Jadi, mengakses informasi melalui internet berarti jalan atau cara untuk mencapai suatu berita atau informasi melalui suatu sistem jaringan
komputer internet. Jadi, frekuensi mengakses internet seorang guru yaitu seringnya guru
dalam mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan jaringan internet.
Dengan frekuensi mengakses internet guru yang semakin sering dapat mempermudah untuk melakukan pengajaran dan penilaian terhadap
peserta didik. Selain itu guru juga mampu untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi dengan baik dan tepat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin sering tingkat frekuensi mengakses internet guru, maka semakin tinggi pula tingkat
pemahaman guru tentang standar penilaian. Dengan demikian dapat dilihat semakin sering tingkat frekuensi mengakses internet guru, maka
semakin tinggi
kemampuan guru
untuk mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya semakin tidak sering tingkat frekuensi
mengakses internet guru, maka semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah:
1. Evaluasi Terhadap Implementasi Proses Pembelajaran Dan Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013, Alfonsia Prayudewi Surya Wulan, dkk 2015
Penelitian bersama ini dilakukan oleh Alfonsia Prayudewi Surya Wulan, dkk 2015. Penelitian ini membahas tentang Evaluasi Terhadap
Implementasi Proses Pembelajaran Dan Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi peserta didik dan guru, penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat
diimplementasikan dengan sangat baik pada SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman.
2. Pengembangan DSS Untuk Menentukan Metode Pelatihan E-Learning
Berbasis Moodle Bagi Guru SMK, Muslikhin dan Eko Marpanaji 2013 Penelitian bersama ini dilakukan oleh Muslikhin dan Eko Marpanaji
2013. Penelitian ini menguji tentang Pengembangan DSS Untuk Menentukan Metode Pelatihan E-Learning Berbasis Moodle Bagi Guru
SMK. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan DSS
Decision Support System bagi instruktur dalam memutuskan metode untuk pelatihan e-learning mampu memberi alternatif keputusan secara
cepat melalui empat pertimbangan dalam menentukan metode untuk pelatihan e-learning berbasis Moodle. Instruktur dapat memilih salah satu
dari empat pertimbangan yaitu: berdasarkan peserta, berdasarkan tujuan, berdasarkan untung rugi, dan berdasarkan level dalam presentase.
3. Evaluasi Dampak Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru
Instruktur Mapel Prakarya SMP, Winarto 2014 Penelitian individu ini dilakukan oleh Winarto 2014. Penelitian ini
membahas tentang Evaluasi Dampak Diklat Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru Instruktur Mapel Prakarya SMP.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa: 1 guru instruktur sebagai peserta diklat, memiliki persepsi bahwa program diklat memiliki kualitas yang
cukup baik sebagai acuan pelaksanaan diklat, 2 diklat berdampak pada peningkatan penguasaan materi implementasi Kurikulum 2013, dan 3
diklat berdampak pada peningkatan aplikasi strateg pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik
pada pendidikan
dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik
secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik. Ujian sekolahmadrasah adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar danatau penyelesaian dari suatu
satuan pendidikan. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
dan kondisi satuan pendidikan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, maka standar penilaian ini digunakan sebagai pedoman dan acuan guru
dalam memberikan penilaian kepada peserta didik. Dilihat pula dari segi kemampuan teknologi informasi TI guru, pengalaman pendidikan dan