commit to user 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang dilaksanakan untuk kegiatan penelitian ini selama empat belas bulan di tahun 2010 sampai tahun 2011. Adapun jadwal pelaksanaan
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini : Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Jadwal Kegiatan Jan
2010 Feb – Mar
2010 Apr 2010 Mei
2010 Jun – Ags
2010 Sept 2010 –
Feb 2011 Persiapan
Penyusunan proposal
Penyusunan Instrumen
Penelitian
Pengumpulan data
Analisis data Penulisan laporan
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini, yang merupakan kelompok besar yang memiliki karakteristik umum yang sama yang menjadi sasaran penelitian adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 20092010, yaitu sebanyak 345 siswa. Populasi tersebut terbagi ke dalam sepuluh kelas, yaitu siswa
Kelas X-1, siswa Kelas X-2, siswa Kelas X-3, siswa Kelas X-4, siswa Kelas X-5, siswa Kelas X-6, siswa Kelas X-7, siswa Kelas X-8, siswa Kelas X-9, dan siswa
Kelas X-10. Penentuan sampel yang merupakan kelompok kecil individu yang
dilibatkan secara langsung dalam penelitian ini digunakan teknik simple random
commit to user 48
sampling. Teknik tersebut memungkinkan semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama dan independen untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi kesepuluh kelas yang menjadi anggota populasi. Undian tersebut dilaksanakan satu tahap dengan tiga
kali pengambilan. Nomor undian yang pertama keluar ditetapkan sebagai kelompok eksperimen I, nomor undian yang keluar kedua ditetapkan sebagai
kelompok eksperimen II, dan nomor undian yang keluar berikutnya ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan undian, terpilihlah siswa Kelas X-5
sebagai kelompok eksperimen 1 diberi pembelajaran dengan metode STAD, siswa Kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen 2 diberi pembelajaran dengan metode
TGT, dan siswa Kelas X-3 sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran Ceramah Tanya Jawab.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yang merupakan sesuatu, konsep, gejala yang menjadi fokus atau sasaran penelitian, diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas yang berfungsi untuk mempengaruhi variabel yang lainnya adalah metode pembelajaran yang meliputi
metode pembelajaran STAD, TGT, dan Ceramah Tanya Jawab. Ketiga variabel tersebut secara bebas berpengaruh terhadap variabel hasil belajar siswa.
1 Metode STAD a Definisi Operasional: Pembelajaran yang melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, siswa duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat atau lima orang untuk saling
membantu satu sama lainnya sebagai tutor sebaya dengan tujuan untuk menguasai materi Geografi pada Kompetensi Dasar “Menganalisis
Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi”. b Skala Pengukuran : Nominal.
commit to user 49
c Indikator : Proses pembelajaran sesuai dengan metode mengajar yang ditetapkan.
2 Metode TGT a Definisi Operasional : Pembelajaran yang melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan turnamen akademik.
b Skala Pengukuran : Nominal. c Indikator : Proses pembelajaran sesuai dengan metode mengajar yang
ditetapkan. 3 Metode Ceramah Tanya Jawab
a Definisi Operasional : Penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan – penjelasan secara lisan disertai pertanyaan –
pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi yang diberikan. b Skala Pengukuran : Nominal.
c Indikator : Proses pembelajaran sesuai dengan metode mengajar yang ditetapkan.
b. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada kompetensi dasar “menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi”. Variabel tersebut dipengaruhi oleh ketiga metode pembelajaran.
1 Definisi Operasional : Skor yang menunjukkan penguasaan siswa akan materi pelajaran Geografi pada Kompetensi Dasar “Menganalisis Hidrosfer
dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi”. 2 Skala Pengukuran : Interval.
3 Indikator : Hasil belajar geografi setelah berlangsungnya proses belajar mengajar.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Pada penelitian ini, metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang nilai
commit to user 50
kemampuan awal pretest dan posttest hasil belajar geografi gaya kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi di SMA Negeri 2 Surakarta. Tes awal atau yang sering dikenal dengan istilah pretest ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Sementara itu, tes akhir atau
posttest dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya
terhadap Kehidupan di Muka Bumi yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. Fungsi posttest adalah untuk
menilai kemampuan murid mengenai materi pelajaran sesudah pengajaran pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap
Kehidupan di Muka Bumi dan sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi
yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah soal tes yang berjenis tes formatif untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai bahan
pelajaran setelah mengikuti suatu program instruksional tertentu, dalam hal ini adalah penguasaan pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan
Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Sebelum soal tes dibuat, terlebih dahulu direncanakan kisi-kisi soal
terhadap jenjang ranah kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Muka Bumi. Indikator materi
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut : 1 Menjelaskan siklus hidrologi, 2 Mendeskripsikan air tanah, 3 Mengklasifikasi jenis-jenis danau, 4
Mendeskripsikan manfaat rawa, 5 Mengklasifikasi ciri sungai dan jenis pola aliran sungai, 6 Menganalisis faktor penyebab kerusakan, serta upaya pelestarian
Daerah Aliran Sungai, 7 Menjelaskan perbedaan pesisir dan pantai, 8 Mengklasifikasi jenis-jenis laut, 9 Mengidentifikasi morfologi laut, 10
commit to user 51
Menjelaskan gerakan air laut, 11 Mengidentifikasi kualitas air laut di Indonesia, 12 Menjelaskan manfaat perairan laut. Materi selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 5. Kisi-kisi soal instrumen penelitian selengkapknya dapat dilihat pada tabel
berikut ini : Tabel 3.2. Kisi – kisi Soal Instrumen Penelitian
Indikator Aspek Kognitif
Jumlah C1
C2 C3
1. 1
3 2
3 2.
- 5
4 2
3. 6, 7, 30
8 -
4 4.
10 -
9 2
5. 11
13, 14 12
4 6.
- 17
15, 16 3
7. 24
- -
1 8.
- 18
19 2
9. -
20, 21 -
2 10.
23, 25 -
22 3
11. 28
- 26, 27
3 12.
29 -
- 1
Jumlah 30
Bentuk soal yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda atau multiple-choice test. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini dibuat sama
untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Cara menilai tes dilakukan dengan rumus Percentages correction, dimana hasil yang dicapai setiap siswa
dihitung dari persentase jawaban yang benar. Purwanto, 2006: 112. Contoh perhitungan nilai tes dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 43.
Sebelum soal tes diberikan kepada subyek penelitian, terlebih dahulu soal ini diujicobakan kepada para siswa di luar subyek penelitian. Tujuannya adalah
untuk mengetahui apakah alat ukur ini layak dipakai sebagai alat pengumpul data, sehingga perlu dilakukan uji instrumen tersebut dengan menganalisis validitas,
reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran item soal. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sampel penelitian, yaitu siswa Kelas X-2 SMA Negeri 2 Surakarta.
commit to user 52
a. Validitas
Data evaluasi yang baik dan sesuai dengan kenyataannya disebut data valid. Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk
mengevaluasinya harus valid. Jika pernyataan tersebut dibalik, instrumen evaluasi dituntut untuk valid karena diinginkan diperoleh data yang valid. Dengan kata
lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid. Suatu alat ukur dikatakan valid apabila mengukur apa
yang hendak diukur. Validitas item soal dihitung menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Berikut ini disajikan ringkasan hasil uji
validitas item soal pretest dan posttest:
Tabel 3.3. Ringkasan Hasil Uji Validitas Item Soal Pretest No.
r
xy
r
tabel
Ket. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,473
0,427 0,599
0,625 0,602
0,534 0,477
0,568 0,488
0,392 0,615
0,592 0,546
0,546
0,63 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Uji validitas butir soal pretest dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap pertama pengujian validitas diperoleh bahwa dari 35 soal pretest yang dibuat,
diperoleh 30 butir soal yang valid dan 5 butir soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1, 16, 18, 21, dan 35. Ketigapuluh butir soal yang valid tersebut kemudian
diuji validitasnya pada tahap kedua dan diperoleh hasil bahwa ketigapuluh butir soal tersebut valid semuanya, sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas pada
No. r
xy
r
tabel
Ket. 19.
20. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
31. 32.
33. 34.
0,492 0,737
0,445 0,373
0,421 0,462
0,553 0,489
0,379 0,457
0,367 0,453
0,613 0,517
0,445 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
commit to user 53
tahap ketiga. Dengan demikian, 30 butir soal yang valid tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Item soal dikatakan valid apabila harga r
xy
lebih besar dari r
tabel
pada taraf signifikansi α = 5. Perhitungan butir soal nomor 4 diperoleh r
xy
sebesar 0,599 sedangkan harga r
tabel
pada N = 30 dengan taraf signifikansi 5 sebesar 0,328, karena r
xy
r
tabel
atau 0,599 0,328 maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 4 dinyatakan valid. Hasil uji validitas item soal pretest
selengkapnya disajikan pada Lampiran 27. Tabel 3.4 Ringkasan Hasil Uji Validitas Item Soal Posttest
Uji validitas butir soal posttest dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap pertama pengujian validitas diperoleh bahwa dari 35 soal posttest yang dibuat
diperoleh 30 butir soal yang valid dan 5 butir soal yang tidak valid, yaitu soal nomor 1, 16, 18, 21, dan 35. Dengan demikian, 30 butir soal yang valid dapat
digunakan untuk penelitian, sedangkan 5 butir soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Perhitungan butir soal nomor 3 diperoleh r
xy
sebesar 0,591 sedangkan harga r
tabel
pada N = 30 dengan taraf signifikansi 5 sebesar 0,328, karena r
xy
r
tabel
atau 0,591 0,328 maka dapat disimpulkan bahwa butir No.
r
xy
r
tabel
Ket. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,534
0,591 0,406
0,401
0,34 0,454
0,47 0,433
0,471 0,42
0,658 0,484
0,703 0,461
0,356 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid No.
r
xy
r
tabel
Ket. 19.
20. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
31. 32.
33. 34.
0,347 0,619
0,428 0,364
0,456 0,473
0,409 0,398
0,351 0,416
0,374
0,36 0,518
0,461 0,452
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 0,328
0,328 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
commit to user 54
soal nomor 3 dinyatakan valid. Hasil uji validitas item soal posttest selengkapnya disajikan pada Lampiran 28.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Tes dikatakan memiliki kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap. Reliabilitas merupakan keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek tidak sama pada
waktu yang sama. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Untuk menghitung koefisien
reliabilitas tes bentuk obyektif digunakan rumus Kuder-Richardson KR 20. Tabel 3.5. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Pretest
Instrumen Penelitian Jumlah Soal
Keputusan Uji Reliabilitas
Kriteria Uji Reliabilitas
Soal Pretest 30
0,906 Tinggi
Dari 30 butir soal pretest yang valid dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus KR-20, dan diperoleh hasil perhitungan r
hitung
r
tabel
r
11
= 0,906 0,328, yang berarti tes tersebut reliabel atau dapat dipercaya. Berdasarkan kriteria indeks reliabilitas, tes tersebut mempunyai reliabilitas yang
tinggi. Perhitungan uji reliabilitas item soal pretest selengkapnya disajikan pada Lampiran 27.
Tabel 3.6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Posttest Instrumen Penelitian
Jumlah Soal Keputusan
Uji Reliabilitas Kriteria
Uji Reliabilitas Soal Posttest
30 0,872
Tinggi Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen
penelitian untuk item soal posttest adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas diperoleh r
hitung
sebesar 0,872 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas tinggi, yaitu
antara 0,71 sampai dengan 0,90. Perhitungan reliabilitas soal posttest selengkapnya disajikan pada Lampiran 28.
commit to user 55
c. Daya Pembeda Item Soal
Daya pembeda item soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dengan siswa yang
berkemampuan rendah kurang pandai. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut ”indeks diskriminasi”.
Tabel 3.7. Ringkasan Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal Pretest
Hasil pengujian daya beda item soal pretest menunjukkan sebesar 4 soal 13,3 memiliki daya beda yang lebih membedakan, 9 soal 30 cukup
membedakan, dan 17 soal 56,7 soal memiliki daya beda yang kurang, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal pretest memiliki
kriteria daya beda yang kurang. No.
Daya Beda Keterangan
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,333
0,333 0,556
0,667 0,444
0,444 0,333
0,500 0,333
0,389 0,500
0,611 0,389
0,500 0,611
Kurang Kurang
Cukup Lebih
Cukup Cukup
Kurang Cukup
Kurang Kurang
Cukup Lebih
Kurang Cukup
Lebih No. Daya Beda
Keterangan 19.
20. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
31. 32.
33. 34.
0,444 0,722
0,333 0,333
0,333 0,278
0,556 0,389
0,333 0,389
0,389 0,333
0,389 0,444
0,333 Cukup
Lebih Kurang
Kurang Kurang
Kurang
Cukup Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang
Cukup Kurang
commit to user 56
Tabel 3.8. Ringkasan Hasil Uji Daya Pembeda Item Soal Posttest No.
Daya Beda Keterangan
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,389
0,611 0,389
0,222 0,389
0,333 0,444
0,278 0,556
0,333 0,611
0,389 0,667
0,444 0,278
Kurang Lebih
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Cukup Kurang
Cukup Kurang
Lebih Kurang
Lebih Cukup
Kurang Hasil pengujian daya beda item soal posttest menunjukkan sebesar 4 soal
13,3 memiliki daya beda yang lebih membedakan, 4 soal 13,3 cukup membedakan, dan 22 soal 73,4 soal memiliki daya beda yang kurang,
sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal - soal tes memiliki kriteria daya beda yang kurang. Perhitungan uji daya beda item soal posttest
dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.
d. Taraf Kesukaran Item Soal
Tingkat kesukaran item soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran difficulty index, yaitu menunjukkan sukar mudahnya suatu soal.
Hasil pengujian terhadap tingkat kesukaran item soal pretest menunjukkan sebesar 8 soal 26,7 mudah,
17 soal 56,7 sedang, 5 soal 16,6 sukar, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal tes
tergolong sedang. Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran soal pretesecara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Perhitungan tingkat kesukaran item soal pretest dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27.
No. Daya Beda Keterangan
19. 20.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
32. 33.
34. 0,278
0,778 0,222
0,222 0,500
0,389 0,333
0,278 0,333
0,278 0,278
0,222 0,278
0,333 0,278
Kurang Lebih
Kurang Kurang
Cukup Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang Kurang
Kurang
commit to user 57
Tabel 3.9. Ringkasan Hasil Tingkat Kesukaran Item Soal Pretest
Tabel 3.10 Ringkasan Hasil Tingkat Kesukaran Item Soal Posttest No.
Tingkat Kesukaran
Keterangan 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,528
0,583 0,583
0,500 0,417
0,444 0,556
0,417 0,444
0,556 0,583
0,528 0,556
0,611 0,750
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang
Mudah Mudah
No. Tingkat
Kesukaran Keterangan
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12. 13.
14. 15.
17. 0,556
0,778 0,611
0,556 0,556
0,333 0,500
0,528 0,722
0,750 0,583
0,583 0,583
0,583 0,583
Sedang Mudah
Mudah Sedang
Sedang Sukar
Sedang Sedang
Mudah Mudah
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang No.
Tingkat Kesukaran
Keterangan 19.
20. 22.
23. 24.
25. 26.
27. 28.
29. 30.
31. 32.
33. 34.
0,500 0,583
0,611 0,444
0,556 0,361
0,611 0,417
0,500 0,250
0,417 0,611
0,250 0,389
0,611 Sedang
Sedang Mudah
Sedang Sedang
Sukar Mudah
Sedang Sedang
Sukar Sedang
Mudah Sukar
Sukar Mudah
No. Tingkat
Kesukaran Keterangan
19. 20.
22. 23.
24. 25.
26. 27.
28. 29.
30. 31.
32. 33.
34. 0,583
0,556 0,556
0,556 0,583
0,583 0,500
0,583 0,611
0,417 0,417
0,500 0,472
0,556 0,472
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Mudah Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang
commit to user 58
Hasil pengujian terhadap tingkat kesukaran item soal posttest menunjukkan sebesar 3 soal 10 tergolong mudah dan
27 soal 90 tergolong sedang, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal tes
tergolong sedang. Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran soal posttest secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.10. Perhitungan tingkat kesukaran item
soal posttest dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28.
D. Rancangan Penelitian
Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimen. Keunggulan penelitian ekperimen adalah dapat menentukan apakah hubungan
yang ada merupakan hubungan sebab akibat, sedangkan pada penelitian korelasional hanya dapat menunjukkan hubungan, bukan sebab-akibat. Penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Zuriah, 2005: 57-58.
Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan
pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan. Zuriah, 2005: 60.
Jenis desain eksperimen yang digunakan adalah Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design desain prates-pascates kelompok kontrol tanpa
acak yang dapat dilihat pada Tabel 3.11. Desain tersebut termasuk dalam desain eksperimen semu, yaitu desain eksperimen yang tidak memungkinkan melakukan
penempatan subyek secara acak, baik karena kelompok kontrol atau komparasi tidak ada, tidak memuaskan atau terlalu mahal. Dengan demikian, dalam desain
ini peneliti memilih dua atau lebih kelompok subyek yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan eksperimental. Eksperimen dilakukan di suatu kelas
tertentu dengan siswa yang telah ada atau sebagaimana adanya. Peneliti tidak mungkin mengubah kelas siswa dalam menentukan subyek untuk kelompok -
kelompok eksperimen. Peneliti memilih dua atau lebih kelompok subyek yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan eksperimental.
commit to user 59
Siswa pada awal kegiatan penelitian dikenakan test awal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian siswa diberi perlakuan dengan
menggunakan metode STAD untuk kelompok eksperimen 1, sedangkan kelompok eksperimen 2 menggunakan metode TGT. Kelompok kontrol dikenakan metode
pembelajaran Ceramah Tanya Jawab. Pada akhir penelitian, siswa dikenakan tes akhir posttest. Hasil kedua tes tersebut dipakai sebagai data penelitian untuk
kemudian diolah dan dibandingkan hasilnya dengan analisis statistik.
Tabel 3.11. Rancangan Penelitian Kelompok
Pretest Perlakuan
Posttest Eksperimen 1 Metode STAD
Eksperimen 2 Metode TGT Kontrol Metode Ceramah Tanya Jawab
Y
1
Y
1
Y
1
X
1
X
2
- Y
2
Y
2
Y
2
Sukardi, 2008: 186 Keterangan :
Tabel di atas merupakan bagan Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design desain prates-pascates kelompok kontrol tanpa acak.
Y
1
= hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan Hidrosfer sebelum diberi perlakuan
Y
2
= hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan Hidrosfer setelah diberi perlakuan
X
1
= perlakuan dengan metode STAD X
2
= perlakuan dengan metode TGT Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam rancangan ini adalah :
1. Memberikan pretest Y
1
pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengukur rata-rata kemampuan kognitif sebelum obyek diberi perlakuan.
2. Memberikan perlakuan X
1
berupa penggunaan metode STAD pada kelompok eksperimen 1 dan perlakuan X
2
berupa penggunaan metode TGT pada kelompok eksperimen 2.
3. Memberikan posttest Y
2
pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 untuk mengukur rata-rata kemampuan kognitif setelah diberi
perlakuan X
1
dan X
2
.
commit to user 60
4. Memberikan posttest Y
2
pada kelompok kontrol. 5. Membandingkan hasil pretest dan posttest ketiga kelompok dengan Analisis
Kovarian.
E. Teknik Analisis Data