Variabel Independen Metode Pengukuran .1 Variabel Dependen

sementara bila semua pertanyaan memperoleh jawaban “tidak”, maka pemberian ASI dikategorikan”eksklusif”.

3.6.2 Variabel Independen

1. Pengukuran variabel dukungan suami, ibuibu mertua terdiri dari 8 pertanyaan positif dan 2 pertanyaan negatif . Pertanyaan positif dengan 3 pilihan jawaban yaitu ya,sering skor = 3, kadang-kadang skor = 2, dan tidak pernah skor = 1, sebaliknya pertanyaan negatif dengan 3 pilihan jawaban yaitu ya,sering skor = 1, kadang-kadang skor = 2, dan tidak pernah skor = 3. Dikategorikan kurang mendukung bila nilai yang diperoleh 75 nilai 10-24 dari total skor maksimal dan dikategorikan mendukung bila nilai yang diperoleh ≥75 nilai 25-30 dari total skor maksimal dengan skala ukur ordinal. 2. Pengukuran variabel keterpaparan informasi terdiri dari 8 pertanyaan positif dan 2 pertanyaan negatif melalui wawancara. Pertanyaan positif terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu ya skor = 1, dan tidak skor = 0, pertanyaan negatif terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu ya skor = 0, dan tidak skor = 1. Dikategorikan kurang bila nilai yang diperoleh 75 nilai 0-7 dari total skor maksimal, baik bila nilai yang diperoleh ≥75 nilai 8-10 dari total skor maksimal dengan skala ukur ordinal. 3. Pengukuran variabel kewenangan mengambil keputusan dengan mengajukan 1 pertanyaan melalui wawancara. Dikategorikan kurang bila menjawab “selain ibu bayi”, dan baik bila menjawab “ibu bayi” dengan skala ukur ordinal. Universitas Sumatera Utara 4. Pengukuran variabel situasi untuk bertindak dengan mengajukan 3 pertanyaan positif dan 2 negatif melalui wawancara. Untuk pertanyaan positif terdiri dari dua pilihan jawaban yaitu ya skor = 1, dan tidak skor = 0, sedangkan untuk pertanyaan negatif, setiap jawaban ya skor = 0, dan tidak skor = 1. Dikategorikan kurang bila nilai yang diperoleh 75 nilai 0-3 dari total skor maksimal, baik bila nilai yang diperoleh ≥75 nilai 4-5 dari total skor maksimal dengan skala ukur ordinal. 5. Pengukuran variabel pengetahuan terdiri dari 5 pertanyaan melalui wawancara dengan 2 pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Setiap jawaban benar diberi nilai 1 dan nilai salah diberi nilai 0. Dikategorikan kurang bila jawaban yang benar 75 nilai 0-3, dikategorikan baik bila ≥75 nilai 4-5 dengan skala ukur ordinal. 6. Pengukuran variabel sikap terdiri dari 2 pernyataan positif dan 3 negatif melalui wawancara. Pernyataan positif dengan 5 pilihan jawaban yaitu sangat setuju skor = 5, setuju skor = 4, ragu-ragu skor = 3, tidak setuju skor = 2, sangat tidak setuju skor = 1 sedangkan pernyataan negatif terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu sangat setuju skor = 1, setuju skor = 2, ragu-ragu skor = 3, tidak setuju skor = 4, sangat tidak setuju skor = 5. Dikategorikan negatif bila nilai yang diperoleh 75 nilai 5-19 dari total skor maksimal, positif bila nilai yang diperoleh ≥75 nilai 20-25 dari total skor maksimal dengan skala ukur ordinal. Universitas Sumatera Utara 7. Pengukuran variabel panutan terdiri dari 2 pertanyaan melalui wawancara. Pertanyaan pertama mempunyai 2 pilihan jawaban “ada dan tidak ada” . untuk jawaban “ada” diberi nilai 1 dan “tidak ada” diberi nilai 0. Untuk pertanyaan kedua mempunyai 2 pilihan jawaban “ya dan tidak”. Untuk jawaban “ya” diberi nilai 1 dan “tidak” diberi nilai 0. Dikategorikan ada panutan dalam pemberian ASI eksklusif jika diperoleh nilai 2 dan dikategorikan tidak ada panutan dalam pemberian ASI eksklusif jika diperoleh nilai 2. Pengukuran variabel ini menggunakan skala ukur nominal. 8. Pengukuran variabel budaya terdiri dari 5 pertanyaan negatif melalui wawancara dengan 2 pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Setiap jawaban ya diberi nilai 0 dan tidak diberi nilai 1. Dikategorikan tidak mendukung bila nilai yang diperoleh 75 nilai 0-3, dikategorikan mendukung bila ≥75 nilai 4- 5 dengan skala ukur ordinal.

3.7 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

0 3 141

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 3 121

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

1 8 15

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bandaraya Banda Aceh Tahun 2014

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 1 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 0 9

DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOYLA BARAT KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 16