commit to user
2. Hipetesis Kedua
Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh
134 ,
3 0527
, 1
76 ;
2 ;
05 ,
= =
F F
b
, sehingga
b
F bukan merupakan anggota dari daerah kritik. Akibatnya H
0B
tidak ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika diantara siswa yang mempunyai gaya
belajar matematika tipe auditorial, gaya belajar matematika tipe visual dan gaya belajar matematika tipe kinestetik pada materi luas dan volume bangun ruang.
Tidak terpenuhinya hipotesis kedua ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a Dimungkinkan siswa kurang jujur pada waktu pengisian angket, sehingga jawaban siswa yang dituliskan kemungkinan berbeda dengan kondisi yang
sebenarnya terjadi pada diri masing-masing individu siswa. Hal ini mengakibatkan nilai angket pada siswa tersebut kurang menggambarkan
karakteristik gaya belajar siswa. b Pengambilan data angket dilaksanakan setelah kedua kelas selesai
mendapatkan perlakuan
yaitu kelas
kontrol menggunakan
model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together. Misalkan untuk siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual yang awalnya kurang
aktif dalam diskusi ternyata siswa tersebut aktif karena mereka merasa lebih mudah menerima materi luas dan volume bangun ruang yang disajikan
dengan asosiasi visual atau gambar-gambar. Hal ini mengakibatkan nilai angket pada siswa tersebut kurang menggambarkan karakteristik gaya belajar
matematika.
3. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil anava dua jalan sel tak sama diperoleh F 3703
, =
ab
F 134
, 3
76 ;
2 ;
05 ,
= . Dengan demikian F
ab
bukan merupakan anggota dari daerah kritik maka H
AB
tidak ditolak,ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap prestasi belajar pada materi luas dan
commit to user
volume bangun ruang. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together menghasilkan prestasi belajar matematika
yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi luas dan volume bangun ruang bagi siswa yang mempunyai gaya belajar tipe auditorial,
visual, maupun kinestetik. Tidak adanya interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika pada materi luas dan volume bangun ruang mungkin dikarenakan siswa masih merasa asing dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT sehingga siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya siswa dengan tipe gaya belajar tipe kinestetik
yang awalnya diprediksi kurang aktif dalam diskusi pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads
Together ternyata siswa tersebut aktif, sehingga siswa tersebut dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik dari siswa yang mempunyai gaya belajar
tipe kinestetik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
commit to user
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hasil sebagai
berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads
Together menghasilkan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran konvensional pada materi luas
dan volume bangun ruang pada siswa kelas X semester genap SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 20082009.
2. Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mempunyai gaya belajar matematika tipe auditorial, gaya belajar matematika
tipe visual dan gaya belajar matematika tipe kinestetik pada materi luas dan volume bangun ruang siswa kelas X semester genap SMA Batik 1 Surakarta
Tahun Ajaran 20082009. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional untuk setiap tipe gaya belajar matematika siswa
pada materi luas dan volume bangun ruang siswa X semester genap SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 20082009.
B. Implikasi
Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini, maka implikasi dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Numbered Heads Together mempunyai karakteristik dapat mengaktifkan siswa
karena dalam model pembelajaran ini guru memberikan materi pelajaran
63