Komunikasi Pemasaran Merek Kerangka Teori

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap. Pendapat dan tingkah laku komunikator melalui mekanisme daya tarik pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya, dengan kata lain pihak komunikan merasa adanya persamaan antara komunikator dengannya sehingga dengan demikian komunikan bersedia taat kepada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator.

I.5.2. Komunikasi Pemasaran

Secara konseptual, komunikasi pemasaran pada dasarnya merupakan bagian integral dari pemasaran. Menurut Nikcels 1984:7, mengatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah pertukaran informasi dan dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi lebih efektif dan efisien. Sementara bila diformulasikan secara sederhana, komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas pemasaran suatu produk Sendjaja, 1995:3. Dari literatur konsepsi komunikasi pemasaran ini pada dasarnya berkaitan dengan konsepsi komunikasi tentang unsur-unsur klasik pemasaran yang lazim disebut dengan formula “4-P” yakni Product produk, Price harga, Place tempat, dan Promotion promosi. Komunikasi tentang 4-P ini kemudian dijabarkan lagi menjadi beberapa konsep sentral yang meliputi segmentasi pasar, analisis perilaku konsumen, desain produk, pengemasan packaging, penamaan Universitas Sumatera Utara merek branding, pemosisian merek positioning, serta pelayanan pelanggan customer service. Sendjaja, 1995:4

I.5.3. Merek

Secara sederhana, merek brand, brynan diartikan sebagai “a mark of simple easly recognized pattern by burning with a hot iron to attest manufacturing or quality or to designate ownership”. Sebagai identifikasi, suatu merek terdiri dari unsur nama brand name, yakni bagian yang dapat diucapkan seperti Marlboro, A. Mild, Gudang Garam dan unsur brand mark, yakni bagian merek yang tidak dapat diucapkan bisa berupa suatu simbol, desain atau suatu pengepakan yang unik Wilffidus, 1999:9. Sebuah merek pada dasarnya mencerminkan janji penjual produsen untuk secara konsisten menyediakan sekumpulan manfaat dan layanan kepada pembeli. Merek juga mengandung jaminan akan kualitas seperti yang diungkapkan oleh William G. Nikels yaitu nama merek adalah simbol dari kualitas bagi para konsumen untuk meyakinkan mereka bahwa produk dan jasa yang mereka beli hari ini adalah sama kualitasnya dengan yang mereka beli minggu lalu atau tahun lalu. Sebagai contoh, deterjen dengan merek So-Klin tentu mengisyaratkan janji dari produsennya bahwa pengguna merek tersebut akan mendapatkan pakaiannya menjadi “begitu bersih” setelah dicuci dengan So-Klin. Untuk kasus merek handphone, beberapa riset pasar mendapatkan kesimpulan bahwa para konsumen Universitas Sumatera Utara atau pengguna handphone mengasosiasikan handphone dengan prestige dan gaya hidup disamping kegunaan utamanya sebagai salah satu alat komunikasi. Dewasa ini, ketika tingkat persaingan pasar sudah semakin ketat, merek bagi produk menjadi sangat penting. Merek menjadi pembeda. Orang tidak membeli handphone, mereka membeli BlackBerry, NOKIA, Samsung atau yang lain. BlackBerry berbeda dengan NOKIA, karena konsumen dapat langung melihat perbedaan dari pengemasannya yaitu tipe handphone, fitur, dan model dari handphone itu sendiri. Philip Kotler dan Garry Amstrong 1996:17 memberikan pesan bahwa perusahaan yang ingin memilih merek untuk produknya harus mempertimbangkan lima aspek, yaitu: 1. Merek harus mengisyaratkan manfaat dan kualitas produk. Kopi Torabika berusaha mengkonsumsikan pesan yang berasosiasi dengan Toraja salah satu daerah yang dikenal sebagai penghasil kopi. Arabika salah satu jenis kpi yang digemari orang. Pasta gigi Close Up mengirimkan pesan bahwa para penggunanya tidak perlu takut untuk berbicara dalam jarak dekat. 2. Merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat. Merek yang singkat tentu lebih mudah diingat dan diucapkan. Stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia lebih suka menyingkat nama mereka yang panjang dan bagus agar lebih mudah diingat dan diucapkan, maka kita kenal RCTI, SCTV, Antv, MNCtv, dan Indosiar. Bukan Universitas Sumatera Utara berarti merek yang agak panjang tidak boleh digunakan, syaratnya nama tersebut tetap mudah diingat dan diucapkan. 3. Merek harus bersifat khas. Ford adalah salah satu merek mobil terkenal di Amerika, mengambil nama dari pendirinya Henry Ford. Nama yang khas akan lebih mungkin menjadi faktor pembeda dibandigkan nama yang bersifat umum dan karenanya akan lebih berpeluang menonjolkan produk yang menyandang nama tersebut. 4. Merek harus mudah diterjemahkan, diucapkan dalam berbagai bahasa berbeda dan tidak mengandung arti yang negatif. Pasta gigi Darkie akhirnya berganti namamerek menjadi Darlie, karena kara “Darkie” dirasakan mengandung arti yang melecahkan orang kulit hitam. 5. Merek harus dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan hukum. Merek yang diambil dari kata yang bersifat deskriptif dan generik mungkin tidak dapat memperoleh perlindungan hukun yang memadai. Beberapa tahun lalu, Aqua pernah menggugat produk air minum dalam kemasan AMDK lain yang mereknya mengandung kata aqua. Produk yang mereknya mengandung kata Aqua membela diri dengan mengatakan bahwa merek Aqua tidak mendapatkan perlindungan hukum karena kata Aqua bersifat generik. Universitas Sumatera Utara

I.5.4. Ekuitas Merek

Dokumen yang terkait

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan

3 24 101

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Produk-produk Nokia pada Pegawai Universitas Sumatera Utara

1 40 107

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

6 102 217

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMSU Medan

0 46 79

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Handphone Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 1 14