commit to user
Pada penelitian ini tes prestasi belajar yang digunakan adalah tes
obyektif, dengan setiap jawaban benar diberi skor 1 dan setiap jawaban salah diberi skor 0. Sehingga untuk menghitung indeks reliabilitas tes ini digunakan
rumus dari Kuder-Richardson KR–20 sebagai berikut : r
11
=
−
−
∑
2 2
1
t i
i t
s q
p s
N N
dengan: r
11
: indeks reliabilitas instrument N
: cacah butir instrument p
i
: proporsi cacah subjek yang menjawab benar pada butir ke-i q
i
: 1- p
i
, i : 1, 2, ...N s
t 2
: variansi total. Budiyono, 2003 : 69
Hasil perhitungan dari uji reliabilitas ini diinterpretasikan sebagai berikut: Besarnya nilai r Interpretasi adalah :
0,00 ≤ r
11
0,20 reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ r
11
0,40 reliabilitas rendah 0,40 ≤ r
11
0,60 reliabilitas cukup 0,60 ≤ r
11
0,80 reliabilitas tinggi 0,80 ≤ r
11
1,00 reliabilitas sangat tinggi Suharsimi Arikunto, 2002:258
c. Metode Angket
Definisi angket sama dengan definisi kuesioner. Suharsimi Arikunto 2002: 202 mendefinisikan, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui”.
commit to user
Metode angket pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai gaya belajar matematika siswa. Jawaban-jawaban angket menunjukkan
tipe gaya belajar siswa. Prosedur pemberian skor berdasarkan tipe gaya belajar matematika
siswa, yaitu: 1 Untuk instrumen positif
a Jawaban a, skor 4 menunjukkan gaya belajar matematika sangat sesuai pada tipe tertentu.
b Jawaban b, skor 3 menunjukkan gaya belajar matematika sesuai pada tipe tertentu.
c Jawaban c, skor 2 menunjukkan gaya belajar matematika kurang sesuai pada tipe tertentu.
d Jawaban d, skor 1 menunjukkan gaya belajar matematika tidak sesuai pada tipe tertentu.
2 Untuk instrumen negatif a Jawaban a, skor 1 menunjukkan gaya belajar matematika tidak sesuai
pada tipe tertentu. b Jawaban b, skor 2 menunjukkan gaya belajar matematika kurang sesuai
pada tipe tertentu. c Jawaban c, skor 3 menunjukkan gaya belajar matematika sesuai pada
tipe tertentu.. d Jawaban d, skor 4 menunjukkan aktivitas gaya belajar matematika
sangat sesuai pada tipe tertentu. Langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:
1 Menentukan indikator. 2 Menyusun kisi-kisi pembuatan instrumen.
3 Menjabarkan indikator-indikator ke dalam item-item angket. 4 Melakukan validasi isi.
5 Melakukan uji coba.
commit to user
Setelah butir angket dibuat, angket diuji validitas isi kemudian diuji cobakan pada siswa MAN 1 Surakarta kelas X Tahun Ajaran 20082009
berdasarkan kesamaan karakteristik antara subjek uji coba dan subjek sampel penelitian. Uji coba instrumen pada prinsipnya adalah upaya untuk mendapatkan
informasi mengenai sejauh mana sebuah soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tujuan uji coba ini adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang telah
disusun memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel. Analisis item butir angket :
1 Uji validitas Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi,
langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas angket adalah : membuat kisi-kisi angket, menyusun soal-soal angket, kemudian menelaah angket,
Budiyono 2003: 59 menyatakan bahwa, ”Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah
melalui expert judgement penilaian yang dilakukan oleh para pakar”. Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila instrumen tersebut
telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.
Dalam penelitian ini, instrumen angket dikatakan valid jika masing- masing butir angket sudah sesuai semua kriteria dalam lembar validitas
angket. 2 Konsistensi Internal
Budiyono 2003: 65 mengemukakan bahwa sebuah instrumen tentu terdiri dari sejumlah butir–butir instrumen. Kesemua butir itu harus mengukur
hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Ini berarti harus ada korelasi positif antara skor masing–masing butir tersebut. Korelasi
internal masing–masing butir dilihat dari korelasi antara skor butir tersebut dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi momen
produk dari Karl Pearson, yaitu: r
xy
=
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
commit to user
Keterangan : r
xy
: koefisien konsistensi butir item ke- i n : cacah subjek yang dikenai tes instrumen
X : skor butiritem ke-i Y : skor total
Suatu instrumen dikatakan memiliki konsistensi internal dikatakan konsisten bila r
xy
≥ 0,3 dan jika r
xy
0,3 maka soal dikatakan tidak konsisten dan harus di drop dibuang.
Budiyono, 2003: 65 Menurut Suharsimi Arikunto 2002:328, batas indeks konsistensi internal
suatu butir soal tergantung pada banyaknya jumlah amatan, indeks konsistensi internal disajikan dalam tabel harga kritik dari r Product-Moment.
Dalam penelitian ini jumlah amatannya sebanyak 31 orang, sehingga instrumen dikatakan konsisten apabila r
xy
≥ 0,355.
3 Uji Reliabilitas Pada penelitian ini, untuk uji reliabilitas angket digunakan rumus
Alpha, sebab skor butir angket bukan 1 dan 0. Hal ini sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto 1998:192 yang menyatakan bahwa “Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Adapun rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut :
−
−
=
∑
2 2
11
1 1
t i
s s
n n
r denganr
11
: indeks reliabilitas instrument n
: cacah butir instrumen
2 i
s :
variansi butir ke- i , i = 1,2,...,n
2 t
s : variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba
Budiyono, 2003: 70
commit to user
Hasil perhitungan dari uji reliabilitas ini diinterpretasikan sebagai berikut:
Besarnya nilai r Interpretasi adalah : 0,00 ≤ r
11
0,20 reliabilitas sangat rendah
0,20 ≤ r
11
0,40 reliabilitas rendah
0,40 ≤ r
11
0,60 reliabilitas cukup
0,60 ≤ r
11
0,80 reliabilitas tinggi
0,80 ≤ r
11
1,00 reliabilitas sangat tinggi
Suharsimi Arikunto, 2002:258 Dalam penelitian ini suatu instrumen dikatakan reliabel jika r
11
0,7 atau lebih.
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Pendahuluan
Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol belum dikenai perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok tersebut seimbang. Hal ini bertujuan agar hasil eksperimen adalah benar akibat perlakuan yang telah diberikan bukan karena adanya pengaruh
lain. Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang independen. Statistik ujinya adalah uji-t. Sebelum dilakukan
perhitungan, diuji terlebih dahulu apakah kedua kelompok berdistribusi normal.
a. Hipotesis Ho:
µ
1
= µ
2
kedua populasi memiliki kemampuan awal sama H
1
: µ
1
≠ µ
2
kedua populasi memiliki kemampuan awal berbeda b. Taraf Signifikansi
α = 0,05
c. Statistik Uji yang digunakan :