Pemberian ASI tidak Eksklusif

5.2 Pemberian ASI tidak Eksklusif

Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 97 responden terdapat 65 responden 67 tidak memberikan ASI eksklusif. Bila dilihat dari karakteristik responden berdasarkan umur yang paling banyak adalah umur ≤ 30 tahun sebanyak 37 orang 56,92 . Responden berdasarkan pendidikan terbanyak adalah SMP 24 orang 36,92 , berdasarkan pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga IRT mencapai 46 orang 70,77 , berdasarkan pendapatan keluarga mayoritas berpenghasilan ≥ UMP ≥ Rp. 1.400.000 51 orang 78,46 dan penghasilan UMP Rp. 1.400.000 sebanyak 14 orang 21,53 , berdasarkan jumlah anak terdapat 26 responden yang mempunyai 2 orang anak, dari umur kehamilan anak yang sekarang di dapatkan data bahwa seluruh responden mengalami masa kehamilan aterm yaitu 36-40 minggu dan menurut tempat lahir yang paling banyak melahirkan dengan bantuan dukun sebanyak 34 respoden 52,30 . Dari karakteristik responden yang tidak memberikan ASI eksklusif tidak berbeda jauh dengan karakteristik responden yang memberikan ASI eksklusif. Perbedaan hanya terdapat pada jumlah anak yang mayoritas memiliki 2 anak dan persalinan responden lebih banyak ditolong oleh dukun. Walaupun karakteristik responden hampir sama namun para responden ini tidak melaksanakan pemberian ASI eksklusif. Walaupun pada responden ini umumnya memmiki 2 anak namun mereka tidak mampu memberikan ASI eksklusif karena kurangnya dukungan yang diberikan oleh suamiibuibu mertua mereka. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan kenyataan bahwa faktor dukungan memegang peranan utama terhadap pemberian ASI eksklusif pada responden ini. Dari 65 responden hanya 9 orang yang mendapat dukungan dari suamiibuibu mertua namun 9 responden ini juga tidak memberikan ASI eksklusif karena tidak di dukung oleh pengetahuan, sikap dan budaya yang baik. Dari hasil penelitian di dapatkan data dari 65 responden yang tidak memberikan ASI eksklusif 56 orang diantaranya tidak mendapat dukungan dari suamiibuibu mertua, 45 orang diantaranya tidak mempunyai pengetahuan yang baik, 45 orang diantaranya tidak mempunyai sikap yang positif dan 37 diantaranya memiliki lingkungan yang tidak mendukung terhadap pemberian ASI eksklusif. Sementara dari faktor situasi untuk bertindak, informasi, kewenangan dan panutan umumnya dalam keadaan baik dan memungkinkan responden untuk memberikan ASI eksklusif namun hal ini tidak terjadi. Selain faktor dukungan yang sangat minim yang diterima oleh responden, faktor pengetahuan, sikap dan budaya yang tidak mendukung membuat para responden ini tidak mampu memutuskan untuk memberikan ASI keputusan. Adapun dukungan terendah yang didapatkan ibu dari suamiibuibu mertua adalah mengingatkan ibu untuk memberikankan hanya ASI saja untuk bayi 0-6 bulan disamping juga menanyakan keluhan ibu selama menyusui. Sebenarnya hal ini sangat di butuhkan oleh ibu karena terutama suami adalah orang terdekat bagi ibu. Dukungan yang diberikan suami berupa perhatian dan kepedulian membuat ibu merasa diperhatikan dan membuat ibu merasa nyaman. Di samping itu ibu juga Universitas Sumatera Utara merasa bahwa pengasuhan bayi bukan hanya tanggung jawab ibu akan tetapi tanggung jawab bersama. Pengetahuan yang kurang, sikap yang negatif dan budaya yang tidak mendukung di lingkungan ibu juga di alami oleh ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif ini. Pengetahuan yang kurang mungkin di sebabkan karena umumnya responden melahirkan dibantu oleh dukun sehingga informasi yang baik tentang ASI eksklusif tidak mereka dapatkan. Adapun pengetahuan yang paling rendah yang dimiliki responden adalah bahwa bayi yang mengalami diare tidak boleh di beri ASI dan pemberian susu formula bagi bayi 0-6 bulan menjadikan bayi lebih sehat dan cerdas. Pengetahuan yang kurang cenderung menciptakan sikap yang negatif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa umumnya responden memiliki sikap yang negatif terutama tentang pemberian ASI saja tidak cukup bagi bayi usia 0-6 bulan. Apalagi di dukung oleh budaya yang tidak baik, di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya yang paling tinggi yang masih terjadi dalam lingkungan si ibu adalah masih adanya pemberian makananminuman lain selain ASI pada bayi baru lahir dan pemberian ASI di hentikan bila bayi mengalami diare. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang membuat 65 responden ini tidak mampu memberikan ASI eksklusif terutama dukungan yang rendah dari suamiibuibu mertua di samping juga pengetahuan yang kurang, sikap yang negatif dan budaya yang tidak mendukung terhadap pemberian ASI eksklusif. Universitas Sumatera Utara

5.3 Pengaruh Dukungan Suami, Ibuibu Mertua terhadap Pemberian ASI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

0 3 141

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 3 121

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

1 8 15

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bandaraya Banda Aceh Tahun 2014

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 1 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 0 9

DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOYLA BARAT KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 16