commit to user 56
Tabel 3.8. Ringkasan Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal Posttest No.
Daya Beda Keterangan
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,389
0,611 0,389
0,222 0,389
0,333 0,444
0,278 0,556
0,333 0,611
0,389 0,667
0,444 0,278
Kurang Lebih
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Cukup Kurang
Cukup Kurang
Lebih Kurang
Lebih Cukup
Kurang Hasil pengujian daya beda item soal posttest menunjukkan sebesar 4 soal
13,3 memiliki daya beda yang lebih membedakan, 4 soal 13,3 cukup membedakan, dan 22 soal 73,4 soal memiliki daya beda yang kurang,
sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal - soal tes memiliki kriteria daya beda yang kurang. Perhitungan uji daya beda item soal posttest
dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.
d. Taraf Kesukaran Item Soal
Tingkat kesukaran item soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran difficulty index, yaitu menunjukkan sukar mudahnya suatu soal.
Hasil pengujian terhadap tingkat kesukaran item soal pretest menunjukkan sebesar 8 soal 26,7 mudah,
17 soal 56,7 sedang, 5 soal 16,6 sukar, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal tes
tergolong sedang. Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran soal pretesecara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Perhitungan tingkat kesukaran item soal pretest dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27.
No. Daya Beda Keterangan
19. 20.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
32. 33.
34. 0,278
0,778 0,222
0,222 0,500
0,389 0,333
0,278 0,333
0,278 0,278
0,222 0,278
0,333 0,278
Kurang Lebih
Kurang Kurang
Cukup Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang
commit to user 57
Tabel 3.9. Ringkasan Hasil Tingkat Kesukaran Item Soal Pretest
Tabel 3.10 Ringkasan Hasil Tingkat Kesukaran Item Soal Posttest No.
Tingkat Kesukaran
Keterangan 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,528
0,583 0,583
0,500 0,417
0,444 0,556
0,417 0,444
0,556 0,583
0,528 0,556
0,611 0,750
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang
Mudah Mudah
No. Tingkat
Kesukaran Keterangan
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,556
0,778 0,611
0,556 0,556
0,333 0,500
0,528 0,722
0,750 0,583
0,583 0,583
0,583 0,583
Sedang Mudah
Mudah Sedang
Sedang Sukar
Sedang Sedang
Mudah Mudah
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang No.
Tingkat Kesukaran
Keterangan 19.
20. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
31. 32.
33. 34.
0,500 0,583
0,611 0,444
0,556 0,361
0,611 0,417
0,500 0,250
0,417 0,611
0,250 0,389
0,611 Sedang
Sedang Mudah
Sedang Sedang
Sukar Mudah
Sedang Sedang
Sukar Sedang
Mudah Sukar
Sukar Mudah
No. Tingkat
Kesukaran Keterangan
19. 20.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
32. 33.
34. 0,583
0,556 0,556
0,556 0,583
0,583 0,500
0,583 0,611
0,417 0,417
0,500 0,472
0,556 0,472
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Mudah Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang
commit to user 58
Hasil pengujian terhadap tingkat kesukaran item soal posttest menunjukkan sebesar 3 soal 10 tergolong mudah dan
27 soal 90 tergolong sedang, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal tes
tergolong sedang. Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran soal posttest secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.10. Perhitungan tingkat kesukaran item
soal posttest dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.
D. Rancangan Penelitian
Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimen. Keunggulan penelitian ekperimen adalah dapat menentukan apakah hubungan
yang ada merupakan hubungan sebab akibat, sedangkan pada penelitian korelasional hanya dapat menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat. Penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Zuriah, 2005: 57-58.
Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan
pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. Zuriah, 2005: 60.
Jenis desain eksperimen yang digunakan adalah Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design desain prates-pascates kelompok kontrol tanpa
acak yang dapat dilihat pada Tabel 3.11. Desain tersebut termasuk dalam desain eksperimen semu, yaitu desain eksperimen yang tidak memungkinkan melakukan
penempatan subyek secara acak, baik karena kelompok kontrol atau komparasi tidak ada, tidak memuaskan atau terlalu mahal. Dengan demikian, dalam desain
ini peneliti memilih dua atau lebih kelompok subyek yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan eksperimental. Eksperimen dilakukan di suatu kelas
tertentu dengan siswa yang telah ada atau sebagaimana adanya. Peneliti tidak mungkin mengubah kelas siswa dalam menentukan subyek untuk kelompok -
kelompok eksperimen. Peneliti memilih dua atau lebih kelompok subyek yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan eksperimental.