menambah ukuran sampel sebesar 10, dengan perhitungan sebagai berikut:
n = 314,8483 + 10 x 314,8483 n = 346,33313
n = 347 dibulatkan ke atas Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional
sampling dari sebaran populasi dan sampel pada SMK Negeri dan SMA Negeri se-kota Yogyakarta masing-masing mendapatkan jumlah sampel
dengan perhitungan berikut: Sampel SMK Negeri Kota Yogyakarta
n =
7 . 79
� =
, Sampel SMA Negeri Kota Yogyakarta
n =
. 79
� =
, Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah sampel guru PNS pada
SMK Negeri se-kota Yogyakarta adalah 205,5254 atau 206 guru. Selanjutnya peneliti menentukan jumlah responden dari setiap sekolah,
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a menentukan persentase jumlah guru dari sekolah. Persentase yang dimaksud adalah 206876 x
100 = 23,51598, b menentukan jumlah sampel untuk masing- masing sekolah yang dijadikan sampel dengan cara mengalikan
23,51598 dengan jumlah guru masing-masing sekolah. Berikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan sampel responden dari setiap guru PNS dari 7 SMK Negeri Yogyakarta.
Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan jumlah sampel guru dari setiap SMK Negeri di Yogyakarta seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Sebaran Sampel Guru PNS SMK Negeri Se-KotaYogyakarta
No Nama
Sekolah Jumlah
Guru Sampel
Persentase
1. SMK N 01
68 16
23 2.
SMK N 02 183
43 23
3. SMK N 03
172 41
23 4.
SMK N 04 140
33 23
5. SMK N 05
107 26
23 6.
SMK N 06 113
27 23
7. SMK N 07
93 22
23
Total 876
206 23
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono, 2012:38. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari dua jenis, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Variabel Bebas
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2012:39. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel
bebas adalah : 1 kemampuan teknologi informasi X
1
yaitu kemampuan guru dalam hal memanfaatkan teknologi informasi, 2
pengalaman pendidikan dan pelatihan X
2
yaitu lamanya guru mengikuti diklat yang dinyatakan dalam satuan waktu hari, dan 3
frekuensi mengakses internet X
3
yaitu rata-rata waktu yang dinyatakan dalam satuan waktu jam per minggu yang diperlukan guru
dalam mengakses internet. b.
Variabel Terikat Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2012:39. Dalam penelitian ini,
variabel terikatnya adalah kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
2. Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: kemampuan teknologi informasi X
1
menggunakan pengukuran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skala sikap dari Likert Sugiyono, 2012: 93, pengalaman pendidikan dan pelatihan X
2
berdasarkan lamanya mengikuti diklat yang dinyatakan dalam satuan waktu hari yaitu dengan penskoran: yang memiliki
pengalaman diklat 1 hari diberi skor 1, yang memiliki pengalaman diklat 2 hari diberi skor 2, dan seterusnya. Dimana variabel pengalaman
pendidikan dan pelatihan X
2
tersebut menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4. Kriteria Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan
Tahun Kategori
1-30 hari Minimum
31-60 hari Menengah
Diatas 60 hari Maximum
Frekuensi mengakses internet X
3
berdasarkan rata-rata mengakses internet dalam satuan waktu jam per minggu, yaitu dengan penskoran:
yang mengakses internet rata-rata 1 jam per minggu diberi skor 1, yang mengakses internet rata-rata 2 jam per minggu diberi skor 2, dan
seterusnya. Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu: kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
yaitu kemampuan
guru dalam
mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik diukur menggunakan skala sikap dari Likert.