commit to user
c. Statistik Uji
- Untuk H
A adalah RKG
RKA F
a
= -
Untuk H B adalah
RKG RKB
F
b
= -
Untuk H AB adalah
RKG RKAB
F
ab
= d.
Taraf Signifikansi α
= 0,05 e.
Daerah Kritik 1.
Daerah kritik untuk F
a
adalah DK { F
a
| F
a
F
pq N
1, p
α, −
−
} 2.
Daerah kritik untuk F
b
adalah DK { F
b
| F
b
F
pq N
1, q
: α
− −
} 3.
Daerah kritik untuk F
ab
adalah DK { F
ab
| F
ab
F
pq N
1, 1q
p :
α −
− −
} f.
Keputusan Uji Ho ditolak jika F
hit
∈
DK Tabel 3.4 Rangkuman Analisis
Sumber jk
dk Rk
F
hit
F
α
Abaris JkA
dkA RkA
Fa F
pq N
1, p
α, −
−
Bkolom JkB
dkB RkB
Fb F
pq N
1, q
: α
− −
AB JkAB
dkAB RkAB Fab F
pq N
1, 1q
p :
α −
− −
Galat JkG
dkG RkG
- -
Total JkT
dkT -
- -
Budiyono, 2004: 212-213
c. Uji Komparasi Ganda
Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Uji ini
digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasang baris, setiap pasang kolom dan setiap pasang sel. Untuk uji lanjutan setelah analisis variansi
digunakan metode Scheffe. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan metode Scheffe adalah sebagi berikut:
commit to user
a Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada
b Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut
c Mencari nilai statistik uji dengan rumus yang bersesuaian
1. Komparasi rataan tiap baris
Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel model pembelajaran maka jika H
0A
ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar baris. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang
lebih baik cukup dengan membandingkan besarnya rataan marginal dari masing-masing metode pembelajaran. Jika rataan marginal untuk model
pembelajaran tipe NHT Numbered Heads Together lebih besar dari rataan marginal untuk model pembelajaran konvensional berarti melalui model
pembelajaran tipe NHT Numbered Heads Together dikatakan lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional atau sebaliknya.
2. Komparasi rataan antar kolom
+ −
=
− .j
.i 2
.j .i
.j .i
n 1
n 1
RKG X
X F
F.
i-.j
= nilai F
hit
pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j
.i
X = rerata pada kolom ke-i
.j
X = rerata pada kolom ke-j RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi n.
i
= ukuran sampel kolom ke-i n.
j
= ukuran sampel kolom ke-j dengan daerah kritik DK = {F | F
q-1F
q p
N 1,
q :
α −
−
} 3.
Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama F
ij-kj
=
+
−
kj ij
2 kj
ij
n 1
n 1
RKG X
X
F
ij-kj
= nilai F
hit
pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj
commit to user
ij
X = rerata pada sel ij
kj
X = rerata pada sel kj RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi n
ij
= ukuran sel ij n
kj
= ukuran sel kj dengan daerah kritik Dk = {F
ij
F
ij.kj
pq-1F
pq N
1, :pq
α −
−
} 4.
Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama F
ij-ik
=
+
−
ik ij
2 ik
ij
n 1
n 1
RKG X
X
F
ij-ik
= nilai F
hit
pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j
ij
X = rerata pada sel ij
X
ik
= rerata pada sel kj RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi n
ij
= ukuran sel ij n
kj
= ukuran sel kj dengan daerah kritik Dk = {F
ij
F
ij.ik
p-1F
pq N
1, :p
α −
−
}
Budiyono, 2004: 214-215
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Pengembangan Instrumen
1. Pengembangan Tes Prestasi Belajar
a. Penyusunan Kisi-kisi dan Butir Tes Prestasi Belajar Penyusunan kisi-kisi dan butir tes prestasi belajar matematika pada
materi luas dan volume bangun ruang melalui beberapa tahapan, yaitu : 1 Menentukan sub-materi dari materi luas dan volume bangun ruang
2 Menentukan indikator dari masing-masing sub-materi 3 Menentukan banyaknya butir tes yang dikehendaki
4 Menyusun butir-butir tes Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.
b. Penelaahan Tes Prestasi Belajar Setelah penyusunan kisi-kisi dan butir tes prestasi belajar matematika
pada materi luas dan volume bangun ruang selesai dibuat, kemudian dilakukan penelaahan instrumen melalui uji validitas isi. Uji validitas isi
digunakan untuk mengetahui apakah isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.
Untuk menilai apakah instrumen tes prestasi belajar tersebut valid maka uji validitas dilakukan oleh 2 guru mata pelajaran matematika pada
masing-masing sekolah yang digunakan peneliti untuk penelitian dan uji coba tes yaitu guru SMA Batik 1 Surakarta dan guru MAN 1 Surakarta. Dalam hal
ini para penilai menilai apakah kisi-kisi yang dibuat telah menujukan bahwa klasifikasi kisi-kisi mewakili isi substansi yang akan diukur. Langkah
berikutnya para penilai menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan,
sehingga butir-butir tes yang diajukan representatif terhadap semestanya, metode penyusunan tes masuk akal, dan dapat meyakinkan bahwa butir-butir
50