14
2.1.3 Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rusman 2012: 202 pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Selama menyelesaikan tugas, kelompok setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Menurut Trianto 2009:
56-57 di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tapi heterogen,
kemampuan, jenis kelamin, sukuras dan satu sama lain saling membantu. Selama belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi
yang disajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota
kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran. Nurulhayati dalam Rusman, 2012: 203 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi
pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Pada sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja
sama dengan anggota lainnya. Pada model ini, siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota
kelompok untuk belajar. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode
pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Pada
15
kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka
kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing Slavin, 2005: 4.
Menurut Ibrahim dalam Rusman, 2012:208 pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa
berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan hadiah. Menurut Sanjaya 2009: 242 pembelajaran kooperatif
merupakan model
pembelajaran dengan
menggunakan sistem
pengelompokkantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa atau suku
yang berbeda heterogen. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward jika kelompok mampu
menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Pada kegiatan kelompok siswa diajarkan keterampilan-keterampilan
khusus, seperti bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, menjelaskan kepada teman sekelompok, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan
teman, siswa yang sudah memahami materi membantu siswa yang belum memahami materi. Pada pembelajaran kooperatif, gurulah yang membentuk
kelompok-kelompok tersebut.
Jika siswa
dibebaskan memilih
sendiri kelompoknya, maka siswa cenderung akan memilih teman-teman yang disukai,
misalnya karena sama kemampuannya, sama jenisnya atau sama asal-usul daerahnya. Pengelompokan secara acak juga dapat dilakukan, khususnya bila
16
pengelompokkan yang terjadi untuk kelas baru atau guru yang baru mulai mengajar yang masih mempunyai sedikit informasi tentang siswanya.
2.1.2.2 Prinsip - prinsip Pembelajaran Kooperatif