123
Kegiatan 4.1
Kerajaan-kerajaan Islam lainnya yang berkembang adalah Kesultanan Palembang yang didirikan oleh Ki Gedeng Suro, Kerajaan Bima di daerah
bagian timur Sumbawa, dengan rajanya La Ka’i, Siak Sri Indrapura yang didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, dan masih banyak lagi Kerajaan
Islam kecil lainnya di Indonesia.
Buatlah dalam sebuah tabel nama-nama raja Islam beserta nama kerajaannya.
B. SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DI KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK ISLAM
Pada masa kerajaan-kerajaan Islam, kehidupan masyarakat mengalami pertumbuhan
lebih cepat di daerah pesisir. Daerah pesisir berkembang menjadi suatu perkotaan. Hal ini
terjadi disebabkan di daerah pesisir tumbuh perdagangan. Perdagangan di pesisir dapat
tumbuh karena daerah pesisir merupakan daerah titik temu lalu lintas. Lalu lintas terjadi,
baik antarpulau yang dihubungkan melalui laut maupun dari pedalaman yang biasanya dihubungkan dengan sungai. Keterikatan daerah pedalaman atau
pedesaan sangat tinggi terhadap daerah pesisir.
Struktur masyarakat yang terbentuk pada masa penyebaran Islam meliputi, sebagai berikut.
1. Golongan raja dan keluarganya
Raja dan keluarganya merupakan golongan tertinggi dalam struktur masyarakat. Mereka mendapatkan kedudukan yang terhormat di mata
masyarakat. Kompleks keraton merupakan tempat tinggal raja. Raja mengendalikan kekuasaan atau pemerintahan di ibu kota kerajaan yang biasanya
tempat di mana keraton tersebut berdiri. Keluarga raja termasuk dalam kelompok bangsawan. Keluarga raja memiliki nama-nama khusus, misalnya priyayi
merupakan sebutan untuk keluarga kerajaan di Mataram, dan kadanghaji untuk sebutan keluarga raja di Kalimantan.
Keistimewaan keluarga raja dapat pula disebabkan oleh pendidikan yang mereka peroleh. Pada umumnya keluarga kerajaan mendapatkan pendidikan
yang lebih baik dibanding masyarakat umum. Cara pendidikan yang dilakukan raja yaitu memanggil guru khusus ke keraton untuk mendidik anaknya. Selain
Kata-kata kunci
• golongan raja • golongan elite
• golongan non-elite • golongan hamba sahaya
Di unduh dari : Bukupaket.com
124 itu, pendidikan dilakukan juga dengan cara raja mengirim putranya untuk
mengikuti pendidikan di luar atau di tempat-tempat khusus, misalnya tempat pendidikan agama. Hal tersebut dilakukan misalnya Pangeran Arya putra
raja Banten dididik oleh Ratu Kalinyamat di Jepara.
2. Golongan elite
Selain golongan raja dan keluarganya yang termasuk golongan tinggi, terdapat pula golongan yang memiliki kedudukan tinggi dan terhormat di mata
masyarakat yaitu golongan elite. Kelompok masyarakat yang termasuk ke dalam golongan elite yaitu bangsawan, tentara, kaum keagamaan, dan pedagang.
Golongan elite di Kerajaan Mataram disebut kaum priyayi. Mereka ini biasanya merupakan pejabat pemerintahan.
Pengangkatan pejabat pemerintahan dilakukan oleh raja. Jabatan pemerintahan bisa berasal dari kalangan keluarga raja sendiri atau orang
luar, bahkan ada yang diangkat dari bangsa asing. Pengangkatan orang luar biasanya dilakukan oleh raja karena raja memandang orang luar tersebut
sangat layak untuk memangku jabatan yang diberikannya. Jabatan yang diberikan kepada orang asing misalnya jabatan Syahbandar. Dalam beberapa contoh
pengangkatan orang asing menjadi Syahbandar terjadi seperti orang India menjabat syahbandar di Kerajaan Aceh, orang Cina di Selebar, orang Cina
dan Gujarat di Banten, orang Belanda di Cirebon, dan orang Aceh di Kutai.
Para pedagang memiliki kedudukan penting pula dalam struktur masyarakat pada kerajaan Islam. Peran padagang sangat penting karena mereka sangat
menentukan terhadap aktivitas perdagangan kerajaan. Sedangkan kebesaran dan kekuatan kerajaan tersebut sangat tergantung kepada perdagangan. Di
Aceh misalnya para pedagang disebut dengan sebutan orang kaya.
3. Golongan non elite