I. Hipotesis
Pemberian FHEMM jangka panjang 6 hari dapat menurunkan kadar ALP pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh pemberian FHEMM jangka panjang 6 hari terhadap kadar ALP pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida
merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis pemberian FHEMM jangka panjang 6 hari pada tikus betina galur Wistar terinduksi
karbon tetraklorida. b.
Variabel tergantung Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah nilai aktivitas ALP
setelah pemberian FHEMM jangka panjang 6 hari pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi hewan uji yaitu tikus betina galur Wistar dengan berat badan 130-180 gram
dan umur 2-3 bulan; cara pemberian hepatotoksin yaitu karbon tetraklorida
melalui rute intraperitoneal IP, dan pemberian FHEMM melalui rute per oral PO dengan frekuensi pemberian satu kali sehari, selama enam hari
berturut-turut dan waktu pemberian yang sama; bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L. segar yang dipetik pada pagi hari di
bulan Juni dari pohon Macaranga tanarius L. yang tumbuh di daerah Paingan, Maguwoharjo, Sleman.
b. Variabel pengacau tak terkendali
Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi patologis tikus betina galur Wistar yang digunakan.
3. Definisi operasional
a. Fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.
Fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. adalah fraksi kental yang diperoleh dengan mengekstraksi
serbuk kering daun Macaranga tanarius L. dengan pelarut metanol-air secara maserasi sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental kemudian
difraksinasi secara maserasi dengan pelarut heksan-etanol sehingga diperoleh fraksi kental.
b. Penurunan aktivitas ALP
Penurunan aktivitas ALP adalah penurunan bermakna kadar ALP pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol
hepatotoksin karbon tetraklorida.
c. Jangka panjang 6 hari
Jangka panjang 6 hari adalah pemberian FHEMM dengan frekuensi satu kali sehari selama enam hari berturut-turut.
C. Bahan Penelitian
1. Bahan utama
a. Hewan uji
Hewan uji yang digunakan adalah tikus betina galur Wistar dengan berat badan 130-180 gram dan umur 2-3 bulan yang diperoleh dari
Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Bahan uji
Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L. segar yang dipetik pada pagi hari di bulan Juni dari pohon Macaranga tanarius
L. yang tumbuh di daerah Paingan, Maguwoharjo, Sleman. Pengumpulan bahan uji dikerjakan oleh kelompok yang diketuai oleh Penina Kurnia Uly,
dan proses determinasi tanaman dilakukan di bagian Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
2. Bahan kimia
a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah karbon tetraklorida yang
diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Pelarut karbon tetraklorida yang digunakan adalah olive oil Bertoli
®
.