224 pada tahun 1925 dengan adanya a as atau dasar yang baru, yaitu dengan
bersatunya bangsa Indonesia dan menghilangkan pertentangan antargolongan maka penjajah dapat dikalahkan. Untuk mencapai tujuan perlu dibentuk masa
aksi nasional yang berdasarkan atas kemampuan masyarakat Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.
Akibat kegiatan Perhimpunan Indonesia di dunia Internasional menimbulkan kemarahan dari pihak Belanda, sehingga pada tanggal 10 Juli 1927 empat
orang anggotanya yaitu Mohammad Hatta, Nazir Pamuncak, Abdulmajid Djojodiningrat,
dan Ali Sastroamidjojo ditangkap. Kemudian disidang di pengadilan di kota Den Haag pada tanggal 22 Maret 1928. Karena tidak
terbukti bersalah, mereka dibebaskan.
c. Partai Komunis Indonesia PKI
Cikal bakal berdirinya PKI adalah didirikannya Indische Sociaal Democratische Vereeniging ISDV
pada tanggal 9 Mei 1914 oleh Sneevliet. Pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV berubah namanya
menjadi Partai Komunis Hindia. Pada bulan Desember 1920 diubah lagi menjadi Partai Komunis
Indonesia PKI, yang diketuai oleh Semaun. Pada tahun 1920, PKI bergabung dengan Comintern
Komunis Internasional yang merupakan forum komunis dan pusat eksekutif bagi partai komunis
seluruh dunia. Pemerintah Belanda sangat mewaspadai tindak tanduk dari PKI, bahkan mereka turut berperan dalam pemilihan ketua PKI tersebut.
Pada awalnya PKI tidak banyak mendapat dukungan rakyat. Dalam rangka mendapatkan dukungan dari rakyat, PKI melakukan propaganda secara
besar-besaran dan mereka mendapat pengikut kebanyakan dari kaum buruh yang menderita sebagai akibat dari defresi ekonomi. PKI juga menggerakkan
Sarekat Islam Merah yang pada tahun 1924 berganti nama menjadi Sarekat Rakyat. Selain itu, PKI juga membentuk organisasi organisasi dengan nama
Barisan Pemuda
dan Barisan Wanita dalam organisasi. Ideologi komunis menjadi semakin menyebar dan membahayakan bagi
pemeritahan kolonial Belanda. Sudah menjadi ciri khas komunis bahwa perubahan masyarakat harus dilakukan dengan cara melakukan pemberontakan terhadap
pemerintah yang berkuasa. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melakukan pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selanjutnya
pada tanggal 1 januari 1927, PKI melakukan pemberontakan di Sumatera Barat. Karena pemberontakan yang dilakukan PKI tidak terorganisir dengan
baik dan hanya dilakukan di beberapa daerah bersifat lokal, sehingga pemerintah
Gambar 7.10 Semaun
Sumber: M. Habib Mustopo, halaman 193
Di unduh dari : Bukupaket.com
225 Hindia-Belanda dapat dengan mudah memadamkan pemberontakan-
pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. Untuk menghambat gerak langkah PKI maka Pemerintah Kolonial Belanda
melakukan penumpasan secara besar-besaran, di antaranya menangkap para pemimpin PKI, lalu dibuang ke Boren Digul, Irian Jaya Papua. Diperkirakan
ada 13.000 orang yang ditangkap pemerintah kolonial Belanda, diantaranya 4500 orang dihukum dan 1300 orang dibuang ke Digul. Selanjutnya PKI
dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
Akibat pemberontakan yang dilakukan oleh PKI membawa dampak negatif bagi organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya, yaitu Pemerintah Kolonial
Belanda melakukan pengawasan yang ketat terhadap setiap gerak langkah organisasi yang ada. Dengan demikian, pergerakan nasional mengalami
kemunduran.
d. Partai Nasional Indonesia PNI