Karbon Tetraklorida PENELAAHAN PUSTAKA

dalam hati, yaitu esterifikasi untuk membentuk trigliserida, fosfolipid dan ester asam lemak lainnya, dan beta-oksidasi untuk membentuk CO 2 dan badan keton. Karbon tetraklorida dapat meningkatkan sintesis asam lemak dan trigliserida dari asetat, dan juga meningkatkan kecepatan esterifikasi lipid dan sintesis kolesterol. Selain itu, karbon tetraklorida juga dapat menghambat beta-oksidasi dan menurunkan sekresi lipid seluler. Hal ini mengakibatkan ketersediaan substrat meningkat sehingga sintesis trigliserida juga meningkat, karena produksi trigliserida semakin meningkat dan hati tidak dapat untuk mengeluarkan trigliserida ke sirkulasi darah menyebabkan trigliserida terakumulasi di dalam hepatosit Weber, Boll, dan Stampfl, 2003. Radikal triklorometil peroksi CCl 3 O 2 • juga dapat berikatan dengan lipid mikrosomal dan protein secara kovalen dan bereaksi secara langsung dengan membran fosfolipid dan kolesterol menghasilkan fosgen dan klorin elektrofilik yang akan memberikan efek toksik Gambar 5. Adapun mekanisme lainnya adalah lipid peroksidasi yang menghasilkan senyawa-senyawa yang akan menghambat sintesis protein. Beberapa efek dari peroksidasi lipid antara lain terpengaruhinya integritas struktur lipid pada membran yang menyebabkan kerusakan beberapa struktur, kerusakan membran lisosom hingga pecah dan hilangnya isi organela Setalah satu sampai tiga jam setelah pemejanan, trigliserida akan terakumulasi di hepatosit, terdeteksi sebagai droplet lemak Trimbell, 2008. Kerusakan pada hepatosit akan mempengaruhi kadar enzim AST, ALT, ALP, bilirubin total, dan albumin. Pemejanan karbon tetraklorida dapat meningkatkan kadar enzim AST, ALT, ALP, dan bilirubin total, sebaliknya kadar albumin dalam serum akan menurun Panjaitan dkk., 2007.

E. Alkaline Phospatase

Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan hepatoseluler salah satunya adalah dengan tes enzim serum. Tes-tes ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit hati, membedakan berbagai jenis gangguan hati, dan Gambar 5. Mekanisme biotransformasi dan oksidasi karbon tetraklorida Timbrell, 2008 memperkirakan luas kerusakan hati yang diketahui. Hati mengandung ribuan enzim, sebagian diantaranya terdapat di dalam serum darah. Enzim yang sering digunakan sebagai indikator kerusakan hati selain aspartate aminotransferase AST dan alanine aminotransferase ALT adalah Alkaline phosphatase ALP. ALP merupakan kelompok enzim yang menghidrolisis fosfat ester pada pH basa, dapat ditemukan selain di dalam hati juga di dalam tulang, ginjal, usus, dan plasenta pada masa kehamilan. ALP yang terdapat di dalam hati, tulang, dan usus dianggap berasal dari gen yang sama, berbeda dengan ALP yang terdapat di dalam usus dan plasenta. Di dalam hati ALP secara histokimia ditemukan dalam mikrovili kanalikuli empedu dan pada permukaan sinusoidal hepatosit Thapa dan Walia, 2007. Nilai normal serum ALP adalah 55-105 Ul pada wanita dewasa, 40-130 Ul pada pria dewasa, dan 100-400Ul pada remaja Kuntz, 2008. Nilai rata-rata ALP bervariasi bergantung usia, dan relatif tinggi pada anak-anak dan remaja, kemudian relatif rendah di usia dewasa, dan kembali tinggi di usia tua. Pada pria biasanya nilai ALP lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Nilai ALP juga bergantung pada berat badan dan berbanding terbalik dengan tinggi badan Thapa dan Walia, 2007. Peningkatan aktivitas ALP dapat digunakan sebagai indikator kerusakan hati. Peningkatan aktivitas ALP pada kerusakan atau penyakit hati merupakan akibat dari peningkatan sintesis enzim oleh sel-sel yang melapisi kanalikuli empedu, biasanya sebagai respon adanya kolestasis intrahepatik maupun ekstrahepatik Gaw, Murphy, Srivastava, Cowan, dan O’Reilly, 2013. Aktivitas ALP yang meningkat 20 kali dari nilai normal menunjukkan adanya sirosis hati, sedangkan peningkatan 10 kali dari nilai normal menunjukkan adanya obstruksi biliaris Lawrence dan Amadeon, 1996. Aktivitas ALP yang meningkat 2 kali dari nilai normal menunjukkan bahwa telah terjadi NAFLD Bayard, Holt, dan Boroughs, 2006.

F. Macaranga tanarius L.

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae Subkingdom : Viridiplantae Infrakingdom : Streptophyta Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Spermatophytina Kelas : Magnoliopsida Superordo : Rosanae Ordo : Malpighiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Macaranga Thouars Spesies : Macaranga tanarius L. Integrated Taxonomic Information System, 2015.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas serum alt dan ast tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 3 183

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 139

Pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 123

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 7 136

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 135

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106