Landasan Teori Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.1. Variabel dan Definisi Operasional

2.7 Landasan Teori

Teori Thought and Feeling yang dikemukakan oleh WHO 1984 dalam Notoatmodjo 2010 menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena ada alasan 1 pemikiran dan perasaan thought and feeling yang terdiri pengetahuan, persepsi, sikap, 2 orang penting sebagai referensipanutan personal reference, 3 Sumber-sumber daya resources, kebudayaan culture. Secara skematis dapat di ilustrasikan sebagai berikut : Gambar 2.1 WHO ” Thought and Feeling Teori” 1984 Sementara itu Snehendu B. Kar 1980 dalam teori Behavior Intention menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari a niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatan behavior intenttion, b dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya social-support, c ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan accessebility of information, d otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau keputusan personal autonomy, Pemikiran dan perasaan Kebudayaan Orang penting sebagai referensipanutan Sumber-sumber daya Perilaku Universitas Sumatera Utara e situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak action situation. Secara matematis dan skematis model ini dirumuskan sebagai berikut : Gambar 2.2 Snehandu B. Kar Model 1980

2.8 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini didasarkan pada teori Thought and Feeling yang dikemukakan oleh WHO 1984 dan teori Behavior Intention yang dikemukakan oleh Snehandu B. Kar 1980 . Skema kerangka konsep dapat dilihat pada gambar berikut : Niat Perilaku Dukungan sosial dukungan suami, ibuibu mertua Keterpaparan informasi Situasi untuk bertindak Kewenangan mengambil keputusan Universitas Sumatera Utara Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian Sumber : WHO ”Thought and Feeling Teori” 1984, dan Snehendu B. Kar ” Behavior Intention”, 1980. Kerangka konsep merupakan hubungan atau keterkaitan antara variabel penyebab independen dengan variabel efekakibat dependen Notoatmodjo, 2010. Dari kerangka konsep yang dikemukakan terlihat bahwa yang menjadi variabel independen adalah dukungan sosial yaitu dukungan suami, ibuibu mertua, keterpaparan informasi, kewenangan mengambil keputusan, situasi untuk bertindak, pengetahuan, sikap, budaya dan orang yang menjadi panutan. Variabel-variabel ini diadopsi dari teori Thought and Feeling yang dikemukakan oleh WHO 1984 dan teori Behavior Intention yang dikemukakan oleh Snehandu B. Kar 1980 sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif Panutan Pengetahuan Sikap Budaya Situasi untuk bertindak Dukungan suami, ibuibu mertua Kewenangan mengambil keputusan Keterpaparan Informasi Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei explanatory, yang bertujuan menganalisis determinan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat. Survei explanatory adalah penelitian yang perlu dilakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan, seberapa besar hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis Setiadi, 2012. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat. Waktu penelitian berlangsung selama 6 enam bulan terhitung mulai bulan Januari sampai Juni 2013. 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6 bulan sampai dengan 1 tahun di Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat yang berjumlah 157 orang data bulan Januari 2013

3.3.2 Sampel

Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 157 orang. Adapun yang menjadi kriteria inklusi adalah ; 1 ibu yang memiliki bayi yang tidak mengalami gangguan untuk menyusui, 2 ibu yang puting Universitas Sumatera Utara susunya normal, 3 ibu yang tidak memiliki penyakit yang ditularkan melalui pemberian ASI, 4 ibu yang memiliki ASI 5 ibu yang masih memiliki suami, ibuibu mertua pada saat bayi berusia 0-6 bulan. Selama penelitian berlangsung ternyata terdapat 2 bayi yang menderita bibir sumbing, 5 ibu yang puting susunya masuk ke dalam tidak normal, 12 ibu tidak memiliki ASI dan 41 ibu tidak lagi memiliki suami,ibuibu mertua dengan rincian 3 ibu tidak memiliki suami, 16 tidak memiliki ibu, 9 ibu tidak memiliki ibu mertua dan 13 ibu tidak memiliki ibuibu mertua. Oleh karena 60 calon responden tersebut tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan maka dikeluarkan dan tidak dilibatkan dalam penelitian. Berdasarkan hal tersebut jumlah ibu yang memenuhi syarat untuk menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 97 orang. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer dihimpun melalui wawancara oleh peneliti terhadap responden berpedoman kepada kuesioner penelitian, meliputi umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, paritas, dukungan suami,orangtuamertua, keterpaparan informasi, kewenangankebebasan mengambil keputusan,situasi untuk bertindak, pengetahuan, sikap , budaya, panutan dan pemberian ASI eksklusif.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, dan Puskesmas Woyla Barat terkait pemberian ASI eksklusif dan profil puskesmas. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian untuk pengumpulan data primer berupa kuesioner, sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner terhadap 20 orang ibu bayi usia 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Johan Pahlawan, Aceh Barat. 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data Ghozali, 2005. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor r masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah Corrected Item-Total Correlation, dengan kriteria ; a. Bila r-hitung r-tabel 0,444 pada α = 0,05 dk=n-2, maka pertanyaan valid b. Bila r-hitung r-tabel 0,444 pada α = 0,05 dk=n-2, maka pertanyaan tidak valid 2. Uji Reliabilitas Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan melihat nilai Alpha Cronbach : a. Bila r-alpha cronbach ≥ 0,60 maka pertanyaan reliabel b. Bila r-alpha cronbach 0,60 maka pertanyaan tidak reliabel Universitas Sumatera Utara Seluruh pertanyaan sudah dilakukan uji validitas dan releabilitas, dan sudah memenuhi ketentuan yang berlaku Lampiran 3

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.1. Variabel dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Variabel Independen 1 Dukungan suami, ibuibu mertua Saran dan bantuan dari pihak suami, orangtuamertua dalam pemberian ASI eksklusif 2 Keterpaparan informasi Keterangan yang diperoleh responden tentang ASI eksklusif 3 Kewenangan mengambil keputusan Kebebasan responden untuk mengambil keputusan dalam pemberian ASI eksklusif 4 Situasi untuk bertindak Situasi dan kondisi yang dialami responden untuk bisa atau tidak memberikan ASI eksklusif 5 Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui responden mengenai ASI eksklusif 6 Sikap Ide, pendapat dan perasaan responden terhadap ASI eksklusif 7 Panutan Orang yang dipercaya dan memberi pengaruh pada ibu dalam pemberian ASI Eksklusif 8 Budaya Adanya larangan atau anjuran dalam pemberian ASI eksklusif Variabel Dependen 1 Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI saja selama 6 bulan. 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

0 3 141

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 3 121

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

1 8 15

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bandaraya Banda Aceh Tahun 2014

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 1 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 0 9

DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOYLA BARAT KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 16