debu. Daun Macaranga tanarius L. yang lebar dirajang hingga menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempercepat proses pengeringan. Daun Macaranga
tanarius L. diangin-anginkan, kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 29
o
C selama lebih kurang 3 hari. Daun Macaranga tanarius L. yang kering disortasi kering untuk memisahkan bagian dan bahan lain yang
tidak diinginkan, kemudian dilakukan penyerbukan dengan menggunakan blender Miyako®. Serbuk diayak menggunakan Electric Sieve Shaker Indotest
Multi Lab® dengan ayakan nomor mesh 50 sehingga didapatkan serbuk daun Macaranga tanarius L. yang halus dengan ukuran partikel lebih kecil dari 300
µm. Ukuran partikel serbuk yang terlalu kecil dikhawatirkan dapat mengkontaminasi filtrat karena serbuk tersebut dapat menembus filter,
sehingga menyebabkan filtrat menjadi tidak murni.
4. Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius L.
Sebanyak 5,0 gram serbuk kering daun Macaranga tanarius L. yang sudah diayak, dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Bobot serbuk kering
daun tersebut ditetapkan sebagai bobot sebelum pemanasan bobot A, setelah itu dipanaskan pada suhu 105
o
C. Serbuk kering daun Macaranga tanarius L. yang sudah dipanaskan ditimbang kembali dan dihitung sebagai bobot setelah
pemanasan bobot B. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap selisih bobot A terhadap bobot B yang merupakan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius
L.
5. Pembuatan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.
Ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dibuat dengan cara mengekstraksi serbuk kering daun Macaranga tanarius L. seberat 40,0 gram
yang dilarutkan dalam 200 ml pelarut metanol 50 dimaserasi pada suhu kamar selama 24 jam menggunakan orbital shaker Optima® dengan putaran 140 rpm.
Dilakukan remaserasi sebanyak 2 kali dengan menggunakan volume pelarut metanol 50 yang sama. Rendaman serbuk disaring menggunakan corong
buchner untuk memisahkan filtrat dari residunya. Filtrat yang diperoleh diuapkan menggunakan rotary vacuum evaporator IKAVAC® dengan suhu
80
o
C. Ekstrak pekat yang diperoleh diuapkan di oven Memmert® dengan suhu 50
o
C selama 2-3 hari hingga menjadi ekstrak kental atau hingga memiliki bobot yang tetap yaitu perbedaan antara dua penimbangan dengan selang waktu 1 jam
berturut-turut tidak lebih dari 0,25.
6. Pembuatan FHEMM
Ekstrak kental dilarutkan kembali dengan pelarut heksan-etanol 1:1 dengan perbandingan 1:5 yaitu 1 gram ekstrak kental dilarutkan dalam 5 mL
pelarut heksan-etanol, dimaserasi pada suhu kamar selama 24 jam menggunakan orbital shaker Optima® dengan putaran 140 rpm. Dilakukan
remaserasi sebanyak 2 kali dengan menggunaka volume pelarut heksan-etanol yang sama. Rendaman ekstrak disaring menggunakan corong buchner untuk
memisahkan filtrat dengan residunya. Filtrat yang diperoleh diuapkan di oven Memmert® dengan suhu 50
o
C selama 1 hari hingga menjadi fraksi kental atau