Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division STAD

109

4.3.3 Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division STAD

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan sebuah metode pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievment Devisions STAD sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN Kledokan tahun ajaran 20142015. Dalam proses pembelajaran ada beberapa langkah pembelajaran dalam RPP yang menunjukan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Langkah- langkah dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tipe STAD yaitu meliputi : 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar, 2 Menyajikan informasi, guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan, 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif, guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar, 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka, 5 Evaluasi, guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, 6 Memberikan penghargaan, guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Siklus I Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe student Teams Achievment Devisions STAD dalam proses pembelajarannya, Oleh 110 sebab, itu peneliti merancang perangkat pembelajaran dalam dua siklus yang masing masing siklusnya berisi dua pertemuan. Pelaksanaan pada siklus I ini jika hasil penelitian sudah mencapai atau melampaui target yang telah di tetapkan dari indikator dan tujuan, serta masalah telah terpecahkan maka peneliti akan tetap melanjutkan penelitiannya pada siklus II. Peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II dikarenakan peneliti ingin membuktikan bahwa peningkatan yang tercapai pada siklus I bukan faktor kebetulan namun karena adanya penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Perencanaan yang dilakukan peneliti pada setiap pertemuan adalah mempersiapakan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian siklus I. Persiapan tersebut meliputi peyusunan materi pelajaran tentang menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, menyiapkan RPP dan LKS, menyiapkan media pembelajaran powert point yang berisikan tentang materi. Perencanaan untuk observasi, peneliti menyiapkan lembar observasi keaktifan, lembar wawancara guru lembar wawancara siswa serta instrumen penilaian dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan dan sudah divalidasi. Pada pertemuan pertama kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan salam pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kabar, memeriksa kehadiran siswa, melakukan kontrak belajar dengan siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan tujuan pembelajaran adalah salah tahap pertama dalam pembelajaraan kooperatif tipe STAD. Kemudian guru mulai memasuki tahap yang kedua yaitu menjelaskan materi, untuk yang siklus 1 pertemuan 1 materi yang diajarkan adalah mengenai peraturan perundang-undangan dan manfaat menaatinya. 111 Gambar 4.1 menjelaskan materi Dalam menjelaskan materi guru menyampaikan dengan power point yang sudah disiapkan, tujuannya agar siswa dapat lebih mudah memahami materi. Guru mulai menjelasan singkat terkait dengan materi, dibantu dengan melihat buku yang sudah dimiliki siswa.Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang telah guru berikan. Catatan itu dibuat untuk membantu siswa mengerjakan LKS. Kegiatan setelah penjelasan dari guru adalah guru melakukan tanya jawab singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Gambar 4.2 membentuk diskusi kelompok Tahap berikutnya adalah siswa satu kelas dibagi kedalam 7 kelompok kecil yang heterogen, dimana dalam satu kelompok beranggotakan 4 siswa dan ada satu kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Sebelum siswa masuk dalam kelompok- 112 kelompok kecil, siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai cara mengerjakan soal LKS dalam kelompok. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dan siswa sudah duduk pada kelompoknya masing-masing siswa bekerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS. Gambar 4.3 Berdiskusi mengenai LKS Dalam pertemuan kali ini siswa sudah sangat terlibat aktif dalam pembelajaran itu dibuktikan dengan siswa dengan tekun mencari jawaban diberbagai sumber- sumber belajar diantaranya buku, LKS siswa, kemudian siswa juga tidak merasa malu-malu dalam bertanya jika ada kesulitan. Gambar 4.4 Membantu siswa menyelesaikan LKS 113 Tahap berikutnya adalah melakukan presentasi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Mereka masih malu-malu dalam mengemukakan pendapatnya mungkin karena masih awalan pertama tetapi mereka sudah terlihat semangat dalam belajar. Kelompok lain yang belum mendapatkan giliran presentasi menjadi penilai kelompok dan mengapresiasi jawaban kelompok yang presentasi. Khusus untuk penilai dipilih secara acak. Aspek yang dinilai oleh siswa adalah ketepatan jawaban. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan melanjutkan tahap berikutnya yaitu mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan pertama dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya adalah saya dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran. Pemberian hadiah diberikan pada pertemuan berikutnnya karena peneliti butuh waktu untuk merekap nilai kelompok. Pada siklus 1 pertemuan 2 guru kembali menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan salam pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kabar, memeriksa kehadiran siswa, melakukan kontrak belajar dengan siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan tujuan pembelajaran adalah salah tahap pertama dalam pembelajaraan kooperatif tipe STAD. Kemudian guru mulai memasuki tahap yang kedua yaitu menjelaskan materi, untuk yang siklus 1 pertemuan 2 materi yang diajarkan adalah mengenai tingkatan peraturan perundang-undangan dan penyusunannya. 114 Dalam menjelaskan materi guru menyampaikan dengan power point yang sudah disiapkan, berbeda dengan pertemuan yang pertama pada pertemuan kedua siklus I ini guru menampilkan video mengenai peraturan perundang-undangan dan cara menyusunnya kemudian mengenai manaati peraturan perundang-undangan dan manfaat menaatinya untuk mengingat materi sebelumnya. Guru menjelaskan dengan power poit tujuannya agar siswa dapat lebih mudah memahami materi. Guru mulai menjelasan singkat terkait dengan materi, dibantu dengan melihat buku yang sudah dimiliki siswa. Kegiatan setelah penjelasan dari guru adalah guru melakukan tanya jawab singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Tahap berikutnya adalah siswa satu kelas dibagi kedalam 7 kelompok kecil yang heterogen, dimana dalam satu kelompok beranggotakan 4 siswa dan ada satu kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Sebelum siswa masuk dalam kelompok-kelompok kecil, siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai cara mengerjakan soal LKS dalam kelompok. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dan siswa sudah duduk pada kelompoknya masing-masing siswa bekerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS. Tahap berikutnya adalah melakukan presentasi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Mereka mulai tidak malu dalam mengemukakan pendapatnya dan sudah terlihat semangat dalam belajar . Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan melanjutkan tahap berikutnya yaitu mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan pertama dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya 115 adalah saya dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I. Pemberian hadiah diberikan pada pertemuan berikutnnya karena peneliti butuh waktu untuk merekap nilai kelompok Siklus II Perencanaan yang dilakukan peneliti pada setiap pertemuan adalah mempersiapakan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian siklus II. Persiapan tersebut meliputi peyusunan materi pelajaran tentang menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, menyiapkan RPP dan LKS, menyiapkan media pembelajaran powert point yang berisikan tentang materi. Perencanaan untuk observasi, peneliti menyiapkan lembar observasi keaktifan, lembar wawancara guru lembar wawancara siswa serta instrumen penilaian dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan dan sudah divalidasi. Pada siklus 2 pertemuan 1 Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan salam pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kabar, memeriksa kehadiran siswa, melakukan kontrak belajar dengan siswa dan memasuki tahap pertama dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu mengenai materi menjelaskan peraturan perundang-undangan tingkat pusat Kegiatan inti berikutnta adalah memasuki tahap kedua dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu menjelaskan materi pembelajaran, dibantu dengan melihat rangkuman materi yang ditampilkan dalam bentuk power point di depan kelas. Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang telah saya berikan. Catatan itu dibuat untuk membantu siswa mengerjakan LKS. Kegiatan setelah penjelasan 116 dari guru adalah guru melakukan tanya jawab singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Tahap berikutnya dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembagian kelompok, siswa satu kelas dibagi kedalam 7 kelompok kecil yang heterogen, dimana dalam satu kelompok beranggotakan 4 siswa dan ada satu kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Sebelum siswa masuk dalam kelompok- kelompok kecil, siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai cara mengerjakan soal LKS dalam kelompok. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dan siswa sudah duduk pada kelompoknya masing-masing siswa bekerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS. Tahap berikutnya adalah melakukan presentasi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Kelompok lain yang belum mendapatkan giliran presentasi menjadi penilai kelompok dan mengapresiasi jawaban kelompok yang presentasi. Khusus untuk penilai dipilih secara acak. Aspek yang dinilai oleh siswa adalah ketepatan jawaban. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan kedua pada siklus II dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kegiatan berikutnya adalah saya dan siswa menarik kesimpulan pembelajaran. Setelah itu salam penutup pembelajaran selesai. 117 Pada siklus 2 pertemuan 2 Kegiatan awal yang dilakukan adalah memberikan salam pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kabar, memeriksa kehadiran siswa, melakukan kontrak belajar dengan siswa dan memasuki tahap pertama dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu mengenai materi menjelaskan peraturan perundang- undangan tingkat daerah Kegiatan inti berikutnya adalah memasuki tahap kedua dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu menjelaskan materi pembelajaran, dibantu dengan melihat rangkuman materi yang ditampilkan dalam bentuk power point di depan kelas. Siswa mendengarkan dan mencatat materi yang telah diberikan. Catatan itu dibuat untuk membantu siswa mengerjakan LKS. Kegiatan setelah penjelasan dari guru adalah guru melakukan tanya jawab singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Tahap berikutnya dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembagian kelompok, siswa satu kelas dibagi kedalam 7 kelompok kecil yang heterogen, dimana dalam satu kelompok beranggotakan 4 siswa dan ada satu kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Sebelum siswa masuk dalam kelompok- kelompok kecil, siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai cara mengerjakan soal LKS dalam kelompok. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dan siswa sudah duduk pada kelompoknya masing-masing siswa bekerja sama antar anggota kelompok untuk menyelesaikan LKS. Dalam Tahap mengerjakan LKS guru juga turut serta membantu kepada siswa yang merasa kesulitan belajar.Tahap berikutnya adalah melakukan presentasi kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Kelompok lain 118 yang belum mendapatkan giliran presentasi menjadi penilai kelompok dan mengapresiasi jawaban kelompok yang presentasi. Khusus untuk penilai dipilih secara acak. Aspek yang dinilai oleh siswa adalah ketepatan jawaban. Kegiatan akhir pertemuan pertama ini adalah siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengerjakan soal evaluasi secara individu. Skor pengerjaan kelompok dibandingkan dengan skor pertemuan pertama pada siklus II dan dijadikan skor akhir kelompok dan kelompok yang mempunyai rata-rata skor tertinggi mendapatkan hadiah. Kemudian sebelum pemberin hadiah siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di SDN Kledokan semester ganjil tahun 20152016 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division STAD dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Kledokan pada mata pelajaran PKn semester ganjil tahun ajaran 20152016 ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas sesuai dengan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut meliputi : 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar, 2 Menyajikan informasi, guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan, 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif, guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar, 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar, guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka, 5 Evaluasi , guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, 6 Memberikan penghargaan, guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan media audio-visual untuk siswa kelas II SD N Kledokan.

0 0 2

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas II SDN Kledokan.

0 5 275

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Kalongan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 214

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 239

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II

0 0 237