Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan Diklat

fakta-fakta baru dan menyusun kembali yang lama sehingga mengubah bahan-bahan pelajaran di semua bidang. Karena pesatnya perkembangan IPTEK itu, karyawan suatu organisasi perlu ditingkatkan kemampuanya untuk melayani kemampuan IPTEK.” c. Diklat sebagai Wahana Promosi Organisasi selalu ditingkatkan mutu pelayanannya pada setiap tingkatan jabatan yang ada dalam organisasi itu. Semakin tinggi jabatan, semakin dibutuhkan orang berkualitas. Peningkatan kualitas karyawan pada umumnya diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang direncanakan secara sistematis. d. Diklat sebagai Pemenuh Aspirasi Masyarakat Mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat sangat mendesak dikarenakan masyarakat dalam era informasi dan komunikasi bersedia membayar mahal asal urusan mereka dapat diselesaikan dengan cepat. Ramainya toko-toko swalayan, semakin tinggi minat masyarakat untuk membuka rekeningnya melalu ATM merupakan contoh bahwa setiap orang ingin mendapat pelayanan yang cepat dan unggul ini hanya mungkin dilayani oleh karyawa yang mampu dan terampil melalui pendidikan dan pelatihan. e. Diklat sebagai Pemasuk Ide Inovatif Mustahil pembaharuan dilaksanakan dalam kegiatan rutin. Hal ini karena kegiatan rutin menimbulkan kejenuhan yang menghalangi kemajuan lembaga atau organisasi. Oleh kakrena itu, diperlukan penyegaran berupa ide inovatif yang sering diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. f. Diklat sebagai Pengembang Keterampilan Tugas-tugas dalam lembaga atau organisasi sering memerlukan keterampilan khusus. Oleh karena itu, karyawan yang akan menangani tugas itu harus mendapatkan pendidikan dan latihan khusus. Tanpa pembinaan dan pengembangan keterampilan ini, produktifitas karyawan akan menurun. g. Diklat sebagai Perantara Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan dan pelatihan diperlukan tidak hanya untuk siswa belajar d sekolah dan perguruan tinggi, tetapi semua orang memerlukan diklat untuk kepentingan diri sendiri ataupun untuk kelompok masyarakat. Menurut Mukhtar Bukhari 1914, idealnya setiap manusia harus selalu berusahan agar masa depan lebih baik daripada hari ini. Setiap manusia idealnya selalu berikrar bahwa dalam setiap melakukan pekerjaan masing-masing, semakin lama akan semakin mahir dan profesional. h. Diklat sebagai Pembentukan Etos Kerja Bermutu Kecenderungan dan semangat kerja karyawan melakukan tugas tidak timbul dengan sendirinya, tetapi perlu dipupuk dan disempurnakan melalui berbagai kegiatan penyegaran secara matang. Dalam penyelenggaraan dan pelathan yang dikoordinasi dengan baik, etos kerja karyawan dapat meningkat. Secara umum pendidikan dan pelatihan adalah suatu pengarahan tentang proses belajar mengajar guru untuk menunjang kemampuannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Sehingga guru tersebut mempunyai keunggulan kompetitif dalam dunia pendidikan. Dengan pengalaman pendidikan dan pelatihan guru yang maksimum dapat mempermudah untuk melakukan pengajaran dan penilaian terhadap peserta didik. Selain itu guru juga mampu untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi dengan baik dan tepat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengalaman pendidikan dan pelatihan guru, maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman guru tentang standar penilaian. Dengan demikian dapat dilihat semakin tinggi tingkat pengalaman pendidikan dan pelatihan guru, maka semakin tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya semakin rendah tingkat pengalaman pendidikan dan palatihan guru, maka semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

5. Frekuensi Mengakses Internet

Frekuensi menurut KBBI diartikan sebagai kekerapan. Selain itu frekuensi juga berarti jumlah munculnya suatu kata atau bahasa dalam suatu teks. Masih banyak arti frekuensi yang diungkapkan oleh KBBI, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI namun secara umumnya frekuensi dipahami sebagai kekerapan munculnya suatu hal dalam batasan tertentu. Mengakses berasal dari kata akses, yang diberi imbuhan me- . dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akses memiliki dua arti : a akses berarti pencapaian berkas pada disket untuk penulisan untuk atau pembacaan data, dan b akses berarti jalan masuk terusan Jadi mengakses adalah jalan untuk mencapai atau memasuki suatu berkas. Informasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar dan berita tentang sesuatu. Akses adalah kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu atau hak untuk memperoleh sesuatu kekuasaan Ribot dan Peluso, 2003 Kata akses merupakan kosakata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Inggris yaitu access yang berarti jalan masuk. Akses berarti jalan atau izin masuk dari suatu tempatwilayah baik yang dapat dilihat dengan mata ataupun tidak dimana kita dapat berhubungan dengan sumber daya yang ada di wilayah tersebut sesuai dengan izin yang dimiliki. Internet berasal dari kata interconection networking yang mempunyai arti hubungan computer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia jaringan komputer global dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadi, mengakses informasi melalui internet berarti jalan atau cara untuk mencapai suatu berita atau informasi melalui suatu sistem jaringan komputer internet. Jadi, frekuensi mengakses internet seorang guru yaitu seringnya guru dalam mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan jaringan internet. Dengan frekuensi mengakses internet guru yang semakin sering dapat mempermudah untuk melakukan pengajaran dan penilaian terhadap peserta didik. Selain itu guru juga mampu untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 Edisi Revisi dengan baik dan tepat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin sering tingkat frekuensi mengakses internet guru, maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman guru tentang standar penilaian. Dengan demikian dapat dilihat semakin sering tingkat frekuensi mengakses internet guru, maka semakin tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya semakin tidak sering tingkat frekuensi mengakses internet guru, maka semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 5 12

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Autentik Yang Telah Disempurnakan Dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Di Sd Muhammadiyah Program Khusus Kottabar

0 2 15

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman diklat, dan frekuensi Mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013

1 1 238

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

TAP.COM - PENGARUH UPAH, KEMAMPUAN DAN PENGAN KERJA TERHADAP ... 213 438 1 PB

1 1 9