PENGHIJAUAN Kurikulum Mulok PLH SD Jabar | SDN Ciwangi Purwakarta MODUL SD PLH Revisi

Ada beberapa ide yang dapat membantu pengurangan penggunaan air diantaranya adalah: 1. Matikan air kran sewaktu menggosok gigi. Lebih baik menggunakan gelas sehingga air tidak mengucur terus menerus. 2. Jangan mandi terlalu lama. Mandi adalah pengguna air kedua setelah WC. Rata-rata bila mandi menggunakan shower akan menghabiskan 15-20 liter per menit. Mandilah kurang dari 5 menit. Matikan shower selagi memakai sabun dan shampo. Nyalakan hanya sewaktu membilas. 3. Cek semua pipa yang bocor. Pipa bocor yang dibiarkan akan sangat boros bila dibiarkan berhari-hari. Bila rata-rata bocor tersebut adalah satu tetes per detik, maka hasilnya adalah pemborosan 25 liter air per hari dan akhirnya adalah 10.000 liter per tahun. 4. Jangan buang air yang kemungkinan dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman atau jalanan, seperti air hujan yang tertampung di ember atau air dari AC. 5. Gunakan toilet dengan sistem dual flush atau 2 tombol flush. Dengan sistem ini kita dapat memilih antara flush setengah atau full. Survey telah membuktikan bahwa sistem ini dapat menghemat sampai dengan 68 dari seluruh keperluan di wc. Bila kita tidak ingin mengubah toilet, maka kita dapat menggunakan botol plastik 1.5 atau 2 liter yang diisi air dan diletakkan di dalam WC anda. Maka kita akan menghemat sebanyak botol tersebut pada setiap flush WC. 6. Minimalkan penggunaan air panas. Air panas sangat banyak menggunakan energi untuk mengubah air dingin menjadi panas. 7. Matikan dulu air sewaktu menggosok piring dan perabot dapur. 8. Siram tanaman hanya diwaktu pagi atau malam untuk mengurangi evaporasi dari air tersebut. 9. Gunakan sistem air abu-abu grey water system untuk memakai kembali pemakaian air dari bekas mandi dan wastafel yang sudah di filter kembali. Mari kita bersama-sama saling membantu lingkungan kita. Hal-hal kecil ini dapat menjadi hal besar bila dilakukan bersama. Setiap tetes air berharga.

E. PENGHIJAUAN

Tanaman Sahabat Lingkungan Tanaman bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbondioksida CO 2 menjadi oksigen O 2 . Tanaman juga dapat menurunkan suhu udara di sekitar rumah. Beberapa ahli lingkungan menyebutkan, setiap satu hektar lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO 2 dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi dua ton O 2 yang dibutuhkan manusia. Selain menyerap karbon dioksida, beberapa jenis tanaman, seperti cemara laut dan johar, bisa menyerap gas polutan di udara, seperti SO 2 sulfur dioksida dan timah hitam Pb. Sedangkan tanaman yang memiliki bulu daun trikoma efektif untuk menyerap debu. Jenis tanaman yang memiliki bulu daun antara lain trengguli, johar, flamboyan, dan bunga lampion. Tanaman ini cocok ditanam di daerah berdebu, seperti kawasan pabrik semen, pinggir jalan, dan lain-lain. Menurut penelitian, pepohonan di areal seluas 300 x 400 meter mampu menurunkan konsentrasi debu di udara dari 7.000 partikel per liter menjadi 4.000 partikel per liter. Seleksi tanaman untuk tiap tempat penting dilakukan. Tanaman yang dipilih harus memiliki toleransi terhadap lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup. Di Jakarta, misalnya, butuh tanaman atau pohon yang punya batas toleransi tinggi terhadap CO 2 atau Pb. Pohon juga seperti manusia, ada yang tahan dan tidak tahan terhadap lingkungan dan kondisi tertentu seperti pencemaran. 35 Tanaman yang bandel terhadap polutan adalah jenis kacang-kacangan atau leguminosae, seperti angsana, trembesi, dan akasia. Tanaman jenis kacang-kacangan ini dipakai sebagai tanaman pionir pada lahan yang kurang subur. Tanaman pionir ini berfungsi untuk memperbaiki kesuburan tanah. Jika tanah yang ditanami sudah subur, tanaman kacang- kacangan bisa diganti dengan jenis tanaman lain yang diinginkan. Aneka Tukang Sedot Polutan  Paku Boston Nephrolepis exaltata Bostoniensis Penyerap paling ampuh  Palem Chyrsalidocarpus lutescens Penyerap banyak polutan  Palem bambu Chemaedorea seifrizii Formaldehid, benzena, Trichloroethylene, dan Penguapan tinggi  Karet hias Ficus robusta Formaldehid  Dracaena Draceana deremensis Formaldehid  Ivy Hedera helix Formaldehid  Palem phoenix Phoenix roebelenii Xylene  Lili air Spathiphyllum sp Alkohol, aseton, Formaldehid, Benzene, Trichloroethylene  Dracaena Dracaena fragans massangeana Formaldehid  Sirih Belanda Epipremnum aureum Formaldehid  Paku Neprolepis obliterata Formaldehid, alkohol  Krisan Chrysanthemum morifolium Formaldehid, benzene, Ammonia.  Gerbera Gerbera jamesonii Transpirasi tinggi  Dracaena Dracaena deremensis warneckei Benzene  Dracaena Dracaena marginata Xylene dan Trichloroethylene  Schefflera Brassaia actinophylla Formaldehid. Pengenalan Pembenihan Menyimpan dan memanfaatkan benih lokal merupakan salah satu metode yang paling penting untuk menguatkan basis pertanian dan meningkatkan keanekaragaman tanaman karena :  Murah dan mudah dilakukan, semua orang bisa mengumpulkan dan menyimpan benih.  Meningkatkan jumlah pangan yang dapat dikembangkan dan kisaran pangan yang dapat dibudidayakan.  Benih itu berharga dan dapat dipertukarkan dengan benih yang lain atau dijual melalui bank benih masyarakat.  Kualitas tanaman akan meningkat secara alami dari tahun ke tahun. Benih lokal telah beradaptasi dengan kondisi-kondisi setempat. Benih-benih ini telah tumbuh lama pada iklim dan tanah setempat sehingga menjadi semakin kuat. Jika seseorang dari salah satu tempat di Indonesia misalnya, pergi dan tinggal di Inggris akan membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi pada iklim dingin, manusianya, bahasa, dan budaya. Sama halnya dengan benih dan tanaman. Tanaman yang tumbuhnya paling sehat dan paling kuat merupakan tanaman terbaik yang dapat dijadikan sumber benih. Persiapan Pembenihan Untuk menghasilkan benih yang baik, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: Langkah 1: Tanaman Sehat Untuk menghasilkan benih yang berkualitas, langkah pertama adalah dengan menanam tanaman yang sehat. Untuk ini dibutuhkan tanah yang sehat, kompos yang cukup. Langkah 2: Pilih Benih yang Paling Baik 36 Selalu ambil bibit dari tanaman yang terbaik. Ciri tanaman ini biasanya:  Menghasilkan buah atau daun yang lezat dan sehat.  Bebas dari penyakit dan secara alamiah tahan hama.  Tahan terhadap kondisi ekstrem. Misalnya, mampu bertahan terhadap kondisi yang sangat kering atau panas, atau masih bisa tumbuh pada tanah yang berbatu.  Lambat menghasilkan benih. Kumpulkan benih dari tanaman yang menghasilkan bunga dan benih paling terakhir, bukan yang pertama. Seleksilah benih dari banyak tanaman. Jika kita menanam pohon, misalnya pohon jati, pilihlah benih dari banyak pohon jati yang berbeda. Demikian halnya untuk tanaman lainnya. Ketika memilih benih, kita akan mendapatkan karakteristik tanaman untuk tanaman berikutnya. Jika kita memilih tanaman yang sehat, tanaman berikutnya pun memiliki karakteristik yang sama dengan tanaman induknya. Benih-benih yang besar umumnya akan bertahan lebih lama daripada benih-benih yang lebih kecil Langkah 3: Cara Memanen Benih Berilah label pada tanaman yang akan diambil benihnya sehingga tanaman itu tidak dipanen untuk dikonsumsi. Tunggulah sampai tanaman itu masak sebelum dipetik benihnya. Ini berarti membiarkan tanaman tersebut melewati tahapan yang layak untuk dikonsumsi. Buah yang masih muda memiliki benih yang muda juga sehingga tidak bisa berkecambah. Waktu yang terbaik untuk memetik benih adalah menjelang tengah hari, saat matahari bersinar dan cuaca cerah. Bila memanen benih pada musim hujan, Anda bisa memetik buah, benih, atau lebih baik lagi dengan mencabut seluruh tanamannya dan menggantungnya dekat perapian. Kelembapan sedikit saja akan membuat benih itu menjadi rusak Langkah 4. Membersihkan Benih Benih yang terbungkus dengan kulit atau cangkang dapat dikupas dan dipisahkan dengan tangan. Benih-benih yang kecil berkulit dapat disimpan dalam sebuah tas, kemudian dilipat dan dengan hati-hati diremas untuk memisahkan bijinya. Setiap sisa tanaman apapun harus dipisahkan dari benihbiji dengan cara menampi atau dengan tangan. Langkah 5: Mengeringkan Benih Mengeringkan benih merupakan bagian yang sangat penting dari proses penyimpanan benih. Jika benih tidak dikeringkan dengan baik maka benih akan membusuk ketika disimpan. Benih dapat dikeringkan dengan cara apapun yang bisa kita lakukan. Namun, sangat penting untuk mengikuti beberapa langkah praktis berikut ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik:  Beberkan dan angin-anginkan benih itu. Loyang ceper, nampan anyaman, kertas bekas, tikar atau yang lainnya dapat digunakan sebagai alas. Untuk benih yang besar, tempatkan pada tas anyaman dan digantung untuk dikeringkan.  Balik-balikkan sekali atau dua kali sehari sehingga semua benih itu kering.  Lindungi benih itu dari gangguan binatang, khususnya tikus.  Untuk benih-benih yang kecil dan ringan, berilah perlindungan ekstra karena benih ini gampang terbang.  Benih yang kecil umumnya membutuhkan waktu 1 minggu dan benih yang besar butuh waktu sekitar 1-2 minggu untuk kering sempurna.  Awalilah proses pengeringan dengan menempatkan benih selama dua hari di tempat teduh atau di dalam ruangan. Kemudian pindahkan ke bawah terik matahari selama 37 setengah hari untuk hari-hari berikutnya. Ini akan membantu membunuh serangga dan telurnya.  Masukkan benih itu ke dalam rumah di malam harinya. Pada musim hujan, akan lebih baik untuk melakukan pengeringan dekat perapian. Gunakan uji gigit untuk mengetahui apakah benih itu sudah kering atau belum. Gigitlah sebuah benih secara perlahan. Jika benih itu keras dan tidak meninggalkan bekas gigitan, berarti benih itu telah siap disimpan. Jika ada bekas gigitan pada benih itu, berarti benih itu belum kering benar dan butuh dikeringkan lagi. Jika gigi Anda patah ketika menggigit, berarti untuk pengujian berikutnya jangan terlalu keras menggigitnya Langkah 6: Menyimpan Benih Setelah benih itu kering, perlu dilakukan penyimpanan yang baik. Bila iklim tidak mendukung, benih bisa membusuk dengan cepat jika penyimpanannya salah. Dalam penyimpanan, benih harus dilindungi dari :  Udara, yang akan mengurangi umur hidup benih.  Kelembapan, yang akan membuat benih membusuk.  Panas, yang akan mengurangi jumlah benih yang dapat tumbuh waktu ditanam.  Binatang, yang dapat merusak benih.  Serangga, yang dapat memakan atau merusak benih. Jika telur serangga ada dalam wadah penyimpanan maka telur itu bisa menetas dan anakan serangga bisa memakan benih itu.  Cahayasinar, yang juga bisa merusak benih. Untuk mencegah masalah tersebut, pastikan bahwa benih-benih itu telah betul-betul kering dan bersih. Kemudian, pada saat cuaca cerah, tempatkan benih dalam suatu wadah yang kedap udara. Untuk mengurangi masalah kelembapan, bisa ditambahkan abu kayu bakar pada bagian bawah wadah itu tentu saja abu kayu bakar yang sudah dingin. Bisa juga digunakan bubuk susu atau bijian lain yang sudah sangat kering, ini akan menyerap kelembapan berlebih. Pembibitan Menanam Benih Benih yang kecil harus ditanam sedalam kira-kira satu ruas jari, sedangkan benih yang besar ditanam kira- kira dua ruas jari dalamnya. Tanaman yang cocok ditanam di kebun pembibitan adalah kobis, tomat, sayuran hijau, bayam, terong, lombok besar, bawang merah, cabe, mentimun, dan okra. Tanaman yang cocok ditanam langsung pada lahan adalah labu, jagung, buncis, kacang, lobak, bunga matahari, gambas, dan melon. Namun, hampir semua benih tanaman akan tumbuh lebih baik jika ditanam dalam kebun pembibitan. Akan sangat baik untuk memberikan label pada tiap-tiap benih yang ditanam. Tulislah nama dan tanggal penanaman pada label tersebut. Ini akan berguna sekali, terutama untuk pembibitan skala besar dan pembibitan masyarakat. Sebaiknya usahakan agar bibit dapat dipindahkan ke lahan pada awal musim hujan. Perkirakan waktu yang dibutuhkan benih tumbuh hingga siap dipindahakan ke lahan, misalnya: 38  Tanaman sayuran biasanya memerlukan waktu 3-4 minggu mulai dari benih sampai penanaman di lahan.  Tanaman pohon yang tumbuhnya cepat memerlukan waktu 2-3 bulan.  Tanaman pohon yang tumbuhnya lambat memerlukan waktu 3-5 bulan. Menanam Benih Langsung ke Lahan Beberapa jenis tanaman akan tumbuh jauh lebih baik jika ditanam langsung pada lahan, misalnya wortel. Namun, tanaman ini membutuhkan perhatian khusus untuk pertumbuhannya. Langkah-langkah penanaman langsung : 1. Cangkullah tanah dengan baik sebelum menanam benih. Tambahkan sejumlah pasir jika tanahnya terlalu banyak mengandung tanah liat. 2. Siramlah tanah itu dengan air 3. Tanam benih, jangan terlalu dalam, lalu taburi dengan tanah atau pasir yang halus tipis-tipis, kira-kira ½ cm. 4. Siram dengan air lagi, kemudian tutup permukaan tanah selama 1 minggu untuk menjaga kelembapan tanah. 5. Jika tak ada hujan, siramlah dengan air sedikit-sedikit setiap harinya, dan tutup kembali. 6. Ketika sudah ada yang tumbuh, singkirkan penutupnya dan tetap lakukan penyiraman setiap hari atau setiap dua hari sekali, selama dua minggu. Mengumpulkan Bibit Muda Anakan Terkadang metode yang paling mudah untuk untuk menanam pohon, dan bahkan beberapa jenis sayuran dan bunga-bungaan, adalah dengan mengumpulkan anakannya Anakan ini sering ditemukan di bawah pohon induknya yang besar. Bibit ini harus diambil dalam kondisi semuda mungkin, sekitar 5-10 cm tingginya adalah yang terbaik. Ini akan mengurangi stres dan kerusakan akar yang disebabkan oleh proses pencabutannya. Proses pengumpulan bibit ini harus dilakukan dengan hati-hati, dengan cara menggalinya, jangan hanya sekedar mencabutnya. Jika bibitnya lebih besar dari 20 cm, pangkaslah kembali hingga tingginya hanya menyisakan 2 atau 3 daun. Airilah benihnya dulu atau kumpulkan benihnya setelah hujan untuk mengurangi kerusakan akar atau stres tanaman. Tanam kembali bibit itu ke dalam koker, taruhlah di tempat yang teduh selama seminggu, lalu tempatkan ke tempat pembibitan dan perlakukan bibit ini sama seperti bibit- bibit yang lainnya. 39 Jika ingin menanamnya langsung ke lahan, berikan naungan selama sekitar seminggu setelah penanaman. Untuk bibit sayuran dan bunga-bungaan naungannya cukup hanya selama 3 hari saja. Pemeliharaan Penyiraman Tanaman yang ada perlu disiram setiap hari. Namun apabila bibit masih muda maka penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati karena jika terlalu banyak air yang disiram justru benih yang masih muda ini bisa mati. Untuk tanaman yang telah dewasa, frekuensi penyiraman bisa dikurangi. Namun, periksalah terus agar jangan sampai tanahnya menjadi kering. Jika tanahnya kering sampai kedalaman satu ruas jari, itu berarti tanaman memerlukan penyiraman. Pemupukan Bibit akan tumbuh lebih kuat dan lebih cepat jika mendapatkan cukup unsur hara. Ini akan membuat tanaman lebih kuat dan lebih sehat nantinya. Pupuk cair mengandung berbagai macam unsur hara dan baik digunakan pada bibit. Namun, jangan gunakan pupuk cair ini pada bibit yang berumur di bawah 1 bulan. Encerkan pupuk cair ini dengan air terlebih dahulu. Takaran air yang digunakan harus lebih banyak daripada takaran air untuk mengencerkan pupuk cair yang digunakan di lahan. Pupuk ini bisa digunakan sekali atau dua kali seminggu. Tanaman dalam koker akan menderita jika terlalu banyak pupuk yang dipakai dalam campuran tanahnya. Merupakan tindakan yang bijaksana untuk memberikan pupuk lebih sedikit pada kebun pembibitan, dan memberikannya dalam jumlah yang lebih banyak pada tanaman yang ada di lahan. Pemindahan Bibit Dalam proses pembibitan, terkadang semaian tanaman yang masih muda harus dipindahkan ke dalam suatu koker atau wadah yang lebih besar. Cara memindahkannya yang aman: 1. Sirami semaian itu dengan baik. 2. Galilah semaian itu dengan sekop kecil atau gunakan tangan. Jangan mencabut semaian pada tangkainya. 3. Jika terdapat banyak semaian sekaligus, pisahkan akarnya secara hati-hati. 4. Segera tanam kembali ke dalam suatu koker atau wadah, dengan akarnya mengarah ke bawah. 5. Sirami lagi dengan hati-hati. 40 Pengendalian Gulma dan Hama Pengendalian Gulma Pengendalian gulma sangat penting dalam proses persemaian. Gulma ini akan bersaing dengan tanaman utama dalam menyerap makanan sehingga akan memperlambat tumbuhnya tanaman utama. Secara terus-menerus, cabutlah gulma yang tumbuh di sekitar tanaman utama Pada kebun pembibitan, lapisan tipis mulsa akan menghentikan tumbuhnya gulma. Lapisan ini bisa dikombinasikan dengan tambahan lapisan plastik di antara tanaman. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama dan penyakit bisa menyebar dengan sangat mudah dan cepat. Solusi yang terbaik untuk mencegah masalah- masalah hama dan penyakit ini sebelum terjadi adalah dengan:  Mengurangi stres tanaman sedapat mungkin dengan menghindarkannya dari panas matahari dan memungkinkan angin yang lembut berhembus memasuki pembibitan.  Menggunakan campuran tanah yang sesuai.  Memberikan cukup penyiraman.  Pemupukan yang sesuai.  Menempatkan kotak pembibitan dan koker tanaman lebih tinggi dari permukaan tanah.  Mencegah serangga mencapai kotak pembibitan, misalnya dengan memasukkan kaki meja pembibitan ke dalam suatu kaleng kecil yang sudah diberi air untuk mencegah semut, keong atau siput memanjat. Kita bisa mengurangi kemungkinan penyebaran serangan hama dan penyakit dari tanaman satu ke tanaman lainnya dengan mencampur berbagai macam jenis tanaman secara bersamaan, atau menempatkannya dalam kelompok-kelompok kecil daripada menempatkannya dalam kelompok-kelompok besar. Jika tanaman mengalami serangan hama dan penyakit, kita dapat:  Melakukan penyemprotan dengan pestisida alami.  Mengubah kondisi lingkunganw, misalnya jika tanaman mengalami serangan jamur ataujelaga, cobalah untuk memberikan lebih banyak sinar matahari dan angin.  Jika solusi-solusi lain tidak memecahkan masalah, cabut dan bakar tanaman yang terserang penyakit. Penguatan Tanaman Semua tanaman yang ditanam dalam suatu pembibitan perlu mendapatkan ‘penguatan’ sebelum ditanam di lahan. Ini berarti menyiapkan tanaman itu untuk kondisi tempat di mana tanaman itu akan ditanam. Penguatan tanaman bisa dengan cara membiarkan tanaman di bawah terik matahari untuk beberapa waktu, kecuali untuk beberapa jenis tanaman yang harus tetap berada di bawah naungan, seperti kopi dan vanili Penguatan tanaman sangat penting karena dapat mengurangi stres pada tanaman ketika ditanam di lahan. Jika tanaman itu tidak dikuatkan terlebih dahulu, dalam beberapa minggu pertumbuhannya akan terhentistagnan, banyak daunnya berguguran, dan bahkan tanaman bisa mati karena mengalami stres. 41 Sebuah teknik lain untuk mengurangi stres pada tanaman adalah dengan memberikan naungan sekitar seminggu setelah penanaman di lahan. Semakin berkurang stres pada tanaman, semakin lebih baik pula pertumbuhannya. Ini sama halnya dengan manusia

F. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS