beberapa jumlah kecil fraksi. Pemisahan yang dilakukan didasarkan pada kelarutan tiap fraksi Adijuwana dan Nur, 1989.
H. Landasan Teori
Hati merupakan organ viseral terbesar di dalam tubuh. Hati bertanggung jawab pada tiga kategori utama fungsi hati, yaitu regulasi metabolisme, regulasi
hematologi, dan produksi empedu Martini dan Nath, 2009. Hati dapat mendetoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat dan
senyawa asing lain Sherwood, 2009. Kerusakan hati dapat terjadi karena beberapa hal, seperti kekurangan oksigen, infeksi, cedera imunologi, ketidakseimbangan
metabolisme, kelainan genetik, dan pemejanan bahan kimia serta obat baik sengaja maupun tidak sengaja yang disebut dengan hepatotoksisitas Longo dan fauci,
2010. Jenis kerusakan hati yang dapat terjadi yaitu perlemakan hati steatosis, kolestasis, nekrosis hati, fibrosis dan sirosis Burt dkk., 2012; Lu dan Kacew, 2002.
Karbon tetraklorida merupakan senyawa model yang sering digunakan sebagai penginduksi kerusakan sel hati tikus seperti steatosis di dalam suatu
penelitian. Ketika masuk ke dalam tubuh karbon tetraklorida akan dimetabolisme oleh sitokrom P4502E1 CYP2E1 menjadi radikal bebas triklorometil CCl
3
• dan triklorometil peroksi CCl
3
O
2
• yang dapat berikatan secara kovalen dengan lipid dan protein sehingga dapat menyebabkan terjadinya steatosis. Steatosis dapat
dievaluasi dengan menggunakan tes enzim hati, salah satunya adalah ALP. Terjadinya peningkatan aktivitas ALP menunjukkan bahwa telah terjadi gangguan
atau kerusakan hati. ALP secara histokimia ditemukan dalam mikrovili kanalikuli
empedu dan pada permukaan sinusoidal hepatosit. Aktivitas ALP yang meningkat sebesar 2 kali dari nilai normal menunjukkan bahwa telah terjadi NAFLD WHO,
1999; Gaw dkk., 2013; Zimmerman, 1999; Thapa dan Walia, 2007; Bayard dkk., 2006.
Macaranga tanarius L. merupakan tanaman dengan ukuran pohon kecil sampai sedang dan memiliki daun berwarna hijau, berseling, agak membundar,
dengan spatula besar yang luruh Wardiyono, 2015. Pemberian ekstrak metanol- air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari memiliki efek
hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida Windrawati, 2013. Sehingga dari penelitian ini dilakukan penelitian lanjutan yang meneliti FHEMM
jangka waktu 6 hari pada tikus galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida. Di dalam fraksi etil asetat ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.
terdapat senyawa tanin Gunawan-Puteri dan Kawabata, 2010 dan flavonoid Kawakami dkk., 2008. Penelitian ini menggunakan fraksi heksan-etanol
didasarkan pada perhitungan nilai log P lima senyawa tanin yang berhasil diisolasi oleh Gunawan-Puteri dan Kawabata 2010. Dari kelima senyawa tersebut terdapat
tiga senyawa tanin yang memiliki nilai log P mendekati nilai log P heksan-etanol. Tanin merupakan salah satu senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal
bebas seperti radikal bebas triklorometil CCl
3
• dan triklorometil peroksi CCl
3
O
2
• yang dapat berikatan secara kovalen dengan lipid dan protein sehingga menyebabkan tejadinya steatosis. Apabila radikal bebas triklorometil CCl
3
• dan triklorometil peroksi CCl
3
O
2
• tidak dapat berikatan dengan lipid dan protein maka tidak terjadi steatosis, yang ditandai dengan kadar ALP yang menurun.