Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

commit to user 43

C. Kerangka Pemikiran

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal tersebut berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari suatu alat ukur yang berupa tes maupun non tes, alat ukur ini mengetahui seberapa jauh siswa mampu menguasai konsep pelajaran yang telah diterimanya. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah penggunaan metode mengajar. Metode mengajar yang baik merupakan metode yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pembelajarannya sehingga bisa dilihat apakah metode yang diterapkan efektif. Dengan demikian, perlu kiranya dilaksanakan suatu metode yang dapat melibatkan siswa di dalam poses belajar mengajar dan sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berinteraksi dengan siswa yang lain di dalam sebuah kelompok, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan konsep materi serta dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan adanya metode pembelajaran yang cocok dengan kondisi siswa maupun sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar siswa. Materi hidrosfer merupakan salah satu materi pokok dalam pelajaran geografi bagi siswa kelas X. Pada materi ini memuat konsep-konsep yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa SMA. Selain dituntut untuk menghafal, siswa juga dituntut untuk memahami konsep materi yang umumnya bersifat abstrak. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode dan media ajar yang dapat mempermudah cara belajar siswa. Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang dipakai adalah metode pembelajaran kooperatif STAD Student Teams Achievement Divisions dan TGT Teams Games Tournament dengan menggunakan permainan Roda Impian. Metode pembelajaran kooperatif STAD Student Team Achievement Division merupakan metode dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok commit to user 44 kecil dengan aturan tertentu sehingga kemampuan dan perkembangan siswa dapat terpantau dan tergali dengan baik. Siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk meningkatkan keberhasilan kelompoknya. Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar, serta mampu menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Adanya penghargaan kelompok diharapkan akan mampu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat diduga bahwa metode pembelajaran STAD lebih efektif dibandingkan dengan metode Ceramah Tanya Jawab. Pembelajaran dengan metode Ceramah Tanya Jawab memang memungkinkan terjadi interaksi dua arah antara guru dengan siswa. Namun demikian, pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh siswa, sehingga siswa tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya. Metode Ceramah Tanya Jawab menimbulkan rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya, sehingga kelas hanya didominasi oleh siswa yang pandai menjawab dan bertanya saja. Selain itu, metode ini dapat membuang waktu bila siswa tidak responsif terhadap pertanyaan guru. Metode pembelajaran kooperatif TGT Teams Games Tournament yang akan diterapkan diharapkan mampu mendorong siswa untuk lebih aktif dalam setiap kelompok, saling bekerja sama, bermain dan bertanding antarkelompok serta dapat saling berpacu untuk memperoleh prestasi yang tinggi dan dapat memperkecil perbedaan yang ada pada diri siswa dalam proses pemahaman materi pelajaran. Dengan metode TGT Teams Games Tournament diharapkan dapat merangsang siswa untuk lebih siap belajar geografi tanpa ada rasa takut untuk mempelajarinya dan bahkan akan mendorong siswa untuk mempelajari ilmu geografi lebih dalam lagi. Roda Impian yang digunakan dalam metode TGT Teams Games Tournament dimaksudkan selain ada unsur permainannya juga ada unsur pendidikannya. Roda Impian merupakan permainan yang jarang ditemui di masyarakat. Biasanya permainan ini digunakan pada acara kuis dan di tempat hiburan. Oleh karena itu, siswa menjadi penasaran dan tertarik untuk ikut dalam permainan. Bermain Roda Impian commit to user 45 diperlukan persiapan yang cukup, baik materi maupun mental. Untuk itu, diharapkan semua siswa belajar lebih giat untuk menguasai materi Hidrosfer. Dalam permainan ini tidak ada faktor keberuntungan, sehingga untuk menjadi pemenang dalam turnamen, siswa dalam satu tim harus dapat menjawab pertanyaan sebanyak-banyaknya dengan benar. Sistem permainan dan kompetisi pada metode pembelajaran TGT sangat cocok diterapkan pada tingkat usia remaja seperti siswa SMA, sehingga menjadikan mereka lebih aktif dan lebih antusias saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat diduga bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode TGT Teams Games Tournament dengan media Roda Impian lebih efektif dibandingkan dengan siswa yang melalui proses pembelajaran dengan menggunakan metode STAD Student Teams Achievement Divisions maupun metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab. Hal tersebut karena adanya unsur permainan yang menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar dan berkompetisi dalam suasana rileks. Untuk memperjelas hubungan metode pembelajaran dengan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan ilustrasi kerangka pemikiran sebagai berikut: Keterangan : = Lebih Baik. Gambar 2.3. Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI DASAR KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI DI KELAS VII SMP NEGERI I GATAK TAHUN PELAJARA

0 3 62

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUK

0 3 100

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2009 2010

0 10 67

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA PADA KOMPETENSI DASAR ATMOSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

0 8 100

Bab 7 Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Bumi

0 14 38

(ABSTRAK) PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH UNTUK HASIL BELAJAR GEOGRAFI DALAM MATERI POKOK BAHASAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA N 2 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010.

0 0 2

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH UNTUK HASIL BELAJAR GEOGRAFI DALAM MATERI POKOK BAHASAN HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA N 2 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010.

0 0 95

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN PENDEKATAN OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (Materi Pokok Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi Peserta didik Kelas X-8 SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Ajaran 2014/

0 0 26

Efektivitas Model Problem Based Instruction dan Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran 2014/2015 (Kompetensi Dasar Hidrosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan di Muka Bumi).

0 0 20

EFEKTIVITAS METODE TEAMS GAMES TURNAMENTS (TGT) DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 20142015 (Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya Terh

0 0 18