Defenisi Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran .1 Sejarah Komunikasi Pemasaran

raja-raja Eropa. Kegiatan ini akhirnya menjadi kegiatan rutin dan gaya sajian tradisi istana yang diikuti oleh kalangan bangsawan dan kerabat istana pada waktu itu. Promosi penjualan gaya tersebut sebenarnya mengadopsi gaya program promosi penjualan Cina pada abad 600 SM, dimana para pengecor dan pengrajin logam pada saat itu berlomba-lomba memberikan hasil terbaiknya kepada kaidar Zhou yang berkuasa, seperti pernak-pernik perunggu untuk acara keagamaan dan sebagainya. Pada masa kaisar Zhou, pemberian karya logam tersebut bukanlah sebuah upeti pedagang logam dan pengrajin, melainkan salah satu bentuk strategi komunikasi pemasaran yang ada, sebab dalam sistem feodal, sang pemimpin adalah segalanya dan menjadi tren gaya hidup mewah yang akan diikuti oleh kalangan bangsawan dan kerabat istana. Bagi pengrajin atau pengecor logam perunggu kegiatan ini sangatlah menguntungkan karena dalam kerajaan, sistem jual belinya sudah mengenal uang emas. Dengan demikian mereka akan lebih leluasa dalam menentukan dan mengembangkan usaha. Tentu faktor ini sangat menguntungkan serta menggairahkan sistem penjualan dan perdagangan bagi pelaku pemasaran Prisgunanto, 2006:29

II.2.2. Defenisi Komunikasi Pemasaran

Pada dasarnya komunikasi pemasaran dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Universitas Sumatera Utara Komunikasi pemasaran dapat berusaha membujuk konsumen potensial agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Tjiptono, 1997:219 Komunikasi pemasaran juga dapat digunakan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pada produk itu. Konsumen diingatkan bahwa produk yang dulu itu ada, sekarang juga ada dan tersedia di pasar. Seolah-olah kepada konsumen disampaikan istilah “silakan anda mengkonsumsi produk yang dulu pernah anda beli, dan kualitas produk kami masih sebaik dulu, bahkan telah kami tingkatkan sesuai dengan selera anda”. Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix. Crosier menjelaskan bahwa istilah-istilah tersebut disamaartikan karena terdapat konteks pengertian yang sama dalam memahami proses untuk konteks pijakan dasar 4P’s Product, Price, Promotion, Place. Universitas Sumatera Utara Komunikasi pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan, serta secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain kotler, 1997:9. Menurut William G. Nickels Purba, 2006:126 mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berh]jalan secara efektif dan efisien. Menurut Sutisna Purba, 2006:126-127 menyatakan komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen saran mengenai perbedaan produk di pasar. Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan mengunakan bauran pemasaran promotion mix, yaitu: iklan advertising, penjualan tatap muka personal selling, promosi penjualan sales promotion, hubungan masyarakat dan publisitas public relation and publicity, serta pemasaran langsung direct marketing. Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran exhange. Alasan yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung maupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan. Sebuah kutipan Bagozzi yang dikutip oleh Susiana Purba, 2006:125-126 menyebutkan beberapa asumsi yang mendasari terjadinya pertukaran yaitu: 1 Universitas Sumatera Utara setiap orang adalah berperilaku rasional; 2 mereka berusaha untuk memaksimumkan kepuasan mereka dalam pertukaran; 3 mereka mempunyai informasi yang lengkap atas berbagai alternatif yang ersedia bagi mereka dalam pertukaran; 4 pertukaran itu secara relatif bebas dari pengaruh luar. Berikut ini adalah Model Komunikasi Pemasaran. Gambar 3 Model Komunikasi Pemasaran Sumber: Tjiptono, 1997:219 Ada tiga unsur pokok dalam struktur pemasaran sebagaimana yang tergambar pada bagan di atas. 1. Pelaku komunikasi Terdiri atas pengirim sender yang menyampaikan pesan dan penerima. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah Universitas Sumatera Utara produsenperusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti masyarakat umum. 2. Material komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. b. Pesan, yakni himpunan berbagai simbol baik verbal maupun non verbal dari suatu gagasan c. Media, yaitu pembawa pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi dapat dipilih dari tenaga konsultan misalnya. d. Respon, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima penerima. e. Feedback, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan noise, yakni segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi pemasaran. 3. Proses komunikasi, yakni proses penyampaian pesan dari pengirim ke penerima maupun respon dari penerima kepada pengirim akan memerlukan dua kegiatan, yaitu: a. Encoding, yaitu proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima. b. Decoding, yaitu proses menguraikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami. Universitas Sumatera Utara

II.2.3 Sifat Dasar Komunikasi Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan

3 24 101

Pengaruh Brand Trust terhadap Brand Loyalty Produk-produk Nokia pada Pegawai Universitas Sumatera Utara

1 40 107

Pengaruh Perceived Quality, Brand Association, dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

1 38 124

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel Flash di Grapari Selecta Medan

6 102 217

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMSU Medan

0 46 79

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

PENGARUH EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Handphone Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 1 14