8 Pembuatan candi di India selalu menunjukkan fungsinya yang utama yaitu
sebagai tempat peribadatan. Sementara candi-candi yang terdapat di Indonesia tidak hanya difungsikan sebagai tempat peribadatan tetapi juga tempat pemakaman
raja atau orang-orang yang dimuliakan. Hal ini tampaknya dipahami oleh masyarakat Indonesia bahwa kata candi berasal dari nama Durga sebagai
Dewi Maut
yaitu Candika. Dari kata Candika menunjukkan bahwa candi merupakan tempat untuk memuliakan orang yang telah meninggal, khususnya
untuk para raja dan orang-orang terkemuka. Terdapat perbedaan fungsi candi antara agama Hindu dan Buddha. Dalam
agama Hindu, candi adalah tempat penguburan abu jena ah. Di Bali upacara pembakaran mayat dinamakan Ngaben. Di dalam candi Hindu biasanya terdapat
patung-patung dari para penguasa raja atau orang-orang terkenal yang dijelmakan sebagai dewa. Dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai
tempat pemujaan. Arca yang ada dalam candi Buddha bukanlah arca perwujudan dari raja.
Candi-candi yang bercorak agama Hindu-Buddha banyak ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali.
1. Candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta banyak ditemukan candi, baik yang bercorak Hindu maupun Buddha, di antaranya sebagai berikut.
a. Candi Borobudur
terletak di desa Budur, Magelang. Candi ini bercorak Buddha dan didirikan oleh keluarga Syailendra pada aman Mataram
Lama. Bentuk candi Borobudur yang berupa punden berundak-undak menggambarkan adanya akulturasi antara budaya India dengan budaya
asli Indonesia dari aman megalithikum. Berdasarkan ajaran Buddha Mahayana, candi Borobudur merupakan Dasya-bodhisatwa-bhumi,
artinya tempat mencapai kebuddhaan melalui sepuluh tingkat bodhisatwa. Borobudur terdiri atas sepuluh tingkat yang terbagi dalam tiga bagian
yaitu kamadhatu merupakan tingkatan paling rendah atau disebut kaki candi, pada tingkatan manusia masih terpengaruh oleh keduniawian,
Rupadhatu
merupakan bagian lorong-lorong dengan dinding-dinding yang penuh dengan hiasan dan relief, pada tingkat ini manusia masih
terikat pada bentuk keduniawian, tetapi telah insyaf untuk mencari kebenaran, A-rupadhatu bagian ini terdiri atas lantai yang bulat, di
sini terdapat 72 stupa dan stupa induk dipuncaknya yang sekaligus merupakan mahkota candi Borobudur. Hal ini menggambarkan manusia
telah dapat membebaskan diri sama sekali dari nafsu keduniawian dan hanya satu keinginan, yaitu mencapai moksa.
Di unduh dari : Bukupaket.com
9
Gambar 1.2 Candi Borobudur dibangun pada masa
pemerintahan Raja Samaratungga
Sumber: Chalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 9
b. Candi Mendut
dan candi Pawon terletak tidak jauh dari candi Borobudur. Kedua candi ini bercorak Buddha dan merupakan candi tiga serangkai
dengan candi Borobudur. Ketiga candi ini terletak pada satu garis lurus, hal ini sengaja dilakukan berdasarkan ajaran Buddha Mahayana. Menurut
ajaran agama Buddha Mahayana, untuk mencapai tujuan terakhir moksa, yaitu mencapai kedudukan sebagai Buddha harus melalui jalan secara
bertahap. Tahap-tahap tersebut terdiri atas dua bagian yaitu Dasya- bodhisatwabhumi
disebut tingkat lokattara tingkat di atas dunia, sebelum sampai ke tingkat lokattara lebih dahulu harus menjalani tingkat persiapan.
Tingkat persiapan tersebut terdiri atas dua tahap pula, yaitu Sambharamarga dan Prayogamarga. Kedua tahap ini merupakan tahap kehidupan di
dunia atau laukika. Jadi dari paham tersebut dapat diterangkan bahwa
Gambar 1.3 Candi Mendut
Sumber: Suprihadi, dkk, 1999, Atlas Sejarah, halaman cover belakang
bagian dalam
Gambar 1.4 Candi Pawon
Sumber: Chalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan
Dunia, halaman 16
Di unduh dari : Bukupaket.com
10 candi Borobudur yang bersifat lokattara dibangun di atas bukit, sedangkan
candi Mendut dan candi Pawon yang bersifat laukika dan masing masing menggambarkan Sambharamarga dan Prayogamarga dibangun di atas
permukaan bumi daerah pedataran.
c. Candi Prambanan
dikenal pula dengan nama Candi Lorojonggrang, bercorak
Hindu dan terletak di desa Prambanan. Relief candi Prambanan mengambil kisah
Rama dari kitab Ramayana. Relief ini ditatahkan pada dinding lorong di atas
candi pertama, yang mengelilingi kaki candi kedua.
d. Kelompok candi Dieng, yang terdapat di Pegunungan Dieng letaknya
sekitar 25 kilometer dari kota Wonosobo. Candi-candi ini bercorak Hindu. Di dataran tinggi Dieng terdapat beberapa buah candi antara lain Candi
Bima, Candi gatotkaca, Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Subadra.
Gambar 1.6 Kelompok Candi Dieng
Sumber: us4.pixagogo
e. Candi lainnya adalah Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Latu, Karang
Anyar, Candi Sarjiwan terletak di selatan Prambanan, Candi Lumbung di selatan Candi Sewu, dan Candi Sari atau Candi Bendah lokasinya
tidak jauh dari Candi Kalasan
Gambar 1.5 Candi Prambanan
Sumber: Suprihadi, dkk. 1999, Atlas Sejarah, halaman 20
Di unduh dari : Bukupaket.com
11
2. Candi-candi di Jawa Timur