Observasi yang dilaksanakan pada pertemuan 1 dan 2 siklus I ini terlihat siswa masih cenderung malas dalam mengerjakan tugas dalam kelompok. Beberapa siswa ada yang mengobrol dan terlihat pasif. Kebiasaan siswa tersebut mengakibatkan hasil pekerjaan siswa kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan pembagian kelompok secara heterogen yaitu dalam satu kelompok beranggotakan siswa yang pintar, siswa cukup pintar dan ada juga siswa yang kurang pintar. Seperti yang sudah dijelaskan diatas siswa yng cenderung kurang pintar lebih mengandalkan siswa yang lebih pintar sehingga siswa yang kurang pintar cenderung hanya melihat atau mengobrol dengan teman lainnya. Ditambah lagi ada beberapa siswa yang tergolong pintar tidak percaya terhadap siswa yang kurang pintar sehingga siswa yang tergolong pintar lebih memilih menuliskan jawabannya sendiri daripada menerima jawaban dari siswa yang tergolong kurang pintar. Materi pembelajaran untuk siklus I pertemua dua juga menurut siswa dirasa sulit karena bersifat hafalan maka dari itu siswa yang tidak benar-benar memperhatikan akan kesulitan dalam memehami isi materi.

4.1.1.4 Refleksi

Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I ini, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah sedikit meningkat karena adanya kegiatan kelompok dan prsentasi kelompok,namun keaktifan siswa dalam kelompok belum bisa kompak karena mereka tidak bisa menerima anggota kelompok lain yang mempunnyai kekurangan dalam prestasinya dan kurangnya percaya diri siswa 82 dalam mengikuti pembelajaran.Melihat dari kegiatan belajar mengajar siklus I ini masih banyak yang perlu diperhatikan dan diperbaiki, diantarannya : 1. Siswa dalam kelompok masih belum bisa menerima atara satu sama lain sehingga perlu bimbingan mengenai cara bekerjasama dalam kelompok dengan baik selain itu pembagian kelompok perlu dibagi secara acak, merata dan diberi peraturan yang tegas supaya siswa dapat berproses dengan baik dalam berkelompok. 2. Siswa belum bisa bekerja sama dengan baik dalam kelompok sehingga perlu arahan dan penjelasan mengenai cara mengerjakan tugas kelompok.

3. Kondisi kelas masih ramai sehingga pengkondisian kelas perlu ditingkatkan

lagi dengan cara lebih tegas terhadap siswa supaya pembelajaran bisa berjalan dengan kondusif 4. Perhitungan waktu dalam mengajar perlu diperhatikan lagi supaya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Prestasi belajar siswa yang diperolehpun meningkat dari kondisi awal. Rata- rata siswa yang pada awalnya 73 kini menjadi 75,7 Angka tersebut sudah berada diatas KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75, dari 27 jumlah siswa kelas 5 masih ada 10 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, hal tersebut dikarenakan kemampuan siswa yang kurang dalam memahami materi dan siswa kurang tertarik dengan pelajaran yang diberikan sehingga siswa saat pembelajaran berlangsung hanya bermain dan mengobrol dengan temannya, serta masih ada beberapa siswa yang kurang serius dalam mengerjakan soal. Berdasarkan dengan hal di atas peneliti merencanakan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar pada siklus II, karena peneliti ingin membuktikan bahwa peningkatan prestasi dan 83 keaktifan siswa benar-benar karena penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievment Devision. 4.1.2 Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 September 2015 dan 1 Oktober 2015. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok. 4.1.3 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Beberapa persiapan yang harus disiapkan adalah penyusunan materi pelajaran tentang memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok, menyiapkan silabus, RPP, LKS, meyusun power point untuk membantu siswa lebih mudah memahami materi. Perencanaan untuk observasi, peneliti menyiapkan lembar observasi keaktifan, lembar wawancara guru lembar wawancara siswa serta instrumen penilaian dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

4.1.2.2 Pelaksanaan

Pertemuan 1 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 September 2015 dengan berpedoman RPP dan power point yang sudah saya persiapkan. Pada pertemuan siklus 2 ini, siswa masih belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams 84 Achievement Division. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah menjelaskan peraturan tingkat pusat dan meyebutkan contoh-contoh peraturan tingkat pusat. Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan salam pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kabar, memeriksa kehadiran siswa, melakukan kontrak belajar dengan siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru memberikan penjelasan singkat terkait dengan materi dibantu dengan rangkuman materi yang ditampilkan dalam bentuk power point di depan kelas. Materi yang sudah dijelaskan peneliti untuk membantu siswa dalam mengerjakan LKS nantinya. Kegiatan setelah penjelasan adalah peneliti melakukakan tanya jawab kepada siswa terkait dengan materi yang telah disampaikan. Tahap berikutnya adalah siswa satu kelas dibagi kedalam 7 kelompok kecil yang heterogen, dimana satu kelompok beranggotakan 4 siswa dan ada satu kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Pada siklus 2 ini komposisi kelompok dibuat lagi dan tidak sama seperti pada pertemuan siklus 2, untuk itu dilakukan pembentukan kelompok lagi yang berlaku untuk siklus 2. Kemudian setelah kelompok-kelompok terbentuk siswa mulai berkumpul dengan teman kelompoknya, Sebelum siswa masuk dalam kelompok-kelompok kecil, guru memberikan penjelasan tentang cara mengerjakan LKS dalam sekelompok.Kemudian siswa mulai berbagi informasi mengenai materi peraturan tingkat pusat dan contoh peraturannya. Semua siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, siswa bekerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS yaitu meyebutkan dan menjelaskan contoh peraturan tingkat pusat kemudian dituliskan dilembar LKS yang telah diberikan peneliti. Terlihat Seluruh 85 kelompok terlihat mengerjakan LKS dan sudah mulai beradaptasi dengan teman kelompoknya dengan cepat. Seperti biasa pada awalnya mereka masih sedikit kebingungan mengenai tugas LKS yang diberikan tetapi dijelaskan kembali mereka kembali mengerjakan dan saling bekerja sama. Siswapun juga tidak sungkan-sungkan dalam bertanya. Tahap berikutnya dalam kegiatan inti adalah melakukan presentasi kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Seluruh kelompok ikut mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kelompok lain yang belum mendapatkan giliran presentasi menjadi penilai kelompok dan mengapresiasi jawaban kelompok yang presentasi. Khusus untuk penilai dipilih secara acak. Aspek yang dinilai oleh siswa adalah ketepatan jawaban. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan kedua dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya adalah siswa dibimbing oleh guru menari kesimpulan pembelajaran, setelah itu guru meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya dirumah. Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 1 Oktober 2015 dengan berpedoman RPP dan Power Point yang sudah saya siapkan. Pertemuan kedua siklus 2 ini, siswa belajar mengenai menjelaskan tentang peraturan daerah dan menyebutkan contoh-contoh peraturan daerah. 86 Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan salam pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kabar, memeriksa kehadiran siswa, melakukan kontrak belajar dengan siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti siswa melihat video yang ditampilkan peneliti kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan penjelasan singkat terkait dengan materi, dibantu dengan melihat rangkuman materi yang ditampilkan dalam bentuk power point di depan kelas. Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang telah saya berikan. Catatan itu dibuat untuk membantu siswa mengerjakan LKS. Kegiatan setelah penjelasan dari guru adalah guru melakukan tanya jawab singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Tahap berikutnya adalah siswa satu kelas dibagi kedalam 7 kelompok kecil yang heterogen, Pembagian kelompok pada pertemuan kedua ini sama dengan pembagian kelompok yang pada pertemuan satu siklus 2, dimana dalam satu kelompok beranggotakan 4 siswa dan ada satu kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Sebelum siswa masuk dalam kelompok-kelompok kecil, siswa mendengarkan penjelasan dari saya mengenai cara mengerjakan soal LKS dalam kelompok. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dan siswa sudah duduk pada kelompoknya masing-masing siswa bekerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS yaitu menyebutkan contoh peraturan-peraturan daerah. Dalam pertemuan kali ini siswa sudah sangat terlibat aktif dalam pembelajaran itu dibuktikan dengan siswa dengan tekun mencari jawaban diberbagai sumber-sumber belajar diantaranya buku, LKS siswa, kemudian siswa juga tidak merasa malu-malu dalam bertanya jika ada kesulitan. Kegiatan inti 87 berikutnya adalah melakukan presentasi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Mereka mulai tidak malu dalam mengemukakan pendapatnya dan sudah terlihat semangat dalam belajar. Kelompok lain yang belum mendapatkan giliran presentasi menjadi penilai kelompok dan mengapresiasi jawaban kelompok yang presentasi. Khusus untuk penilai dipilih secara acak. Aspek yang dinilai oleh siswa adalah ketepatan jawaban. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan pertama dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya adalah saya dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran. Sebelum pulang siswa mengerjakan tes akhir siklus dua berupa 20 soal pilihan ganda yang telah disiapkan untuk mengukur prestasi siswa. Pemberian hadiah diberikan pada pertemuan berikutnnya karena peneliti butuh waktu untuk merekap nilai kelompok. 4.1.2.3 Observasi Sesuai dengan proses kegiatan belajar yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh satu orang teman melakukan kegiatan observasi. Observasi ini berpedoman pada lembar observasi keaktifan yang sudah disiapkan. Observasi yang dilaksanakan pada pertemuan 1 dan 2 siklus II ini terlihat semua siswa sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran, baik itu berdinamikan dalam kegiatan kelompok, maupun presentasi. Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini siswa sudah 88 mulai mengemukakan pendapatnya dan tak sungkan-sungkan dalam pembelajaran mereka aktif bertanya jika menemukan kesulitan Khususnya dalam kegiatan kelompok siswa sangat semangat sekali dalam mengerjakannya karena siswa termotivasi untuk untuk mendapatkan hadiah sehingga meraka sangat teliti dalam menuliskan jawabannya

4.1.2.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan media audio-visual untuk siswa kelas II SD N Kledokan.

0 0 2

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas II SDN Kledokan.

0 5 275

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Kalongan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 214

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 239

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II

0 0 237