53
seperti event yang diadakan oleh Koran Sindo Jatim peneliti akan menyesuaikan jadwal dengan tim dari Koran Sindo Jatim, untuk menganalisis event tersebut.
3.3 Narasumber
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan narasumber untuk mendapatkan data. Peneliti akan memilih informan yang sesuai dengan permasalahan dalam
penelitian tersebut.
1. Key Informan
Key informan merupakan kunci informasi yang memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang permasalahan yang akan diteliti. Bungin, 2001 : 101
Dengan hal ini, peneliti menentukan key informan yang akan menjadi narasumber adalah Direktur Marketing Communication Koran Sindo Jatim
yaitu Bapak Indra Dharmawan.
2. Informan
Menurut Moleong, informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang suatu situasi dan kondisi latar penelitian.
Moleong, 2002 : 132 Peneliti akan melakukan wawancara dengan informan selaku beberapa contoh
pelanggan antara lain pelanggan lama, pelanggan baru dan pembaca Koran Sindo Jatim. Informan-informan tersebut berdasarkan :
• Jenis Kelamin : Perempuan dan Laki-laki
• Umur
: 20th-39th
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
• Pekerjaan
: Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, Karyawan, dan Pengusaha
3.4 Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan obyek penelitian yaitu Koran Sindo Jatim yang akan dilaksanakan oleh Direktur Marketing Communication Koran
Sindo Jatim dalam melakukan dan membuat perencanaan strategi komunikasi pemasaran untuk mempromosikan Koran Sindo Jatim.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer
Data primer diperoleh secara secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara, secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan
peneliti. Data primer ini diperoleh secara langsung dari wawancara dan observasi yang dilakukan. Dalam hal ini penulis turun lapangan secara langsung untuk
melakukan penelitian tersebut. Penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data yang
diperlukan, penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi untuk mengumpulkan data sebagai berikut :
a In Depth Interview atau wawancara mendalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
Berdasarkan buku Metode Kualitatif yang dikutip oleh Herdiansyah, wawancara adalah sebuah percakapan denagn maksud tertentu. Percakapan yang
dilakukan oleh pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Sedangkan menurut Patton bahwa “Wawancara terbagi menjadi tiga yaitu wawancara pembicaraan informal, pendekatan menggunakan petunjuk umum, dan wawancara
baku secara terbuka” Moleong, 2002 : 135 Wawancara atau interview yang akan dilakukan oleh peneliti secara
mendalam untuk mengumpulkan data yaitu pendekatan dengan cara menggunakan petunjuk umum. Peneliti mengumpulkan data atau mendapatkan informasi dengan
membawa alat bantu sepeti kamera, untuk mengabadikan moment atau kegiatan komunikasi pemasaran, dan lokasi penelitian. Dengan hal ini, informasi yang
didapatkan akan menjadi data yang akurat. Tujuan untuk mengetahui apa yang terjadi rencana atau pikiran seseorang,
untuk mengetahui bagaimana perencanaan strategi komunikasi pemasaran khususnya pada kegiatan promosi Koran Sindo Jatim, yang telah dilakukan setelah adanya
perubahan nama dari brand tersebut. Teknik wawancara dalam melakukan penelitian ini bersifat terbuka,
pertanyaan menyerupai pertanyaan langsung tanya jawab dan dijawab oleh sumber yang bersangkutan, dan tidak dibatasi panjangnya jawaban dari responden. Pihak
yang akan diwawancarai oleh peneliti adalah Bapak Indra Dharmawan selaku Direktur Marketing Communication Koran Sindo Jatim.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
b Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang didasari dengan kegiatan pemilihan, pengubahan, dan pencatatan terhadap kejadian berlangsungnya
kegiatan, dapat dianalisis pada waktu kejadian terjadi. Menurut Nasution 1998 yang dikutip oleh Sugiyono, menyatakan
bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi.” Sugiyono, 2007 : 64 Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi yang berperan
serta dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa gambar atau rekaman, dan catatan berkala. Alat tersebut sebagai bukti akurat untuk
mendapatkan informasi dan mengambil data dari pihak Koran Sindo Jatim, terkait dengan kegiatan-kegiatan dalam strategi komunikasi pemasaran
khususnya untuk mempromosikan Koran Sindo Jatim kepada khalayak.
c FGD Focus Group Discussion
Focus Group atau Group Interviewing bisa disebut sebagai metode riset ataupun metode pengumpulan data. Jadi FGD adalah metode
pengumpulan data untuk memahami sikap dan perilaku khalayak, biasanya terdiri dari 6-12 orang yang secara bersamaan dikumpulkan, diwawancarai
dengan dipandu oleh moderator. Krisyantono, 2006 : 116
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Dalam penelitian
ini, peneliti
menggunakan FGD
sebagai mewawancarai beberapa narasumber yang bersangkutan dengan Koran Sindo
Jatim atau obyek penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Tujuan menggunakan FGD peneliti akan mewawancarai beberapa narasumber sekitar
6-10 narasumber, untuk mendapatkan data atau informasi lebih kuat berdasarkan pendapat atau opini yang sesuai pengalaman dari para
narasumber tersebut, mengenai Koran Sindo Jatim. FGD yang akan dilakukan oleh peneliti, meliputi tiga kelompok dari
berbagai informan antara lain kelompok para pelanggan lama, kelompok para pelanggan baru, dan kelompok para pembaca koran Sindo Jatim.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh secara tidak langsung meliputi informasi yang tersedia atau informasi yang ada dari sumber-sumber diperoleh dari literatur-literatur,
kepustakaan dan sumber yang tertulis lainnya. Data sekunder juga dapat berupa data melalui majalah, hasil studi, dan hasil survey. Dalam hal ini peneliti menggunakan
data sekunder untuk melengkapi informasi yang telah dilakukan melaluli proses wawancara secara langsung.
Adapun data sekunder yang akan dikumpulkan dari data atau dokumentasi Koran Sindo Jatim, yaitu :
1. Foto-foto kegiatan event yang berkaitan dengan strategi komunikasi
pemasaran Koran Sindo Jatim, dalam membangun promosi koran tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
2. Brosur sebagai alat bantu dari media cetak untuk mempromosikan Koran
Sindo Jatim. 3.
Media sosial sebagai alat bantu dari media elektronik internet untuk mempromosikan Koran Sindo Jatim.
4. Majalah atau tabloid sebagai bonus atau hadiah dari Koran Sindo untuk
promosi yang akan diberikan kepada pelanggan.
Dengan data tersebut, dapat digunakan untuk menjawab semua pertanyaan dari permasalahan dalam penelitian atau pokok penelitian, yaitu bagaimana strategi
komunikasi pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya oleh Koran Sindo Jatim dalam mempromosikan koran tersebut terhadap masyarakat.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, untuk
menganalisis permasalahan. Analisis ini merupakan teknik yang
menginterpretasikan dan menggambarkan bagaimana strategi dari komunikasi pemasaran khususnya pada kegiatan promosi Koran Sindo yang telah dilakukan.
Dengan ini peneliti menggunakan sebuah perencanaan dengan teknik analisis data berdasarkan metode yang dilakukan oleh Lamb Hair Mc.Daniel dalam buku
MKTG Marketing hal ini digunakan sebagai proses menganalisis strategi promosi terdahulu yang telah dilakukan oleh Koran Sindo Jatim, diagram dari metode tersebut
yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
Diagram Metode Analisis Dalam Proses Marketing Pemasaran
Gambar 3.1 Metode Analisis Dalam Proses Marketing Pemasaran Lamb Hair Mc.Daniel
Berdasarkan metode analisis tersebut, tahap pertama yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu mengetahui visi dan misi dari Koran Sindo Jatim, tahap
selanjutnya akan menganalisis peluang pasar Koran Sindo Jatim. Sehubungan dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
hal tersebut, untuk tahap selanjutnya peneliti akan mengetahui strategi dari pemasaran Koran Sindo Jatim, dengan menganalisis bagaimana target pasar mereka dan
berdasarkan tujuan apa perusahaan tersebut berubah nama atau re branding. Dalam lingkup strategi pemasaran yang mereka miliki ada bauran pemasaran
yang dapat dianalisis oleh peneliti agar mengetahui bagaimana segmenting, targeting dan positioning dari Koran Sindo Jatim. Setelah menganalisis hal tersebut peneliti
akan mengimplementasikan bagaimana cara perencana dari sebuah rancangan yang akan dilakukan oleh peneliti kedepan. Untuk tahap terakhir akan di evaluasi dari
perencanaan tersebut, apakah strategi yang digunakan dan dilakukan efektif atau tidak.
Peneliti akan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan proses strategi komunikasi pemasaran pada kegiatan promosi yang
telah dilakukan oleh Koran Sindo Jatim, antara lain : 1.
Personal Selling, sebagai salah satu cara mengkomunikasikan sebagai
promosi dengan pelanggan. Kegiatan ini dilakukan oleh Sales Operasional Koran Sindo Jatim dengan cara melakukan promosi melalui door to door di
rumah ke rumah masyarakat. Hal ini yang akan direncanakan oleh peneliti, dengan membuat sebuah perubahan baru berdasarkan penentuan target pasar
Koran Sindo Jatim, untuk itu tidak dilakukan dengan seperti strategi yang dilakukan sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Peneliti akan membuat strategi baru dalam penjualan melalui personal dengan tetap menggunakan Sales Operasional disaat adanya event yang
diadakan oleh Koran Sindo Jatim. Untuk penjualan yang tidak melalui Sales Operasional bisa melalui agen atau kios-kios yang melayani penjualan koran.
2. Periklanan sebagai alat bantu dengan menggunakan media cetak atau
elektronik untuk membantu mempromosikan Koran Sindo Jatim. Untuk hal tersebut, perusahaan ini tidak memanfaatkan media dengan sepenuhnya.
Strategi yang dilakukan, memanfaatkan media jika disaat Koran Sindo Jatim sedang ada event off air.
Maka demikian peneliti akan membuat perencanaan strategi baru yaitu, memanfakat media cetak atau elektronik dan media internet dengan
mempromosikan Koran Sindo Jatim tidak khusus pada saat event off air saja, maka dengan demikian masyarakat akan mengenal Koran Sindo Jatim
berdasarkan nama baru mereka yang baru saja launching pada tahun 2013 ini. 3.
Pemasaran langsung Direct Marketing sebagai cara mempromosikan
Koran Sindo Jatim dengan menggunakan media sosial melalui website, blackberry massanger, twitter dan facebook. Hal tersebut, Koran Sindo Jatim
tidak memanfaatkan media sosial seperti twitter tidak ada akun sendiri atau pribadi dari Koran Sindo Jatim di Surabaya, selama ini melalui kantor pusat
Jakarta. Hal ini peneliti akan membuat strategi untuk membangun promosi
Koran Sindo Jatim dengan memanfaatkan sebaik-baiknya media sosial,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
dengan cara menyesuaikan segmentasi dan target pasar. Contohnya, membuat akun twitter pribadi yang akan ditangani sendiri oleh karyawan atau staff dari
Koran Sindo Jatim, dengan mengisi berbagai macam tweet isi berita atau informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan follow masyarakat di
Surabaya pada khususnya. 4.
Promosi penjualan Sales Promotion sebagai cara mempromosikan dengan
memberikan bonus kepada pelanggan seperti brosur dan tabloid Genie sebagai bonus berlangganan Koran Sindo Jatim. Promo tersebut, tidak cukup lama
dilakukan oleh Koran Sindo Jatim, hanya dilakukan pada awal dari setelah adanya perubahan nama Koran Sindo Jatim sebagai promo untuk konsumen
yang berlangganan. Hal ini peneliti akan membuat strategi dengan cara memberikan promo
baru, dengan tidak selalu menggunakan tabloid tersebut untuk dijadikan pedoman engan tidak dibatasi oleh waktu yang ditentukan. Promo lainnya
bisa berupa voucher, atau kupon sebagai bonus kepada pelanggan-pelanggan. 5.
Publikasi atau Event sebagai kegiatan komunikasi pemasaran dengan secara
tidak langsung mempromosikan Koran Sindo Jatim. Event yang selama ini dilakukan berjalan hanya untuk jangka pendek, Koran Sindo Jatim belum
pernah membuat sebuah event dengan jangka panjang. Sehubungan dengan setelah adanya nama baru dari koran tersebut,
peneliti akan melakukan rancangan dalam strategi komunikasi pemasaran dengan cara membuat perencanaan event-event besar dengan berbagai konsep
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
acara yang berbeda untuk jangka waktu panjang, yaitu kurang lebih minimal 3 bulan dalam pelaksanaan event tersebut. Dengan demikian, untuk diadakan
event off air atau on air perlu banyak melakukan adanya pendekatan kerjasama dengan pihak-pihak yang dituju atau kerjasama dengan partner dari
Koran Sindo Jatim.
Dalam hal ini berdasarkan kegiatan promosi yang akan direncanakan oleh peneliti tidak keluar dari konsep strategi yang mereka miliki sebelumnya, peneliti
hanya membuat perencanaan baru dengan cara mengembangkan strategi tersebut agar efektif di dalam membangun promosi Koran Sindo Jatim di Surabaya dan setelah
adanya perubahan nama tersebut, setidaknya masyarakat akan mengenal lebih dekat dengan Koran Sindo Jatim bahwa koran nasional tersebut ada di Surabaya, tidak
hanya ada di Jakarta saja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Koran Sindo ex. Harian Seputar Indonesia
Harian Seputar Indonesia sebagai brand lama Koran Sindo berdiri sejak 30 Juni 2005 di Jakarta, sedangkan Harian Seputar Indonesia Koran Sindo Jatim
berdiri sejak 06 Februari 2006 di Surabaya. Media cetak ini mulai merubah nama, logo beserta isi koran menjadi Koran Sindo berdiri sejak 1 Maret 2013 yang
diselenggarakan bersama di seluruh biro Koran Sindo di Indonesia. Koran Sindo Dilahirkan oleh PT Media Nusantara Informasi MNI, sub-
sidiary dari PT. Media Nusantara Citra MNC yang menaungi RCTI, TPI, Global TV dan Trijaya Network. PT. MNC sudah sangat berpenga- laman dalam mengelola
media serta terbilang mapan dan berpengaruh, baik di kalangan masyarakat maupun pengambil keputusan.
Sebagai surat kabar baru, Koran Sindo ditujukan untuk memudahkan sekaligus memenuhi kebutuhan pembaca dalam satu keluarga. Pada saat sang Bapak
memilih news, sang Ibu bisa leluasa membaca lifestyle, sedangkan si Anak bebas membaca sport. Atau sang Bapak bisa membawa news ke kantor dengan
meninggalkan lifestyle untuk dibaca Ibu di rumah, sementara si Anak memasukkan sport ke dalam tas untuk dibaca dalam perjalanan. Pendeknya, mereka bisa bertukar
section tanpa harus mengganggu keasyikan masing-masing.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.