media, komunikan, dan efek Effendy, 2003:253. Paradigma tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Who : Komunikator; orang yang menyampaikan pesan
2. Says What : Pernyataan yang didukung oleh lambing-lambang
3. In Which Channel : Media; sarana atau saluran yang mendukung pesan
yang disampaikan. 4.
To Whom : Komunikan; orang yang menerima pesan. 5.
With What Effect : Efek dampak sebagai pengaruh pesan atau dapat juga dikatakan sebagai hasil dari proses komunikasi.
Manusia merupakan makhluk sosial yang mempunyai kemampuan untuk melakukan interaksi yang telah menyebabkannya berbeda dengan makhluk-
makhluk lain. Dalam prosesnya, terjadi pertukaran informasi dan adanya saling ketergantungan. Sementara penyampaiannya dilakukan secara langsung maupun
melalui media. Komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk mencapai suatu tujuan
komunikasi yang dapat dilihat dari berbagai kegiatan. Tujuan komunikasi itu pada dasarnya menyerapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan orang
lain. Dengan demikian, suatu kegiatan yang dilakukan tersebut memberikan dampak sosial terhadap masyarakat.
II.1.2. Proses Komunikasi
Kategori-kategori proses komunikasi ditinjau dari dua perspektif: 1.
Proses komunikasi dalam perspektif Psikologis
Universitas Sumatera Utara
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berminat akan menyampaikan suatu
pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek yakni isi pesan dan lambang. Isi pesan
umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang adalah bahasa. Walter Lipman menyebut isi pesan itu “picture in our head”, sedangkan Walter Hagemann
menamakannya “das Bewustseininhalte”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu
dalam bahasa komunikan dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu yang kemudian ia transmisikan atau kirimkan kepada komunikan.
Kemudian proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkusan pesan yang ia terima dari komunikator
tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi.
Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi Effendy 2003:32.
2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan” dengan bibir kalau lisan atau tangan jika lukisannya sampai
ditangkap oleh komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator kepada komunikanya itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau mata, atau
indera-indera lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Proses komunikasi dalam perspektif ini kompleks atau rumit, sebab bersifat situasional, bergantung pada situasi ketika komunikasi itu
berlangsung. Ada kalanya komunikannya seorang, maka komunikasi dalam situasi ini dinamakan komunikasi interpersonal atau komunikasi antar
pribadi, kadang-kadang komunikannya sekelompok orang: acapkali pula komunikannya tersebar dalam jumlah yang relatif amat banyak sehingga
untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau sarana, maka komunikasi dalam situasi seperti ini dinamakan komunikasi massa Effendy,2003:30.
II.1.3. Unsur-unsur Komunikasi