commit to user
3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel diambil dua kelas secara acak, dengan asumsi bahwa tidak adanya kebijakan pihak sekolah dalam pengelompokan siswa dalam kelas unggulan serta
adanya kebijakan pemerataan tingkat kemampuan siswa sehingga nilai rata-rata ujian semester ganjil, khususnya mata pelajaran matematika, tidak jauh berbeda.
Sehingga populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dengan
cara memandang populasi sebagai kelompok-kelompok. Dalam hal ini kelas dipandang sebagai satuan kelompok kemudian tiap kelas diacak dengan undian.
Pengambilan sampel secara random sampling dengan cara undian untuk mengambil dua kelas eksperimen. Kemudian dilakukan pengundian lagi untuk
menentukan kelas manakah yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengambilan sampel secara acak pada populasi dimaksudkan agar
setiap kelas pada populasi dapat terwakili. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas
X-1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 43 orang dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 39 orang.
A. Teknik Pengumpulan Data
1. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat :
a. Variabel Bebas
1 Model Pembelajaran a Definisi Operasional
Model Pembelajaran adalah pola menjadikan orang belajar dimana di dalamnya terdapat interaksi belajar mengajar antara guru dan
siswa, dengan siswa yang lebih banyak melakukan aktivitas sedangkan guru hanya membimbing dan menyediakan situasi yang
kondusif dalam proses itu guna mencapai tujuan pengajaran, di mana dalam penelitian ini terdiri dari model pembelajaran
commit to user
kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional diterapkan
pada kelas kontrol. b Skala Pengukuran: skala nominal dengan 2 kategori yaitu melalui
model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Head Together dan model pembelajaran konvensional.
c Indikator: Model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada materi luas dan volume bangun ruang.
d Simbol: A 1 Model pembelajaran kooperatif tipe NHT a
1
2 Model pembelajaran konvensional a
2
2 Gaya belajar matematika a Definisi operasional
Gaya belajar matematika adalah cara khas yang bersifat konsisten yang dimiliki oleh setiap siswa dalam menerima atau menangkap
informasi matematika yang datanya diperoleh dari angket gaya belajar matematika.
b Skala Pengukuran: skala interval yang ditransformasikan ke skala nominal yang dibagi menjadi tiga tipe gaya belajar yaitu tipe visual,
auditorial, dan kinestetik. Penggolongan gaya belajar matematika siswa didasarkan pada kecenderungan skor siswa pada tipe yang
sesuai. Siswa mempunyai skor tertinggi pada tipe tertentu menunjukkan bahwa siswa tergolong tipe tersebut. Apabila terdapat
dua tipe yang memiliki skor tertinggi maka siswa tidak tergolong tipe yang manapun.
c Indikator: skor angket gaya belajar matematika. d Simbol: B
1 Gaya belajar tipe Auditorial b
1
2 Gaya belajar tipe Visual b
2
3 Gaya belajar tipe Kinestetik b
3
commit to user
b. Variabel terikat