commit to user 62
H ditolak jika F
hitung
BRS. Jika H
ditolak maka berarti dapat disimpulkan bahwa rerata hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran STAD dan TGT menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan. Artinya hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran TGT lebih baik daripada hasil belajar
geografi yang menggunakan metode pembelajaran STAD pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi
siswa Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta.
c. Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis statistik pasca analisis kovarian adalah sebagai berikut : H
= µ
1
- µ
3
楸 BRS Rerata hasil belajar µ
1
dan µ
3
, yaitu metode pembelajaran STAD dan Ceramah Tanya Jawab
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
H
1
= µ
1
- µ
3
BRS Rerata hasil belajar µ
1
dan µ
3
, yaitu metode pembelajaran STAD dan Ceramah Tanya Jawab
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
H ditolak jika F
hitung
BRS. Jika H
ditolak maka berarti dapat disimpulkan bahwa rerata hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran STAD dan Ceramah Tanya
Jawab menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Artinya hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran STAD lebih baik daripada
hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta.
d. Pengujian Hipotesis 4
Hipotesis statistik pasca analisis kovarian adalah sebagai berikut : H
= µ
2
- µ
3
楸 BRS Rerata hasil belajar µ
2
dan µ
3
, yaitu metode pembelajaran TGT dan Ceramah Tanya Jawab
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
commit to user 63
H
1
= µ
2
- µ
3
BRS Rerata hasil belajar µ
2
dan µ
3
, yaitu metode pembelajaran TGT dan Ceramah Tanya Jawab
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
H ditolak jika F
hitung
BRS. Jika H
ditolak maka berarti dapat disimpulkan bahwa rerata hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran TGT dan Ceramah Tanya
Jawab menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Artinya hasil belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran TGT lebih baik daripada hasil
belajar geografi yang menggunakan metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta.
commit to user 64
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SMA Negeri 2 Surakarta terletak pada 07°33’27 ” LS dan 110°49’ 48” BT dengan alamat di Jalan Monginsidi 40 Margoyodan, Kecamatan Banjarsari,
dan berdampingan dengan SMA Negeri 1 Surakarta. Margoyudan ini dikenal
dengan lingkungan pendidikan karena selain SMA Negeri 2 Surakarta, terdapat beberapa sekolah lainnya seperti SMK Kristen, SMP Warga Surakarta, SMA
Warga Surakarta, SMA Kristen Monginsidi, SMA Widya Pratama, IAKS Institut Agama Kristen Surakarta, SMIT Tunas Pembangunan, SMA Kristen 1 Surakarta,
SMP Negeri 4 Surakarta, dan ASKI. Dilihat dari kondisi lingkungan di sekitar SMA Negeri 2 Surakarta yang
juga merupakan tempat kegiatan belajar mengajar, maka dapat dikatakan keadaan lingkungan belajar siswa cukup kondusif untuk belajar. Selain itu, lokasi sekolah
yang strategis menjadikannya mudah dalam aksesibilitasnya. Lokasi SMA Negeri 2 Surakarta terletak di tepi jalan raya, namun demikian bangunan sekolah yang
agak masuk dan tertutup menjadikan proses belajar mengajar cukup nyaman. Dengan demikian, proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar tanpa
terganggu dengan kebisingan di jalan raya. SMA Negeri 2 Surakarta pada tahun ajaran 20092010 mempunyai 994
siswa. Siswa kelas X terdiri dari 345 siswa, kelas XI terdiri dari 321 siswa yaitu 101 siswa kelas IPA, dan 220 siswa kelas IPS. Kelas XII terdiri dari 328 siswa
yaitu 111 siswa kelas IPA dan 217 siswa kelas IPS. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 2 Surakarta sebagai
penunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar secara umum cukup lengkap yang dapat dilihat pada tabel berikut :