Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis ASI Eksklusif dan Manfaat ASI Eksklusif

1.2 Permasalahan

Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat diduga berkaitan erat dengan perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis pengaruh faktor yang menentukan determinan yang meliputi faktor dukungan suami,ibuibumertua, keterpaparan informasi, kewenangan mengambil keputusan, situasi untuk bertindak, pengetahuan, sikap, panutan dan budaya terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Hipotesis

Faktor dukungan suami, ibuibu mertua, keterpaparan informasi, kewenangan mengambil keputusan, situasi untuk bertindak, pengetahuan, sikap, panutan dan budaya berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat untuk mengambil kebijakan dalam rangka merubah prilaku ibu untuk meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu ASI ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam- garam organik yang diproduksi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi Soetjiningsih, 2007. Menurut Arief 2009 ASI bukan minuman, namun ASI merupakan satu- satunya makanan tunggal paling sempurna dan cukup mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan bayi hingga berusia 6 bulan . Secara alamiah, ASI dibekali enzim pencerna susu sehingga organ pencernaan bayi mudah mencerna dan menyerap gizi ASI. Memberikan hanya ASI saja untuk bayi usia 0-6 bulan merupakan pilihan yang sangat tepat karena secara fisiologi dan anatomi, sistim pencernaan bayi usia dini belum memiliki cukup enzim pencerna makanan, oleh karena itu berikan pada bayi ASI saja hingga usia 6 bulan, tanpa tambahan minuman atau makanan apapun. Masih menurut Arief 2009 bahwa seorang ibu tidak perlu meragukan keunggulan ASI dan tidak perlu khawatir bayinya akan kekurangan gizi karena di dalam ASI mengandung zat gizi ASI yang sempurna sehingga membuat bayi tidak akan kekurangan zat gizi yang dibutuhkan selama tumbuh kembangnya. Akan tetapi hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah makanan ibu harus bergizi guna mempertahankan kuantitas dan kualitas ASI. Memberikan susu formula sebelum bayi berusia 6 bulan bukanlah pilihan yang tepat, malah akan meningkatkan risiko diare, Universitas Sumatera Utara dan sudah pasti memboroskan dana rumah tangga karena harga susu formula yang mahal. Jadi memberikan hanya ASI saja pada bayi usia 0-6 bulan dapat memberikan banyak manfaat bagi bayi, ibu dan secara ekonomi dapat membantu menghemat pengeluaran rumah tangga yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain.

2.1.1 Pembentukan Air Susu

Proses pembentukan ASI pada seorang ibu yang menyusui dipengaruhi oleh reflek prolaktin dan refleks let down yang masing-masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu. Refleks prolaktin berperan untuk membuat kolostrum menjelang akhir kehamilan, namun jumlah kolostrum terbatas karena prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya tinggi. Setelah partus estrogen dan progesteron berkurang, ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang hipotalamus menekan pengeluaran faktor-faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan merangsang pengeluaran faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang adenohipofise hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon prolaktin ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Pada ibu menyusui, prolaktin akan meningkat dalam keadaan stres atau pengaruh psikis, anastesi, operasi dan rangsangan puting susu, hubungan kelamin, obat-obatan tranqulizer hipotalamus seperti reserpin, klorpromazin dan fenotiazid. Sedangkan keadaan–keadaan yang menghambat pengeluaran prolaktin adalah gizi ibu yang jelek dan obat-obatan seperti ergot, I-dopa. Refleks let down merupakan reflek yang berasal dari rangsangan isapan bayi dilanjutkan ke neurohipofise hipofise posterior yang mengeluarkan oksitosin. Universitas Sumatera Utara Hormon oksitoksin diangkut ke uterus melalui aliran darah yang menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Oksitosi sampai kealveoli dan memengaruhi sel mioepitelium. Kontraksi dari sel akan memeras air susu keluar dari alveoli dan masuk ke duktulus yang akan mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi dan memikirkan bayi, sedangkan yang menghambat adalah keadaan bingungpikiran kacau, takut, merasa sakit atau malu ketika menyusui, dan cemas Soetjiningsih, 2007.

2.1.2 Komposisi ASI

Air Susu Ibu diproduksi secara alami oleh payudara ibu dan sebagai makanan dasar lengkap bagi bayi selama beberapa bulan pertama kehidupan sang bayi. Berdasarkan stadium laktasi komposisi ASI dibagi menjadi 3 bagian yaitu kolostrum, ASI transisiperalihan, dan ASI matur. Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berprotein tinggi yaitu 10-17 kali lebih banyak dibanding ASI matur, serta kadar karbohidrat dan lemak yang rendah. Volume kolostrum antara 150-300 ml24 jam, volume tersebut mendekati kapasitas lambung bayi yang baru berusia 1-2 hari dan kolostrum harus diberikan pada bayi. ASI transisiperalihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sebelum menjadi ASI yang matang, kadar protein semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemak semakin tinggi dengan volume yang makin meningkat. ASI matur merupakan ASI yang keluar sekitar hari ke -14 sampai seterusnya, dengan komposisi yang relatif konstan. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI yang cukup, ASI merupakan satu- Universitas Sumatera Utara satunya makanan yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan Roesli, 2000. Menurut Siregar 2004, Air Susu Mature, yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya, dikatakan komposisinya relatif konstan, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa dari minggu ke 3 sampai ke 5 komposisi ASI baru konstan.ASI merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi dan merupakan satu-satunya makanan yang harus diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi. ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi Kusumawati, 2010. Dari penelitian Kusumawati 2010, dinyatakan air susu matur merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat, riboflavin dan karotin. Air susu matur tidak menggumpal bila dipanaskan dan volume yang disekresi adalah sekitar 300 – 850 ml24 jam dan terdapat anti mikrobakterial factor meliputi antibodi terhadap bakteri dan virus. Cell phagocyle, granuloyle, macrophag, lymhocycle type T,enzim lysozime, lactoperoxidese,protein lactoferrin, B12 Ginding Protein, faktor resisten terhadap staphylococcus dan complement C3 dan C4.

2.1.3 Aspek Gizi ASI

ASI mengandung banyak zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Adapun aspek gizi ASI ditinjau dari tahap produksi ASI yang pertama sekali adalah kolostrum. Kolostrum adalah ASI yang pertama kali keluar mengandung zat kekebalan terutama IgA Immunoglobulin A untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi Universitas Sumatera Utara tergantung dari isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan pada bayi. Selain itu kolostrum juga mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahirannya. Manfaat kolostrum lainnya adalah membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. Setelah 2-4 hari setelah melahirkan, payudara ibu mulai mensekresi ASI transisi selanjutnya memasuki tahap ASI matur. Baik kolostrum maupun ASI mempunyai kelebihan dan keunggulan masing-masing yang tidak tergantikan di waktu yang lain. Adapun keunggulan ASI dari aspek gizi adalah ASI mudah dicerna karena ASI mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayianak. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Caesin yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Caesin merupakan salah satu keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi. ASI mengandung Whei lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap, sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whei:Casein adalah 20:80, sehingga tidak mudah diserap. Komposisi lain yang terkandung di dalam ASI yang juga sangat bermanfaat untuk gizi bayi adalah komposisi taurin, DHA dan AA pada ASI. Taurin adalah Universitas Sumatera Utara sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro- transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata. Kandungan AA dan DHA dalam ASI juga sangat menakjubkan. Decosahexanoic Acid DHA dan Arachidonic Acid AA adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang polyunsaturated fatty acids yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentukdisintesa dari substansi pembentuknya precursor, yaitu masing-masing dari Omega 3 asam linolenat dan Omega 6 atau asam linoleat Arif, 2009.

2.1.4 Manfaat ASI

Berdasarkan tinjauan dari aspek kandungan zat gizi yang terkandung di dalam ASI yang sangat bermanfaat terutama bagi bayi maka seharusnya tidak ada tawar menawar untuk pemberian ASI eksklusif selama 0-6 bulan dan diteruskan sampai anak berusia 2 tahun, kecuali terdapat keadaan-keadaan khusus pada bayi dan ibu yang tidak memungkinkan atau tidak diperbolehkan secara medis. Dari aspek manfaat maka dapat diuraikan diantaranya adalah ASI dapat memberi perlindungan terhadap infeksi dan diare, ASI mengandung berbagai zat antibodi yang mampu melindungi tubuh terhadap infeksi serta zat-zat lain yang dapat menghancurkan dinding sel bakteri. Fungsi yang lain adalah perlindungan terhadap alergi, salah satu zat yang terkandung dalam ASI adalah immunoglobulin yang mampu melindungi Universitas Sumatera Utara tubuh terhadap alergi. Sedangkan immunoglobulin pada tubuh manusia baru terbentuk setelah bayi berusia beberapa minggu. Oleh sebab itu apabila bayi lahir langsung diberi ASI, kemungkinan terserang alergi relatif kecil. Pemberian ASI juga dapat mempererat hubungan dengan ibu, ASI bagi seorang bayi selain untuk memenuhi kebutuhan gizinya, juga untuk lebih mengenal ibunya dan mendapatkan rasa nyaman. Belaian ibu pada saat menyusui anak akan membuatnya merasa aman dan terlindung. Manfaat lain terhadap bayi adalah dapat memperbagus gigi dan bentuk rahang, pemberian ASI dapat mengurangi kerusakan pada gigi dan bentuk rahang serta dapat mengurangi kegemukanobesitas. Hal ini terjadi karena zat mineral yang terdapat dalam ASI hanya sedikit, jika dibandingkan dengan mineral yang terdapat pada susu sapi, sehingga bayi cenderung cepat haus dan orang tua cenderung memberikan kembali susu botolsapi. Akibatnya bayi akan kelebihan kalori sehingga bayi tersebut menjadi gemuk obesitas. Kelebihan lain yang dimiliki oleh ASI dibandingkan produk susu formula terbaik manapun adalah mampu memberi perlindungan dalam penyempurnaan otak, ASI mampu memproduksi hormon tixoid yang dapat melindungi otak bayi. Walaupun bayi mampu memproduksi hormon tersebut namun kemampuannya terbatas. Selain hal tersebut asam lemak yang terkandung pada ASI sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan penyempurnaan sel-sel otak. Selain itu dengan ASI bayi selalu mendapat susu yang segar, ASI yang masih tersimpan dalam payudara ibu, selalu bersih, aman, segar, dan tidak pernah basi. Bagi ibu pekerja, sekembali dari bekerja, ASI dapat diberikan langsung kepada bayi, ibu tidak perlu membuang Universitas Sumatera Utara ASI terlebih dahulu. Semakin sering menyusukan semakin banyak produksi ASI, beda dengan susu bubuk apabila semakin sering diberikan kepada bayi semakin cepat habis mahal. ASI justru sebaliknya, semakin sering dihisap semakin banyak ASI diproduksi, khususnya pada tahun pertama menyusui. Selain manfaat bagi bayi, ternyata proses menyusui juga memberi manfaat yang sangat berarti bagi sang ibu. Dengan menyusui mampu memberi member kepuasan batin, ibu-ibu yang berhasil menyusui anaknya akan merasa senang dan puas karena dapat memenuhi kebutuhan bayi dan melaksanakan tugas mulianya sebagai seorang ibu. Manfaat lain adalah lebih praktis dan ekonomis, pemberian ASI lebih praktis dan murah, karena tidak merepotkan, yakni ibu tidak perlu mensterilkan botol, menyiapkan air hangat dan sebagainya. Disamping itu tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membeli susu kaleng. Ibu-ibu yang menyusui tidak perlu khawatir akan bentuk tubuh yang cenderung gemuk pada masa kehamilan. Dengan menyusui akan mengembalikan bentuk tubuh, apabila ibu-ibu menyusui bayinya dengan baik dan teratur maka tubuh yang bertambah besar selama kehamilan akan kembali seperti semula dengan cepat. Hari-hari pertama saat menyusui maka rahim akan berkontraksi saat bayi menghisap puting susu. Kontraksi tersebut akan mempercepat pengembalian bentuk rahim dan mengeluarkan darah serta jaringan yang tidak diperlukan dalam rahim. Manfaat lain dari menyusui bagi ibu dapat menunda masa subur efek KB karena pemberian ASI dapat membantu menjarangkan kelahiran dengan cara menunda terjadinya evolusi dan haid, namun itu tidak berarti bahwa dengan menyusui tidak akan terjadi Universitas Sumatera Utara kehamilan, bila tanda-tanda haid muncul ibu tetap dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi. Keuntungan lain bila ibu terus menyusui bayinya akan mencegah pembengkakan payudara yang akan menimbulkan perasaan nyaman dan si ibu terhindar dari rasa nyeri akibat bendungan ASI di payudara ibu. Untuk ibu yang sibuk selama bekerja, ASI dapat dipompa dan disimpan ditempat yang aman pada gelas dan disimpan di lemari es atau termos, dan segera diberikan kepada bayi dengan sendok bila bayi haus. Pemberian ASI yang telah di simpan ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang ada di rumah tanpa harus menunggu si ibu yang masih bekerja. UNICEF, 2001.

2.2 ASI Eksklusif dan Manfaat ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja pada bayi umur 0-6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim Roesli, 2004, dalam Arini, 2012. Menurut Azrul Azwar 2004 dalam Arini 2012, ASI eksklusif sangat penting untuk peningkatan SDM kita di masa yang akan datang, terutama dari segi kecukupan gizi sejak dini. Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi barusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potesial kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrient yang ideal dengan komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Universitas Sumatera Utara Manfaat pemberian ASI eksklusif sangat luas dan beragam, tidak hanya bagi ibu dan bayi, namun juga berimbas pada keluarga, lingkungan tempat tinggal, tempat kerja orangtua. Bagi ibu dan bayi, pemberian ASI eksklusif menyebabkan mudahnya terjalin ikatan kasih sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan awal dari keuntungan menyusui secara eksklusif. Bagi bayi tidak ada pemberian yang lebih berharga dari ASI yang hanya dapat diberikan oleh seorang ibu sebagai makanan terbaik bagi bayinya. Selain dapat meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak potensial memiliki perkembangan sosial yang baik Roesli, 2004 dalam Arini, 2012. Menurut Arini 2012 adapun manfaat ASI eksklusif bagi keluarga dapat dilihat dari aspek ekonomi,psikologis dan kemudahan. Ditinjau dari segi ekonomi pemberian eksklusif dapat menghemat pengeluaran belanja keluarga. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Selain itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang diberikan ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat. Dari aspek psikologis,kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang sehingga suasana kejiwaan ibu lebih baik dan dapat membina hubungan kasih sayang dengan bayi. Sementara bila ditinjau dari aspek kemudahan menyusui sangat praktis karena dapat diberikan di mana saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan. Tidak perlu meminta pertolongan orang lain. Universitas Sumatera Utara Masih menurut Arini 2012 bahwa secara tidak langsung pemberian ASI eksklusif juga memberi manfaat bagi negara diantaranya yaitu merupakan tindakan yang dapat berefek pada penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu. oleh karena bayi jarang sakit maka dapat menghemat biaya sakit terutama sakit muntah, mencret, dan sakit saluran napas, penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan. Pemberian ASI eksklusif juga dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun negara karena anak yang mendapat ASI dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Di samping itu manfaat yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya “generasi yang hilang” khususnya bagi Indonesia.

2.3. Optimalisasi dalam Pemberian ASI Eksklusif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendorong dan Pendukung terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 49 94

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

0 3 141

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016

0 3 121

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

1 8 15

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA Hubungan Fungsi Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bandaraya Banda Aceh Tahun 2014

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 1 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

0 0 9

DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOYLA BARAT KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)

0 0 16