commit to user
c Tatap muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan bertemu muka dan berdiskusi.
Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk
saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi.
d Komunikasi antar anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai
keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu
kelompok juga bergantung pada kesediaaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat
mereka.
e Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Menurut Slavin 1995:285 ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif antara lain :
a Student Teams Achievement Division STAD b Teams Games Tournament TGT
c Team Accelerated Instruction TAI d Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
e Jigsaw f Numbered Heads Together NHT
g Contextual Teaching and Learning CTL h Realistic Mathematic Education RME
d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Numbered Heads Together
Banyak usaha yang telah dilakukan guru untuk kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa, salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan teori konstruktivisme. Pandangan konstruktivisme tentang
pembelajaran mengatakan bahwa siswa diberi kesempatan agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajar secara sadar dan guru membimbing siswa ke
tingkat pengetahuan yang lebih baik. Di dalam model pembelajaran kooperatif diharapkan siswa saling bekerja
sama satu dengan yang lainnya, berdiskusi, berdebat menilai kemampuan, pengetahuan dan kekurangan anggota lainnya sampai setiap siswa dalam
commit to user
kelompok tersebut dapat memastikan bahwa seluruh anggota dalam kelompok tersebut telah menguasai konsep yang diajarkan.
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan Spencer Kagan 1993 dengan
menekankan pada suatu struktur untuk mengetahui pola interaksi siswa. Struktur ini mengatur siswa untuk bekerja sama dalam kelompok kecil atau
mengedepankan ciri kooperatif daripada penghargaan pribadi. Salah satu variasi pembelajaran kooperatif adalah pendekatan struktural.
Pendekatan struktural dikembangkan oleh Spencer Kagan dengan menekankan pada struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur-
struktur yang dikembangkan oleh Spencer Kagan diharapkan dapat menjadi alternatif dalam struktur kelas tradisional dimana guru memberikan pertanyaan
pada seluruh kelas dan siswa-siswa memberikan jawaban setelah mengangkat tangan mereka dan namanya dipanggil. Struktur dari Kagan mengatur siswa
untuk bekerja sama dalam kelompok kecil dan mengedepankan ciri kooperatif dari pada penghargaan pribadi. NHT Numbered Heads Together merupakan
salah satu contoh tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural.
NHT Numbered Heads Together pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok yang melibatkan lebih banyak siswa dalam mereview
materi pelajaran dan memeriksa penguasaan mereka akan materi pelajaran. Ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompok
tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok tersebut. Cara ini akan menjamin keterlibatan total semua siswa dan juga merupakan
upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok.
Menurut Anita Lie 2002:59, “Teknik belajar mengajar kepala bernomor Numbered Heads memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama
mereka”.
commit to user
Langkah-langkah dalam metode ini adalah : a Penomoran Numbering
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok dengan 3 sampai 5 anggota dan memberi mereka nomor sehingga masing-masing siswa dalam kelompok
memiliki nomor yang berbeda satu sampai lima. b Memberi pertanyaan Questioning
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat bervariasi dalam bentuk pertanyaan spesifik ataupun dalam bentuk
pertanyaan. c Berpikir bersama Heads together
Siswa berpikir bersama-sama dalam kelompok untuk menemukan jawabannya dan memastikan setiap anggota kelompok mengetaui jawaban
tersebut. d Menjawab pertanyaan Answering
Guru memanggil nomor tertentu dan siswa dari tiap kelompok yang memiliki nomor tersebut mengangkat tangannya dan memberikan jawaban pada
seluruh anggota kelas. Berdasarkan langkah-langkah di atas dalam praktek pembelajaran
peneliti menggunakan pengembangan sebagai berikut: 1 Guru membuka pelajaran
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Guru menjelaskan pokok-pokok materi pelajaran
4 Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok dengan 3 sampai 4 anggota 5 Guru membagikan LKS dan mengarahkan siswa untuk mengerjakannya
6 Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dan bekerjasama dalam menyelesaikan soal-soal pada LKS
7 Guru berkeliling dan mengamati diskusi siswa dari satu kelompok ke kelompok lain dan membantu siswa yang mengalami kesulitan
8 Guru menyebut salah satu nomor siswa dan memberikan kesempatan kepada 2 orang dari kelompok berbeda untuk mengerjakan soal di papan tulis
commit to user
9 Guru menanyakan tentang pendapat kelompok lain berkenaan dengan hasil pekerjaan siswa yang ada di papan tulis
10 Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa di papan tulis 11 Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan
menyampaikan materi berikutnya agar dipelajari di rumah.
3. Gaya Belajar