Latar Belakang Masalah Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

BAB 1 PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Setiap saat di hadapan kita terpampang aneka merek yang menyampaikan pesan berupa bujukan untuk mengkonsumsi dan memakai suatu produk. Kita menyadari bahwa pada dasarnya kita merupakan sasaran terpaan komunikasi pemasaran. Ada banyak tempat yang dijadikan sebagai lokasi strategis penyampai pesan iklan, seperti jalan, pasar swalayan, tempat kerja, dan tempat-tempat lainnya. Pesan-pesan aneka merek tersebut dapat ditemui dalam berbagai bentuk, ukuran dan model yang menarik, juga melalui berbagai media lain baik elektronik maupun cetak. Keberadaan merek-merek ini tentu saja tidak terlepas dari kampanye komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produsen. Merek diperkenalkan melalui metode pemasaran yang biasa dilakukan melalui kegiatan periklanan. Melalui kegiatan ini khalayak memperoleh informasi tentang produknya sebelum mengkonsumsi atau menggunakannya. Berangkat dari persoalan ini, maka sangat diperlukan suatu langkah pengelolaan merek yang diintegrasikan juga dalam manajemen perusahaan. Pengakuan bahwa merek adalah aktiva atau ekuitas perusahaan adalah dasar bagi perlakuan terhadap merek selanjutnya sekaligus penghormatan bagi kelangsungan kehidupan perusahaan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa merek merupakan identitas khas bagi produk. Merek juga mencerminkan apa yang ada pada suatu produk. Ekuitas merek sendiri “diterjemahkan” oleh banyak Universitas Sumatera Utara kalangan pemasar sebagai suatu relatifitas nilai atas merek yang dipersepsikan oleh konsumen dan rantai penjualan distribusi hingga ke konsumen. Relatifitas nilai itu sendiri dikaitkan terhadap persaingan pasar untuk jangka waktu yang tertentu. Artinya, suatu merek bisa ekuitasnya naik atau menurun pada suatu masa, tergantung dari apa yang dilakukan pemilik merek terhadap mereknya selama kurun waktu itu. Pada saat ini, ekuitas merek juga sedang marak dalam bisnis produksi handphone. Handphone saat ini bukan menjadi kebutuhan mewah lagi, namun sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Dari masa ke masa bukan hanya fasilitas yang ditawarkan semakin lengkap, namun dari segi harga juga tidak semahal dulu, banyak pilihan untuk memiliki sebuah handphone yang sesuai dengan keinginan. Mulai dari yang hanya berfungsi untuk sms dan telepon saja, hingga akses internet browsing lewat handphone sekarang juga bisa. Berbagai fasilitas yang ditawarkan dalam handphone sekarang hampir mirip dengan komputer berjalan mini komputer atau bahkan mungkin dapat dikatakan memang sama persis fungsinya dengan komputer hanya bentuk dan dari segi harga yang berbeda, bisa jadi handphone yang memiliki fasilitas terlengkap sekarang harganya justu lebih mahal dari pada sebuah komputer. Produk BlackBerry atau BB yang diproduksi oleh RIM Research in Motion setahun terakhir ini, memang menjadi handphone cerdas yang paling diminati pengguna handphone di tanah air. Tidak heran jika angka pertumbuhannya di Indonesia dalam setahun bisa mencapai mendekati 500, saat ini pengguna BB di Tanah Air sudah mencapai sekitar 400 ribuan. Bahkan BB tidak cuma menjadi Universitas Sumatera Utara gadget yang paling tinggi pertumbuhan penjualannya, tetapi juga menjadi berita yang paling diminati pembaca media maupun portal media. BlackBerry, memang bukan handphone pintar biasa. Sesuai positioning-nya, “Always on, always connected”, RIM sengaja mengemas handphone ini dengan servis data BB, yang dikembangkan dan dikelola dalam server RIM. Untuk melayani servis BB ini RIM mempunyai 2 jenis layanan: BESBB Entreprise Service dan BISBB Internet Service, dimana sampai saat ini layanan BES masih mendominasi sekitar 80 layanan RIM id.BlackBerry.com. BESBB Entreprise Service merupakan perangkat genggam BlackBerry yang terintegrasi pada sistem e-mail yang terorganisasi melalui paket perangkat lunak. BES dapat digunakan oleh jaringan e-mail yang berbasis Microsoft Exchange, Lotus Domino, dan Novell Group Wise. Khusus pada pengguna individu, mereka dapat menggunakan layanan e-mail nirkabel yang disediakan oleh provider tanpa harus menginstalasi BES. Para pengguna individu dapat menggunakan BlackBerry Internet Solution tanpa harus menginstalasi BES di smartphone mereka. BES memang ditujukan bagi pelanggan korporasi dengan cakupan usaha yang besar. Perangkat lunak ini mengintegrasikan seluruh smartphone BlackBerry pada suatu organisasi dengan sistem perusahaan yang telah ada. Keuntungan yang diperoleh adalah memperluas komunikasi nirkabel dan data perusahaan kepada pengguna aktif dengan cara yang aman. BISBB Internet Service Merupakan perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasis Post Office Protocol POP3 dan Internet Message Access Protocol IMAP, menerima dan mengirim pesan Universitas Sumatera Utara instan, serta berselancar di internet. Dengan BIS, kita juga dapat membuka tambahan data attachment dalam bentuk excel, word, powerpoint, pdf, zip, jpg, gif dengan tingkat kompresi data yang tinggi. Pada tahun fiskal 2009, RIM telah menjual sekitar 25 juta BB ke 160 negara di dunia. Dan itu menghasilkan sekitar USD 11 miliar, dimana 96,5 diperoleh dari penjualan melalui operator. Karena keunikan produk, dan sasaran pasarnya yang mengarah ke dalam bentuk usaha, maka sejak awal RIM menggunakan jalur operator telekomunikasi dan distributor yang ditunjuk sebagai mitra distribusi. Saat ini ada lebih dari 475 operator dan distributor yang menjadi kanal penjualan BB di dunia. Pola ini cukup berhasil dikembangkan di AS maupun Eropa. Pertumbuhan pasar di Indonesia memang berbeda dengan negara-negara lain. Di sini, pengguna BB jenis BIS yang tumbuh pesat, menguasai sekitar 80-90 pengguna BB Tanah Air. Ini memang anomali, karena pasar BB di Asia pun masih didominasi jenis BES. Sementara model bisnis yang diterapkan RIM di sini sama dengan di negara lain, yakni bekerjasama dengan sejumlah operator di Tanah Air. Saat ini tercatat ada 4 operator yang menjadi partner RIM: Indosat, XL, Telkomsel, dan Axis id.BlackBerry.com. Permintaan pasar yang cukup besar, ditambah kekhususan BB ini memang menimbulkan sejumlah dampak bagi pasar BB di Tanah Air. Pertama, maraknya penjualan BB yang bukan berasal dari operator partner dan distributornya RIM. Saat ini tercatat ada 3 jenis BB yang beredar di sini, yakni: BB yang diimpor operator yang menjadi mitra RIM, BB dari importir paralel, bukan ditunjuk RIM tapi mendapat ijin dari Ditjen Postel dan yang lain adalah BB “tentengan”. Universitas Sumatera Utara Masalah yang terjadi adalah seberapa besarkah ekuitas merek yang dimiliki oleh sebuah BlackBerry, sehingga membuat produk ini begitu diminati oleh beberapa kalangan masyarakat terutama kalangan muda. BlackBerry yang dalam perkembangannya di dunia bisnis alat telekomunikasi di Indonesia masih tergolong baru, sudah mampu menyita perhatian beberapa “penggila” handphone jenis baru. Tersedianya fitur-fitur internet yang dapat terkoneksi ke berbagai situs secara cepat menjadi salah satu concern dari BlackBerry yang membuatnya mampu bersaing dengan produk handphone lainnya. Padahal banyak produk- produk lainnya yang juga menawarkan fitur-fitur sejenis, namun sepertinya ada kekuatan merek atau nilai lebih yang dimiliki oleh BlackBerry yang membuat calon konsumen memilih untuk menggunakannya. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dipilih menjadi responden penelitian, karena menurut peneliti mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan khalayak yang memiliki daya analisis yang lebih responsif dalam menentukan sikap dengan apa yang ada di sekitarnya, yang dalam hal ini pada segi penentuan suatu produk handphone, khususnya pengguna BlackBerry. Hal ini juga tidak terlepas dari konsentrasi studi mahasiswa yang terdiri dari berbagai departemen, yang erat dengan permasalahan sosial budaya, politik dan lebih spesifiknya dari segi ekonomi. Tentu pemahaman akan suatu produk yang memiliki inovasi-inovasi terbaru, dapat digunakan sebagai suatu wacana yang menarik untuk didiskusikan. Bahkan sampai pada tahap keputusan untuk menggunakan produk itu sendiri tidak dapat dihindari. Mahasiswa FISIP USU, yang notabenenya sering bersentuhan Universitas Sumatera Utara dengan permasalahan publik yang sedang hangat dibicarakan, melihat trend dari BlackBerry ini merupakan suatu inovasi yang penelitian ini nantinya akan dilakukan dengan memilih sampel yang tidak dapat langsung dipandang sebelah mata, justru jika digali lebih dalam, ini akan menjadi topik yang juga dapat menambah wawasan akan dunia teknologi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana ekuitas merek BlackBerry berpengaruh terhadap brand loyalty pada kalangan mahasiswa FISIP USU.

I.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan

3 24 101

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Produk-produk Nokia pada Pegawai Universitas Sumatera Utara

1 40 107

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

6 102 217

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMSU Medan

0 46 79

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Handphone Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 1 14