Luas Bangun Ruang Volume Bangun Ruang

commit to user Sriyono 1992: 4 menyatakan bahwa, “Siswa yang memiliki gaya belajar tipe penglihatan dapat menerima informasi dengan baik bila ia melihat langsung”. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk membantu siswa visual dalam belajar yaitu menyediakan bagan, gambar, flow chart atau membantunya untuk menuliskan hal-hal yang penting dalam materi yang sedang dipelajari.

c. Kinestetik

De Porter Bobbi dan Hernacki Mike 1999: 118-120 mengemukakan ciri-ciri siswa yang bertipe kinestetik dapat dirangkum bahwa: Orang-orang yang bertipe kinestetik memiliki ciri-ciri perilaku sebagai berikut: 1 Selalu berorientasi pada fisik, banyak gerak. 2 Berbicara dengan perlahan. 3 Belajar melalui manipulasi dan praktek. 4 Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot dengan mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca. 5 Ingin melakukan segala sesuatu. Sriyono 1992: 4 menyatakan bahwa,”Siswa yang bertipe motorik akan menerima informasi dengan baik bila ia melakukan sendiri secara langsung”. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk membantu siswa kinestetik dalam belajar yaitu menyediakan alat peraga yang nyata untuk belajar seperti balok-balok, miniatur, patung peraga, membiarkan dia menyentuh sesuatu yang berhubungan dengan pelajarannya, memberi kesempatan untuk mempraktekkan apa yang dipelajarinya, memberi kesempatan untuk berpindah tempat.

4. Tinjauan Materi Luas dan Volume Bangun Ruang

a. Luas Bangun Ruang

Luas bangun ruang adalah jumlah luas seluruh permukaan bidang bangun tersebut. Dengan demikian untuk menentukan luas bangun ruang perlu diketahui banyaknya bidang dan bentuk dari masing-masing bidang pada bangun ruang tersebut. commit to user

b. Volume Bangun Ruang

Untuk menyatakan ukuran besar suatu bangun digunakan volume. Volume bangun ruang didapat dengan membandingkan terhadap satuan pokok volume, misalnya cm 3 . Tabel 2.1 Rangkuman Rumus Luas dan Volume Benda Ruang. No Bangun Ruang Rumus Keterangan a. Balok Luas Permukaan = {p xl + p x t + l x t} Volume = p x l x t p = panjang l = lebar t = tinggi b. Kubus Luas Permukaan = 6 a 2 Volume = a 3 a = panjang rusuk c. Prisma Luas Selimut = Kell alas x t Luas Permukaan = 2 x luas alas + luas selimut Volume = Luas alas x tinggi Kell = keliling t = tinggi d. Silinder Luas Selimut = 2 π r t Luas Permukaan = 2 π rr + t Volume = π r 2 t r = jari-jari alas t = tinggi e. Limas Luas Permukaan = luas alas + luas selimut Volume = 3 1 Luas alas x tinggi - f. Kerucut Luas Selimut = π r s Luas Permukaan = π rr + s Volume = 3 1 π r 2 t r = jari-jari alas t = tinggi s = garis pelukis g. Bola Luas Permukaan = 4 π r 2 Volume = 3 4 π r 3 r = jari-jari bola commit to user

B. Kerangka Berpikir

Bertolak dari tinjauan teori di atas dapat dibuat suatu kerangka pemikiran sebagai berikut : Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang telah dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar matematika yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf yang menyatakan hasil yang sudah dicapai oleh siswa pada tiap pokok bahasan pada periode tertentu. Indikator keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Banyak siswa yang menganggap matematika itu sulit terutama pada materi luas dan volume bangun ruang yang membahas tentang luas permukaan dan volume bangun ruang. Untuk mencari luas permukaan dan volume benda-benda ruang diperlukan kemampuan- kemampuan yang mendukung seperti kemampuan memahami rumus dan kemampuan menggambar benda-benda ruang. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mungkin disebabkan karena banyak siswa kurang aktif mengikuti proses belajar dan hanya mengorganisir sendiri apa yang diperolehnya tanpa mengkomunikasikan dengan siswa lain, padahal pada materi luas dan volume bangun ruang memerlukan banyak diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan materi tersebut. Penggunaan model pembelajaran konvensional mungkin salah satu hal yang menyebabkan siswa kurang paham, oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran lain yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Model pembelajaran sangatlah bervariasi, guru dapat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran agar tujuan pengajaran dapat tercapai. Misalnya untuk materi luas dan volume bangun ruang, materi ini bertujuan agar siswa dapat menyelesaikan semua permasalahan mengenai luas permukaan dan volume benda-benda ruang. Oleh karena itu untuk mengajarkan materi luas dan volume bangun ruang kepada siswa diperlukan suatu model pembelajaran yang tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan individual siswa dan dapat mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam meyelesaikan permasalahan mengenai bangun ruang. Sehingga apabila ada kesulitan dalam memecahkan soal, siswa dapat mendiskusikannya. Pembelajaran

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGANMETODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI OPERASI HITUNG ALJABAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 3 78

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SUB POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 105

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL

0 3 86

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika topik luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar ditinjau dari sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

4 30 178

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEME

0 0 19

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yang Dimodifikasi Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kabupaten Ponorogo.

0 0 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PONOROGO.

0 0 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 2 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA | Ardi

0 0 13