Muhammadiyah Taman Siswa Organisasi Kepemudaan

221 membicarakan masalah disiplin partai yang melarang penggandaan rangkap anggota sebagai anggota partai. Melalui aturan partai tersebut, akhirnya golongan komunis yang diwakili Semaun dan Darsono dikeluarkan dari Sarekat Islam. Adanya pemecatan tersebut, tubuh Sarekat Islam terpecah menjadi dua bagian, yaitu: Sarekat Islam-Merah, yang menganut paham komunis di bawah pimpinan Semaun, Darsono, Tan Malaka, Muhammad Hasan , dan Alimin; dan Sarekat Islam-Putih, yang berhaluan Islam radikal yang berasaskan kebangsaan- keagamaan di bawah pimpinan H. Agus Salim, H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis , dan Suryapranoto. Pada tahun 1923, diadakan Kongres Sarekat Islam ke-7. Dalam kongres tersebut, diputuskan bahwa Central Sarekat Islam diganti menjadi Partai Sarekat Islam PSI. Selain itu, diputuskan pula bahwa cabang-cabang Sarekat Islam yang mendapat pengaruh komunis menyatakan diri berada di bawah Sarekat Rakyat SR yang menjadi basis Partai Komunis Indonesia PKI.

c. Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang berdiri di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1918. Organisasi ini didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk memperbaharui pola pikir umat Islam dan adat istiadat masyarakat agar sesuai dengan Al-Qur an dan Hadis Nabi. Dalam pergerakannya, Muhammadiyah lebih banyak bergerak dalam bidang budaya pendidikan dan sosial. Kegiatan yang dibidanginya antara lain pendirian rumah sakit, rumah yatim piatu, balai pengobatan, sekolah-sekolah, dan lain sebagainya. Perkembangan selanjutnya organisasi Muhammadiyah ini berkembang pesat ke luar wilayah Yogyakarta.

d. Taman Siswa

Organisasi Taman Siswa didirikan oleh Suwardi Suryaningrat pada tahun 1922. Perguruan ini berkeinginan untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Dalam mencapai tujuannya itu Taman Siswa banyak mendirikan sekolah-sekolah. Dalam perkembangannya, organisasi ini dapat dijadikan alat untuk menanamkan semangat nasionalisme.

e. Organisasi Kepemudaan

Organisasi pemuda yang berkembang pada masa pergerakan nasional sangat banyak. Hampir di seluruh wilayah atau daerah di Indonesia ada, di antaranya Perkumpulan Pasundan 1914 yang ditujukan untuk mempertinggi kesopanan, kecerdasan, dan kegiatan kemasyarakatan. Organisasi pemuda lainnya ialah Tri Koro Dharmo 1915 yang nanti berganti nama menjadi Di unduh dari : Bukupaket.com 222 Jong Java 1918, Jong Minahasa 1918, Jong Sumatranen Bond 1918, Jong Ambon 1920, Kaum Betawi 1923, dan lain sebagainya. Pada perkembangan berikutnya ada di antara organisasi pemuda tersebut yang berkembang pada pergerakan politik, seperti Jong Java yang berkeinginan menghimpun pelajar-pelajar Indonesia dalam membentuk kesatuan Indonesia. Organisasi-organisasi pemuda tersebut mengadakan Kongres Pemuda I pada bulan Mei 1926 dengan tujuan untuk menyatukan organisasi-organisasi pemuda itu. Pada Kongres Pemuda II, rasa penyatuan itu semakin jelas dengan dikeluarkan ikrar. Ikrar atau sumpah para pemuda yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 dengan nama Sumpah Pemuda, isinya tiga sendi persatuan Indonesia yaitu: Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Dalam kongres inilah untuk pertama kalinya dikumandangkan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman dan dikibarkan bendera merah putih sebagai bendera pusaka. Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 ini merupakan puncak pergerakan nasional. Sehingga sampai sekarang setiap tanggal 28 Oktober dinyatakan dan diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

3. Organisasi dalam bidang politik