Brand Loyalty Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

11.5. Brand Loyalty

Pelanggan yang loyal didefinisikan oleh Newman dan Werbel 1973 dalam Wiharto 2003 sebagai mereka yang membeli kembali sebuah merek, hanya mempertimbangkan merek tersebut dan tidak mencari informasi merek lain. Namun seiring dengan berkembangnya penelitian yang banyak dilakukan, maka definisi tersebut terasa kurang memadai kemudian timbullah definisi lain tentang loyalitas merek seperti telah diungkapkan pada pendahuluan, diataranya adalah definisi dari Jacoby dan Kryner dalam Dharmmesta 1999 menyatakan loyalitas merek adalah respon perilaku yang bersifat biasa, terungkap secara terus menerus oleh unit pengambilan keputusan dengan memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif dari sejumlah merek sejenis dan merupakan fungsi proses psikologis. Dharmmesta 1999 mengungkapkan bahwa menurut definisi tersebut penelitian tentang loyalitas merek selalu berkaitan dengan preferensi konsumen dan pembelian aktual, meskipun bobot relatif yang diberikan pada kedua variabel itu dapat berbeda tergantung pada bidang produk atau merek yang terlibat dan faktor situasional yang ada pada saat pembelian tertentu dilakukan. Pemahaman tentang dua faktor psikologis dan faktor situasional yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mencerminkan informasi kritis yang dapat mempengaruhi pengembangan rencana dan strategi pemasaran. Dharmmesta 1999 mencontohkan loyalitas sebuah merek yang rentan terhadap perbedaan harga atau terhadap kondisi kehabisan persediaan memerlukan perhatian yang lebih besar pada penetapan harga kompetitif dan alokasi sumber yang lebih banyak untuk mempertahankan distribusi dibandingkan dengan loyalitas sebuah merek yang kurang rentan terhadap dua variabel Universitas Sumatera Utara pemasaran tersebut. Dengan demikian pernyataan ini sesuai dengan tujuan peneliti untuk menemukan strategi yang cocok pada tingkatan loyalitas yang berbeda beda dan juga mengukur sensitifitas loyalitas terhadap merek. Hasil penelitian atas literatur yang dilakukan Oliver 1999 dalam Wiharto 2002 menunjukkan adanya ketidakjelasan hubungan antara kepuasan dan loyalitas. Terdapat enam kemungkinan hubungan antara kepuasan dan loyalitas: 1. Kepuasan dan loyalitas merupakan manifestasi berbeda dari sebuah konsep yang sama 2. Kepuasan merupakan konsep inti dari loyalitas, dimana tanpa kepuasan tidak akan terdapat loyalitas, sehingga kepuasan merupakan faktor pembentuk loyalitas 3. Kepuasan mempunyai peran dalam pembentukan loyalitas dan kepuasan memang bagian dari loyalitas namun hanya merupakan salah satu komponen loyalitas. 4. Loyalitas dan kepuasan merupakan komponen dari loyalitas mutlak. 5. Sebagian dari kepuasan dijumpai dalam loyalitas, namun bukan bagian kunci dari hakikat sebuah loyalitas. Kepuasan merupakan awal dari urutan transisi perubahan yang berkulminasi pada sebuah kondisi loyalitas yang terpisah dan loyalitas bisa saja menjadi bebas terhadap kepuasan sehingga ketidakpuasan tidak akan berpengaruh pada loyalitas. Pada hasil penemuan di atas maka terdapat ketidakjelasan hubungan antara loyalitas dengan kepuasan. Mittal dan Lassar 1997 juga memberikan pendapat bahwa hubungan antara loyalitas dengan kepuasan tidaklah simetris asymmetrical. Ketidakpuasan pasti menyebabkan perpindahan merek Universitas Sumatera Utara tetapi kepuasan belum tentu menyebabkan loyalitas. Parraga, Arturo dan Alonso 2000 dalam Wiharto 2002 membuat beberapa proposisi tentang semua variabel pendahulu antecedent dari loyalitas pelanggan: 1. Pengalaman positif pertama dalam bentuk kepuasan atas produk, atas pemasar, mengawali proses keseluruhan yang mengarah pada loyalitas pelanggan 2. Komitmen hubungan merupakan prasyarat awal yang harus dipenuhi dalam pertukaran bisnis dengan konsumen 3. Kepercayaan mengarah pada komitmen hubungan dalam pertukaran bisnis dengan konsumen 4. Proses kognitif dan efektif mengawali pembentukan dan kinerja dari komitmen dan kepercayaan, dimana keduanya mendorong loyalitas pelanggan dalam pertukaran bisnis dengan konsumen 5. Keluaran proses kognitif yang berdampak pada kepercayaan adalah tingkat pengenalan produk dan komunikasi 6. Keluaran proses afektif yang berdampak pada komitmen adalah keterlibatan konsumen dan norma-norma serta nilai yang dimiliki bersama. Keluaran dari proses afektif yang berdampak pada kepercayaan adalah perilaku oportunistik dan norma-norma serta nilai yang dimiliki bersama. Sedangkan Singh dan Sirdeshmukh 2000, menyatakan loyalitas dikonseptualisasikan sebagai sebuah niat perilaku untuk memelihara hubungan yang sedang berlangsung dengan penyedia jasa dan merupakan sebuah konstruk Universitas Sumatera Utara relasional yang dapat dibentuk oleh suatu pertukaran tertentu. Secara umum loyalitas merek dapat diukur dengan cara-cara berikut ini Dharmmesta, 1999: 1. Runtutan pilihan merek. 2. Proporsi pembelian. 3. Preferensi merek. 4. Komitmen merek.

II.6. Teori S-O-R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan

3 24 101

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Produk-produk Nokia pada Pegawai Universitas Sumatera Utara

1 40 107

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

6 102 217

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMSU Medan

0 46 79

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Handphone Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 1 14