Masih menurut Arini 2012 bahwa secara tidak langsung pemberian ASI eksklusif juga memberi manfaat bagi negara diantaranya yaitu merupakan tindakan
yang dapat berefek pada penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu. oleh karena bayi jarang sakit
maka dapat menghemat biaya sakit terutama sakit muntah, mencret, dan sakit saluran napas, penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan. Pemberian ASI
eksklusif juga dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara karena anak yang mendapat ASI dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal. Di samping itu manfaat yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan
terjadinya “generasi yang hilang” khususnya bagi Indonesia.
2.3. Optimalisasi dalam Pemberian ASI Eksklusif
WHO mempunyai alasan yang kuat untuk merekomendasikan waktu selama 0- 6 bulan untuk memberikan ASI eksklusif . Para ahli menyatakan bahwa manfaat
ASI akan meningkat jika bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan itu sesuai dengan pemberian ASI eksklusif, serta
lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama
6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan bayi Yuliarti, 2010.
Adapun alasan ASI eksklusif diberikan sampai bayi berusia 6 bulan adalah
Universitas Sumatera Utara
1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi hingga
umur 6 bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna. ASI
dirancang untuk system pencernaan bayi yang sensitif. Protein dan lemak pada ASI lebih mudah dicerna oleh bayi. ASI mengandung paling tidak 100 bahan
yang tidak ditemukan dalam susu sapid an tidak dapat dibuat di laboratorium. Pada bulan-bulan pertama, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI
ekslusif membantu melindungi bayi dari diare, sindrom SID sudden infant death atau kematian mendadak, infeksi telinga dan penyakit infeksi lainnya.
2. Memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berabgai penyakit
Bayi mendapatkan imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui, namun kekebalan terbesar diperoleh saat bayi mendapat ASI ekslusif. ASI diperoleh saat
bayi mendapat ASI ekslusif. ASI mengandung lebih dari 50 faktor imunitas yang sudah dikenal dan mungkin lebih banyak lagi yang masih tidak diketahui. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI ekslusif selama 4 bulan akan mengalami infeksi telinga 40 lebih sedikit ketimbang bayi yang diberi ASI
ditambah makanan tambahan lain. Kemungkinan terjadinya penyakit pernapasan selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi mendapat ASI
ekslusif sedikitnya selama 15 minggu dengan catatan makanan padat tidak diberikan selama periode ini. Pemberian MPASI terlalu dini bak membuka pintu
gerbang masuknya berbagai jenis kuman, apalagi jika tidak disajikan secara higienis.
Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi agar berkembang menjadi
lebih matang Pada umur 6-9 bulan, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis,
biasanya bayi siap menerima makanan padat. Makanan padat yang diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya mengakibatkan
makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan misalnya, gangguan pencernaan, timbulnya gas,
konstipasisembelit dan sebagainya. Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung
dan pepsin dibuang pada saat kelahiran. Jumlah asam lambung dan pepsin baru meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa pada saat bayi berumur 3-4
bulan. Sampai umur sekitar 6 bulan, jumlah enzim amylase yang diproduksi oleh pancreas belum cukup untuk mencerna makanan kasar. Enzim pencerna
karbohidrat, seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum mencapai tingkat orang dewasa sebelum bayi umur 7 bulan. Sebelum umur 6-9 bulan, jumlah lipase
dan bile salts juga sedikit sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa.
4. Mengurangi risiko alergi makanan
Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI ekslusif dapat memperendah angka terjadinya alergi makanan. Sejak lahir sampai umur
antara 4-6 bulan, bayi memiliki apa yang disebut “usus yang terbuka”. Ini berarti jarak yang ada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul
Universitas Sumatera Utara
yang utuh termasuk protein dan bakteri patogen dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini menguntungkan bagi bayi yang mendapatkan ASI karena zat
antibody yang ada pada ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah. Hal ini juga berarti protein-protein lain yang makanan selain ASI yang mungkin dapat
menyebabkan bayi menderita alergi dan bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dapat masuk. Selama 4-6 bulan pertama umur
bayi, saat usus masih terbuka, organ pencernaan bayi dilapisi oleh antibody slgA dari ASI. Antibody ini menyediakan kekebalan pasif yang mengurangi
terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Pada umur sekitar 6 bulan, bayi mulai memproduksi antibody sendiri dan penutupan usus
biasanya terjadi pada saat yang sama. 5.
Membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi. Pengenalan suplmen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi terutama
pada umur 6 bulan pertama dapat mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI ekslusif selama 6-9
bulan menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. 6.
Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu menjaga suplai ASI Berbagai studi menunjukkan bahwa makanan padat dapat menggantikan porsi
susu dalam menu makan bayi. Semakin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, semakin sedikit susu yang dia serap dari ibunya. Jika susu yang diserap
dari ibu semakin sedikit, berarti produksi ASI juga makin sedikit. Bayi yang
Universitas Sumatera Utara
makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada umur lebih muda cenderung lebih cepat disapih.
7. Pemberian makanan padat terlalu dini dapat menyebabkan obesitas di kemudian
hari Pemberian makanan padat padat terlalu dini sering dihubungkan dengan
meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. 8.
Bayi belum dapat mengontrol dengan baik otot-otot tenggorokan dan lidah Karena itulah proses menelan jadi sulit dan dapat menyebabkan bayi tersedak.
Reflex lidah masih sangat kuat dan dapat menyebabkan pemberian makanan padat menjadi sulit.
Satu hal yang penting, rekomendasi agar menunda memberikan MPASI pada bayi kurang dari 6 bulan bukan hanya berlaku untuk bayi yang mendapat ASI ekslusif.
Bayi yang tidak mendapatkan ASI susu formula atau mixed sebaiknya juga diberi MPASI setelah umur 6 bulan.
ASI memberi semua energi dan gizi nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi
yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak, seperti diare dan radang paru-paru serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu
menjarangkan kelahiran. Perlu diketahui bahwa semakin lama bayi mendapatkan ASI saja maka
semakin menguntungkan bayi. Bayi akan terhindar dari pengaruh pemberian makanan di luar ASI, apalagi jika setelah eksklusif selama 6 bulan, status gizi anak
Universitas Sumatera Utara
menurun drastis. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut, salah satunya adalah higienitas makanan. Setelah lebih dari 6 bulan, bayi dapat diberikan
makanan pendamping ASI MP ASI, selain pemberian ASI Yuliarti, 2010.
2.4. Pemberian ASI Eksklusif oleh Wanita Karier