Hipotesis Pertama Hipetesis Kedua

commit to user c. Uji Komparasi Rataan Antar Sel Pada Baris yang sama. Dari anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama yang terangkum dalam Tabel 4.8 diperoleh bahwa H 0AB tidak ditolak. Ini berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar matematika siswa. Karena H 0AB ditolak maka tidak perlu dilakukan uji komparasi rataan antar sel pada baris yang sama. d. Uji Komparasi Rataan antar sel Pada Kolom yang sama. Dari hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama pada Tabel 4.8 dihasilkan bahwa tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar matematika siswa H 0AB tidak ditolak maka tidak perlu dilakukan uji komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama.

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh 984 , 3 6120 , 22 76 ; 1 ; 05 , = = F F a , dari hasil tersebut menunjukkan bahwa a F merupakan anggota daerah kritik, sehingga H 0A ditolak yang berarti bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi luas dan volume bangun ruang. Dengan melihat rataan marginal dari kedua model pembelajaran tersebut yaitu rataan marginal pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together adalah 82,3134 74,1472 yang merupakan rataan marginal dari model pembelajaran konvensional, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi luas dan volume bangun ruang. commit to user

2. Hipetesis Kedua

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh 134 , 3 0527 , 1 76 ; 2 ; 05 , = = F F b , sehingga b F bukan merupakan anggota dari daerah kritik. Akibatnya H 0B tidak ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika diantara siswa yang mempunyai gaya belajar matematika tipe auditorial, gaya belajar matematika tipe visual dan gaya belajar matematika tipe kinestetik pada materi luas dan volume bangun ruang. Tidak terpenuhinya hipotesis kedua ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a Dimungkinkan siswa kurang jujur pada waktu pengisian angket, sehingga jawaban siswa yang dituliskan kemungkinan berbeda dengan kondisi yang sebenarnya terjadi pada diri masing-masing individu siswa. Hal ini mengakibatkan nilai angket pada siswa tersebut kurang menggambarkan karakteristik gaya belajar siswa. b Pengambilan data angket dilaksanakan setelah kedua kelas selesai mendapatkan perlakuan yaitu kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together. Misalkan untuk siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual yang awalnya kurang aktif dalam diskusi ternyata siswa tersebut aktif karena mereka merasa lebih mudah menerima materi luas dan volume bangun ruang yang disajikan dengan asosiasi visual atau gambar-gambar. Hal ini mengakibatkan nilai angket pada siswa tersebut kurang menggambarkan karakteristik gaya belajar matematika.

3. Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGANMETODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI OPERASI HITUNG ALJABAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 3 78

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL

0 3 86

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika topik luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ditinjau dari sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

4 30 178

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEME

0 0 19

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yang Dimodifikasi Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kabupaten Ponorogo.

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PONOROGO.

0 0 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 2 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA | Ardi

0 0 13