82
dalam mengikuti pembelajaran.Melihat dari kegiatan belajar mengajar siklus I ini
masih banyak yang perlu diperhatikan dan diperbaiki, diantarannya : 1.
Siswa dalam kelompok masih belum bisa menerima atara satu sama lain
sehingga perlu bimbingan mengenai cara bekerjasama dalam kelompok dengan baik selain itu pembagian kelompok perlu dibagi secara acak, merata
dan diberi peraturan yang tegas supaya siswa dapat berproses dengan baik
dalam berkelompok. 2.
Siswa belum bisa bekerja sama dengan baik dalam kelompok sehingga perlu arahan dan penjelasan mengenai cara mengerjakan tugas kelompok.
3. Kondisi kelas masih ramai sehingga pengkondisian kelas perlu ditingkatkan
lagi dengan cara lebih tegas terhadap siswa supaya pembelajaran bisa berjalan
dengan kondusif 4.
Perhitungan waktu dalam mengajar perlu diperhatikan lagi supaya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Prestasi belajar siswa yang diperolehpun meningkat dari kondisi awal. Rata- rata siswa yang pada awalnya 73 kini menjadi 75,7 Angka tersebut sudah berada
diatas KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75, dari 27 jumlah siswa kelas 5 masih ada 10 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, hal tersebut
dikarenakan kemampuan siswa yang kurang dalam memahami materi dan siswa kurang tertarik dengan pelajaran yang diberikan sehingga siswa saat pembelajaran
berlangsung hanya bermain dan mengobrol dengan temannya, serta masih ada beberapa siswa yang kurang serius dalam mengerjakan soal. Berdasarkan dengan
hal di atas peneliti merencanakan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar pada siklus II, karena peneliti ingin membuktikan bahwa peningkatan prestasi dan
83
keaktifan siswa benar-benar karena penggunaan pembelajaran kooperatif tipe
STAD Student Team Achievment Devision. 4.1.2
Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 17 September 2015 dan 1 Oktober 2015. Materi pembelajaran yang
diajarkan adalah memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat
dan daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok. 4.1.3
Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian.
Beberapa persiapan yang harus disiapkan adalah penyusunan materi pelajaran tentang memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan
daerah seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas dan larangan merokok, menyiapkan silabus, RPP, LKS, meyusun power point untuk membantu siswa lebih mudah
memahami materi. Perencanaan untuk observasi, peneliti menyiapkan lembar observasi keaktifan, lembar wawancara guru lembar wawancara siswa serta
instrumen penilaian dalam bentuk tes tertulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
4.1.2.2 Pelaksanaan