Pengujian Hipotesis Analisis Data

Tabel 4.13 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan pengaruh kemampuan TI guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sel matrik frekuensi harapan pada variabel penilaian pembelajaran terhadap kemampuan TI guru, untuk kategori penilaian pembelajaran terdapat kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, dan sangat baik serta untuk kategori kemampuan TI guru terdapat kategori sangat tidak mampu, tidak mampu, cukup, mampu, sangat mampu dengan kolom kategori yang berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel implementasi standar penilaian, sebagai berikut: untuk kategori tidak baik diberi skor 1 dan kategori cukup diberi skor 2 digabungkan dan diberi kode 1 dengan kategori cukup. Selain itu, penggabungan juga dilakukan pada variabel kemampuan TI guru, sebagai berikut: untuk kategori sangat tidak mampu diberi skor 1 dan kategori tidak mampu diberi skor 2 digabungkan dan diberi kode 1 dengan kategori tidak mampu. Setelah dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan menghasilkan sel matr ik dengan frekuensi harapan ≥ 5. Tabel 4.14 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Kemampuan TI Guru terhadap Standar Penilaian di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Value df Asymp.Sig 2-sided Pearson Chi-Square 44,175 a 6 0,000 Likelihood Ratio 44,146 6 0,000 Linear-by-Linear Association 31,241 1 0,000 N of Valid Cases 192 a. 0 cells ,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26. Tabel 4.15 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kemampuan TI Guru terhadap Standar Penilaian di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Value Approx Sig. Nominal by Nominal Phi 0,480 0,000 Cramer’s V 0,339 0,000 Contingency Coefficient 0,432 0,000 N of Valid Cases 192 Pada Tabel 4.14 Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 44,175 df = 6 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000. Nilai signifikansi 0,000 α 0,05 sehingga H ditolak dan H 1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan kemampuan teknologi informasi terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pada Tabel 4.15 menunjukkan nilai Phi yaitu 0,480 bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif, yang artinya semakin tinggi kemampuan teknologi informasi semakin tinggi pula kemampuan guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh positif dan signifikan pengaruh kemampuan teknologi informasi terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dilanjutkan dengan melakukan perhitungan kontingensi C untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapat dihitung dengan rumus kontingensi C adalah sebagai berikut: � = √ , 7 , 7 + 9 = 0,432 Hasil perhitungan tersebut selaras dengan Tabel 4.14 pada kolom Contigency Coefficient yaitu sebesar 0,432. Langkah selanjutnya membandingkan nilai C dengan nilai C max yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan C max adalah sebagai berikut: � ��� = √ − = 0,816 Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C max maka hasil yang diperoleh sebesar 0,53 0,4320,816. Maka kriteria rasio CC max koefisien 0,53 berada pada rentang 0,40-0,599 dengan interprestasi sedang. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh kemampuan teknologi informasi terhadap kemampuan guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dapat diinterprestasikan sedang. b. Hipotesis Kedua 1 Rumusan Hipotesis � = Tidak ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 � = Ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 2 Hasil Pengujian Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS Versi 22.0 didapatkan frekuensi harapan pengaruh pengalaman diklat guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.16 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Diklat Guru terhadap Standar Penilaian di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Pengalaman Diklat Total Minimum Cukup Standar Penilaian Cukup Count 37 4 41 Expected Count 33,7 7,3 41,0 Residual 3,3 -3,3 Baik Count 64 14 78 Expected Count 64,2 13,8 78,0 Residual -2 2 Sangat Baik Count 57 16 73 Expected Count 60,1 12,9 73,0 Residual -3,1 3,1 Total Count 158 34 192 Expected Count 158,0 34,0 192,0 of Total 82,3 17,7 100,0 Tabel 4.16 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan pengaruh pengalaman diklat guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sel matrik frekuensi harapan pada variabel penilaian pembelajaran terhadap pengalaman diklat guru, untuk kategori penilaian pembelajaran terdapat kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, dan sangat baik serta untuk kategori pengalaman diklat guru terdapat kategori minimum, menengah, dan maximum dengan kolom kategori yang berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel implementasi standar penilaian, sebagai berikut: untuk kategori tidak baik diberi skor 1 dan kategori cukup diberi skor 2 digabungkan dan diberi kode 1 dengan kategori cukup. Selain itu, penggabungan juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan pada variabel pengalaman diklat guru, sebagai berikut: untuk kategori maximum diberi skor 3 dan kategori cukup diberi skor 2 digabungkan dan diberi kode 2 dengan kategori cukup. Setelah dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan menghasilkan sel matrik dengan frekuensi harapan ≥ 5. Tabel 4.17 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Diklat Guru terhadap Standar Penilaian di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Value df Asymp.Sig 2-sided Pearson Chi-Square 2,670 a 2 0,263 Likelihood Ratio 2,899 2 0,235 Linear-by-Linear Association 2,520 1 0,112 N of Valid Cases 192 a. 0 cells ,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,26. Pada Tabel 4.17 Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 2,670 df = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,263. Nilai signifikansi 0,263 α 0,05 sehingga H 1 ditolak dan H diterima, yang artinya tidak ada pengaruh positif pengalaman pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. c. Hipotesis Ketiga 1 Rumusan Hipotesis � = Tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 � = Ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 2 Hasil Pengujian Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS Versi 22.0 didapatkan frekuensi harapan pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.18 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet Guru terhadap Standar Penilaian di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Frekuensi Mengakses Internet Total Tidak Sering Sangat Tidak Sering Standar Penilaian Cukup Count 33 8 41 Expected Count 29,9 11,1 41,0 Residual 3,1 -3,1 Baik Count 58 20 78 Expected Count 56,9 21,1 78,0 Residual 1,1 -1,1 Sangat Baik Count 49 24 73 Expected Count 53,2 19,8 73,0 Residual -4,2 4,2 Total Count 140 52 192 Expected Count 140,0 52,0 192,0 of Total 72,9 27,1 100,0 Tabel 4.18 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan pengaruh frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sel matrik frekuensi harapan pada variabel penilaian pembelajaran terhadap frekuensi mengakses internet, untuk kategori penilaian pembelajaran terdapat kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, dan sangat baik serta untuk kategori frekuensi mengakses internet guru terdapat kategori sangat tidak sering, tidak sering, cukup, sering dan sangat sering dengan kolom kategori yang berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel implementasi standar penilaian, sebagai berikut: untuk kategori tidak baik diberi skor 1 dan kategori cukup diberi skor 2 digabungkan dan diberi kode 1 dengan kategori cukup. Selain itu, penggabungan juga dilakukan pada variabel frekuensi mengakses internet guru, sebagai berikut: untuk kategori sangat sering diberi skor 5, kategori sering diberi skor 4, kategori cukup diberi skor 3 dan kategori tidak sering diberi skor 2 digabungkan dan diberi kode 2 dengan kategori tidak sering. Setelah dilakukan penggabungan kategori yang berdekatan menghasilkan sel matrik dengan frekuens i harapan ≥ 5. Tabel 4.19 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet Guru terhadap Standar Penilaian di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Value df Asymp.Sig 2-sided Pearson Chi-Square 2,513 a 2 0,285 Likelihood Ratio 2,549 2 0,280 Linear-by-Linear Association 2,493 1 0,114 N of Valid Cases 192 a. 0 cells ,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,10. Pada Tabel 4.19 Pearson Chi-Square x 2 hitung sebesar 2,513 df = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,285. Nilai signifikansi 0,285 α 0,05 sehingga H 1 ditolak dan H diterima, yang artinya tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

2. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil peneletian maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Pengaruh

Kemampuan Teknologi Informasi terhadap Kemampuan Guru Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan didapatkan Pearson Chi-Square 44,175 dan Asymp. Sig 2-tailed 0,000 α 0,05 sehingga H ditolak dan H 1 diterima, yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan kemampuan teknologi informasi terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada guru di SMK Negeri Se- Kota Yogyakarta dan dibuktikan dengan Nilai Phi 0,480 menunjukkan nilai positif yang artinya pengaruh yang ada bersifat positif. Karena terdapat pengaruh positif dan signifikan kemampuan teknologi informasi dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada guru-guru di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta. Semakin mampu guru untuk menggunakan teknologi informasi maka akan semakin tinggi kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum karena dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi guru dapat dengan cepat untuk mencari informasi dan wawasan yang berguna untuk menunjang guru dapat mengimplementasikan suatu peraturan. Pada penelitian ini, variabel kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki kemampuan mengimplementasikan dalam kategori baik 78 guru atau 40,6 dengan nilai rata-rata mean 62,29, nilai tengah median 60,00, dan nilai modus 57, dimana nilai tersebut terletak pada kategori baik. Telah dijelaskan pada kajian pustaka sebelumnya, secara umum implementasi adalah suatu yang dijalankan berdasarkan kebijakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa implementasi Permendikbud adalah guru menjalankan Permendikbud untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah disampaikan dalam kebijakan pemerintah. Sehingga dapat dikategorikan guru-guru di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta memiliki kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang tinggi karena masuk didalam kategori baik. Sedangkan variabel kemampuan teknologi informasi guru menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki kemampuan teknologi dalam kategori mampu 70 guru atau 36,5 dengan nilai rata-rata mean 30,34, nilai tengah median 30,00, dan nilai modus 30 dimana nilai tersebut terletak pada kategori mampu. Pada kajian pustaka

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 5 12

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 2 15

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

TAP.COM - PENGARUH UPAH, KEMAMPUAN DAN PENGAN KERJA TERHADAP ... 213 438 1 PB

1 1 9