PENGELOLAAN SAMPAH Kurikulum Mulok PLH SD Jabar | SDN Ciwangi Purwakarta MODUL SD PLH Revisi

polusi udara dari asap kendaraan bermotor. Salah satu solusinya adalah: menerapkan sistem mobil antar jemput, yang dapat di atur pelaksanaanya oleh pihak sekolah dan atau pihak luar yang berhubungan dengan bisnis mobil antar jemput antar sekolah. 4. Pengelolaan sampah Tidak adanya sistem pengelolaan sampah yang baik membuat sampah berkontribusi dalam hal menyumbang gas rumah kaca. Sampah yang ditumpuk open dumping mengeluarkan salah satu gas penyebab efek rumah kaca yaitu CH4, oleh karena itu sampah harus dikelola dengan baik. Gas CH4 dapat dimafaatkan kembali sebagai bahan bakar biogas. Pengelolaan sampah dari sumbernya merupakan suatu langkah yang optimal untuk mengelola sampah. Hal-hal yang dapat dilakukan ; a. Menghemat kertas dengan menggunakan kedua sisinya bahan baku kertas berasal dari kayu, b. Mendaur ulang sampah rumah tangga organik menjadi kompos, c. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi jumlah pemakaian kantong plastik, d. Memilah sampah dari sumbernya sehingga sampah yang masih memiliki nilai ekonomi dapat dimanfaatkan kembali, e. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastik menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau kita juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali. 5. Penghematan air Air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup yang ada di bumi. Ketersediaan, kualitas, kuantitas air tanah dan air permukaan yang semakin sedikit akibat eksploitasi oleh manusia dan ditambah dengan adanya global warming membuat kita harus menghemat penggunaan air. Hal-hal yang dapat dilakukan ; a. menutup keran air dengan rapat, b. saat mencuci piring buka tutup keran hanya pada saat membilas cucian begitu juga pada saat sikat gigi, c. menghemat air untuk mandi, d. mengunakan air hujan untuk menyiram kebun ataupun mencuci mobil.

C. PENGELOLAAN SAMPAH

Bersahabat dengan sampah Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barangmaterial yang digunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang dikonsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyarakat. 25 Apa itu sampah? Sampah merupakan jenis limbah padat yang terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dibuang karena tidak dibutuhkan lagi. Walaupun dianggap tidak dibutuhkan lagi, namun sebenarnya dapat diolah bahkan mempunyai nilai ekonomis. Keluarga sampah? Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik biasa disebut sebagai sampah basah dan sampah anorganik sampah kering. Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat membusukhancur secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat hancur secara alami. Bagaimana sampah terbentuk? Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari perumahan sedangkan jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan tergantung dari jenis perumahan di mana sampah itu berasal, misalnya perumahan elit, menengah, atau perumahan kumuh. Sampah nonrumah tangga adalah sampah-sampah yang berasal dari selain daerah perumahan seperti daerah komersil, terminal bus, bandara, pasar, industri, stasiun kereta api, dan lain-lain. Daerah komersial umumnya didominasi oleh kawasan perniagaan, hiburan dan lain- lain.Termasuk kategori komersial adalah : a. Pasar b. Pertokoan c. Hotel d. Restoran e. Bioskop f. Salon kecantikan g. Industri dan lain-lain Fasilitas umum merupakan saranaprasarana perkotaan yang dipergunakan untuk kepentingan umum. Termasuk dalam kategori fasilitas umum ini adalah a. Perkantoran b. Sekolah c. Rumah Sakit d. Apotik e. Gedung olah raga f. Museum g. Taman h. Jalan i. Saluransungai dan lain-lain. Fasilitas sosial merupakan saranaprasarana perkotaan yang digunakan untuk kepentingan sosial atau bersifat sosial. Fasilitas sosial ini meliputi : 26 a. Panti-panti sosial rumah jompo, panti asuhan b.Tempat-tempat ibadah mesjid, gereja, pura, dan lain-lain Komposisi fisik sampah mencakup prosentase dari komponen pembentuk sampah yang secara fisik dapat dibedakan antara sampah organik, kertas, plastik, logam dan lain-lain. Bagaimana sampah dikelola? Kita adalah penghasil sampah. Dalam aktivitas kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang besar terhadap persoalan sampah. Pemahaman di masyarakat yang selama ini ada ialah mereka hanya berkewajiban membayar retribusi sampah, untuk itu mereka berhak mendapatkan kompensasi atas retribusi yang telah mereka bayar. Akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut seringkali tidak tercapai, sampah yang ada di rumah tangga terlambat diambil sehingga menimbulkan bau busuk. Hal inilah yang seharusnya memberikan kesadaran baru di masyarakat untuk turut serta terlibat dalam upaya memecahkan persoalan sampah. Ketidakmampuan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah sampah tersebut dan diperparah dengan rendahnya tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai pemecahan masalah tersebut, mengakibatkan upaya penyelesaian masalah sanpah sampai saat ini menjadi problem yang sangat serius. Penanganan sampah merupakan hal yang sangat kompleks karena tidak saja menyangkut masalah teknis tetapi juga masalah kelembagaan, dukungan biaya, dukungan pemerintah, dan peran serta masyarakat yang terkait erat satu dengan lainnya. Berangkat dari hal tersebut di atas, untuk menyelesaikan problem tersebut harus dilakukan melalui peran serta masyarakat secara aktif. Daerah perkotaan menghasilkan sampah dengan karakteristik tertentu. Sampah perkotaan mempunyai ciri yang didominasi sampah organik, namun demikian bukan berarti tidak ada sampah anorganik. Dengan dasar data di atas maka pengelolaan sampah melalui program daur ulang sampah menjadi pilihan program pengelolaan sampah yang melibatkan peran serta masyarakat dengan mengacu pada konsep pengolahan sampah modern, yaitu reduce mengurangi, recycle mendaur ulang, reuse memakai kembali, dan replace mengganti, sehingga program itu bukan saja akan memberikan keuntungan secara ekonomis akan tetapi dapat memberikan keuntungan secara ekologis dan dapat memecahkan problem sampah dengan skala luas. Sistem manajemen persampahan yang dikembangkan harus merupakan sistem manajemen yang berbasis pada masyarakat yang dimulai dari pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Menerapkan 4 R reuse, recycle, reduce, dan replace dapat dijadikan alternatif pengelolaan sampah yang mudah dilakukan oleh masyarakat. Reduce : Melakukan minimalisasi barang yang dipergunakan. Pasalnya, semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Reuse : Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang hanya bisa sekali dipakai. Recycle : Barangbarang yang sudah tidak terpakai didaur ulang atau dijadikan barang baru yang lebih berguna. Replace : Mengganti barang-barang yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan. Teknis pengolahan sampah Pertama, pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroba atau yang dapat membusuk daun, sisa makanan, sayuran, dll sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sukar diuraikan plastik, karet, dll. 27 Setiap rumah tangga disarankan memilih sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara TPS. Dan setiap TPS harus menyediakan tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan sampah anorganik dengan warna yang berbeda pula. Untuk sampah anorganik, berupa plastik dan kertas, dapat dijual kiloan ke pengepul atau diolah menjadi barang kerajinan tangan. Kedua, menggunakan teknologi murah meriah yang mudah dilakukan oleh masyarakat. Untuk sampah organik dapat dibuat kompos. Metode komposting merupakan langkah sederhana yang tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan, tetapi memberi nilai tambah bagi sampah. Pengelolaan sampah dengan komposting merupakan alternatif terbaik. Sayangnya sampah organik yang dikomposkan baru sedikit, sedangkan sisanya lebih banyak dibakar, ditimbun atau dibuang ke sungai dan TPA. Dengan adanya pengolahan sampah di tingkat rumah tangga akan mengurangi volume sampah yang ada di tempat pembuangan akhir TPA yang berarti pula mengurangi anggaran pemerintah setempat dalam menangani masalah sampah. Ini diperlukan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah, sehingga sampah dapat ditangani dengan baik. Teknik-teknik pengomposan Pengomposan Metode Karung Plastik  Alat dan Bahan Karung beras plastik, sampah dapur yang dapat membusuk, dedaunanrerumputan kering  Cara Kerja  Komposisi dedaunanrerumputan kering dengan sampah dapur adalah 2:1  Lapisan pertama diisi dengan dedaunanrerumputan kering  Lapisan kedua dengan sampah dapur  Lapisan ketiga dengan dedaunanrerumputan kering, ulangi dari langkah pertama ketika ada sampah dapur yang akan dikomposkan lagi Perawatan  Bagian luar karung disiram secukupnya setiap hari untuk menjaga kelembapan dan supaya proses dekomposisi dalam pengomposan dapat berlangsung  Setiap 2-3 minggu karung dibalik, supaya pengomposan terjadi secara merata  Setelah 3 bulan pengomposan selesai  Kompos sebaiknya diletakkan di bawah pepohonan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengomposan  Bahan yang dikomposkan, apakah mudah terurai atau sulit terurai, misalnya makin banyak kandungan kayu maka akan semakin sulit terurai  Ukuran bahan yang dikomposkan, bila ukuran sampah makin kecil, akan makin luas permukaan sehingga makin baik kontak antara bakteri dan materi organik, akibatnya akan makin cepat proses pembusukan.diameter yang baik adalah antara 25-75mm  Kadar air  Timbunan kompos harus selalu lembap, biasanya sekitar nilai 50-60 ,kurang lebih selembap karet busa yang diperas.  Adanya panas yang terbentuk menyebabkan air menguap, sehingga tumpukan menjadi kering.  Bila terlalu basah, maka pori-pori timbunan akan terisi air dan oksigen berkurang sehingga proses menjadi anaerob. Biasanya pengadukan atau pembalikan kompos akan mengembalikan kondisi seperti normal kembali Membuat Bakteri Pengurai 28 1. Bahan Baku Batang Pisang  Membuat larutan : 20 lt air tawar + 1 lt air cucian beras + 1 kg molase atau 1 kg gula merah cair + 2,5 kg batang pisang + 5 buah ragi tape  Larutan ditampung dalam wadah tertutup diperam selama 20-30 hari  Selama pemeraman dilakukan pengadukan larutan tiga kali sehari  Setelah umur peram terpenuhi, larutan disaring dan siap digunakan 2. Bahan Baku Isi Usus sapikambing  Membuat larutam : 25 molasegula merah cair + 75 isi rumen sapikambing  Larutan ditampung dalam wadah tertutup diperam selama 20-30 hari  Selama pemeraman dilakukan pengadukan larutan tiga kali sehari  Setelah umur peram terpenuhi, larutan disaring dan siap digunakan Komposter Reaktor ini adalah wadah yang terbuat dari PVC, drum berukuran kira-kira 1 m-kubik. Reaktor ini bisa dibuat dari apa saja, misal dari drum PVC. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah, reaktor ini harus memiliki sistem ventilasi yang bagus. Reaksi pengkomposan adalah memang jenis reaksi yang memerlukan udara. Jika reaktor ini tidak memiliki sistem ventilasi yang baik, proses pembusukan yang terjadi juga akan menghasilkan bau busuk akibat dari pembentukan amoniak dan H2S. Siapkan bahan atau sampah organik yang akan dikomposkan. Sampah organik yang disiapkan bisa berasal dari apa saja, misalnya dari sisa sayuran, nasi, atau potongan-potongan tanaman dari kebun. Agar kompos tidak berbau, hindari memasukkan daging, tulang, dan minyak. Sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos, bahan-bahan tadi sebaiknya dipotong kecil-kecil agar proses dekomposisinya menjadi lebih cepat dan lebih sempurna. Proses pembusukan atau dekomposisi memerlukan bakteri pengurai. Jadi, alangkah baiknya jika bahan-bahan tadi dicampur terlebih dahulu dengan sumber bakteri pengurai sebelum dimasukkan ke dalam reaktor kompos. Sumber bakteri pengurai yang paling mudah didapat adalah pupuk kandang kotoran ternak. Bakteri pengurai yang dapat digunakan untuk membantu proses pengomposan juga dijual di toko-toko penjual pupuk. Agar proses pengomposan berjalan dengan sempurna, media harus mengandung kira-kira 50 air. Jadi jangan lupa untuk selalu menyiram media kompos ini setiap hari dengan air secukupnya. Bila perlu, bolak-balik media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan sempurna. Selama proses pengomposan, sering kali lalat menjadi masalah yang menjengkelkan. Oleh sebab itu, diusahakan agar setiap lubang di reaktor kompos ditutup dengan kawat kasa. Bila bau tak sedap keluar, tambahkan air dan bakteri pengurai, dan bau segera menghilang. Jika proses ini berjalan dengan baik, setelah 5 hari volume sampah yang dimasukkan akan menyusut kira-kira menjadi hanya 25 dari volume awalnya. Kompos siap dipanen setelah diproses kira-kira 2-3 minggu, bergantung pada tahap pemrosesannya. Pada reaktor bisa dibuat sebuah sistem sederhana sehingga proses pemanenan kompos dilakukan dari dasar reaktor. Kompos yang diperoleh adalah lumpur hitam yang mengandung air kira-kira 50. Sehingga, untuk mendapatkan kompos kering, lumpur tadi harus dijemur. Biasanya, lumpur yang diperoleh bisa dipakai sebagai media tanaman di kebun. Jadi tidak perlu dijemur dahulu. Bagaimana membuat kertas daur ulang? 29 Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang antara lain : 1. kertas 2. blender 3. baskom 4. spon 5. meja 6. kain 7. screen 8. papan dan alat pemberat Cara membuat : 1. Robek kecil-keil kertas bekas dan rendam didalam air selama 1 hari 2. Blender kertas sampai menjadi bubur halus 3. Tuangkan ke dalam baskom yang berisi air dan diaduk 4. Letakan Spons di atas meja, lalu taruh kain yang sudah dibasahi diatasnya 5. Saring campuran jangan terlalu tebal di baskom memakai screen sablon 6. Letakan di atas spons yang sudah dilapisi kain dengan posisi terbalik, gosok sedikit screennya dan angkat dengan hati-hati 7. Tutup dengan kain yang sudah dibasahi. tambah satu lapis lagi kain basah, ulangi langkah 5 dan 6 8. Sesudah beberapa lapis press dengan menaruh papan besar diatasnya dan beri pemberat batako atau batu 9. Biarkan selama sekitar satu jam agar airnya berkurang. sebelum diangkat pastikan sudah cukup kering. Angkat sepasang demi sepasang dan jemur ditempat yang panas. lalu setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya pelan-pelan. Jika ingin membuat atau corak khusus, beberapa proses di bawah ini dapat dilakukan.  Proses tempelan. Sebelum anda menutup campuran bubur kertas dengan kain yang sudah dibasah, tempelkan bunga, rumput atau daun-daun kecil diatasnya.  Proses Campuran. Ketika memblender kertas, tambahkan bunga, rumput atau bahan alami lainnya yang akan memberikan warna dan pola khusus.  Proses Press. Ketika sedang mengepress kertasnya, taruhlah daun atau sesuatu yang bermotif bagus. taruhlah papan diatasnya dan beri pemberat. Contoh barang yang bisa dibuat dengan kertas daur ulang.  Kertas untuk menggambar karya seni  Pembungkus buku, tempat pensil, dan lain-lain  Undangan, amplop, map, dll. Kertas daur ulang juga bagus sekali untuk ditempel diatas karya-karya yang bisa anda bikin dari karton.  Kotak pensil dan bingkai photo  kotak kado Jika ingin memberi warna pada kertas daur ulang memakai bahan alami untuk mewarnai kertas daur ulang tersebut kita bisa memakai beberapa bahan yang bisa dipakai untuk memberi warna tersebut diantaranya: kunyit, daun jati, daun pandan wangi, gambir, pacar cina, nila.  Kunyit : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna kuning.  Daun Jati : Kalau diparut dan disaring akan menhasilkan warna merah  Daun Pandan Wangi : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hijau  Gambir : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna hitam  Pacar Cina : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna merah muda  Nila : Kalau kita parut dan disaring akan menghasikan warna biru Jika ingin mencoba membuat kertas dengan warna baru, saat kertas bekas yang kecil- kecil akan direndam di air selama 1 hari, isilah airnya sesudah disiram dengan macam- macam bahan yang bisa memberikan warna yang bagus. 30 Apotek Hidup Segala yang ada di alam ini ada manfaatnya. Tumbuh-tumbuhan setelah diketahui gunanya dibudidayakan dan disebut tanaman. Kita budidayakan agar hasilnya meningkat jumlah dan mutunya, untuk memenuhi keperluan kita yang makin meningkat; diperlukan untuk makanan, minuman, obat, keamanan, keindahan, hiburan. Memelihara tanaman bisa dilakukan di kebun, di halaman rumah, dan di halaman sekolah. Lahan di halamanpekarangan rumah dan sekolah, dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, apotek hidup, warung hidup, pagar hidup, dan sebagai penambah keindahan. Lumbung hidup, gudang bahan makanan, yang siap dipanen sesuai kebutuhan. Apotek hidup, sumber obat tradisional, pengobatan alternatif. Warung hidup, tempat membeli bahan makanan bagi mereka yang memerlukan. Banyak jenis tanaman bergizi yang dapat diusahakan di pekarangan, tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan dan situasi-kondisi. Sumber protein antara lain: bayam, kangkung, petai, lamtoro, melinjo, kacang panjang, kacang buncis, singkong ubikayu. Sumber kalori misalnya: pisang, talas, jagung, singkong, ubi jalar. Sumber vitamin C antara lain: pepaya, jambu biji, sirsak, srikaya, cabai besar. Sumber vitamin A adalah: adpokat, pepaya, mangga, lamtoro, melinjo, kacang panjang, kayumanis, talas, kelor, sawi, kangkung, bayam, ubijalar, kecipir, mangkokan. Bumbu misalnya: kencur, kunyit, kumis kucing, jahe, sirih, temu lawak. Apotek hidup dapat diterapkan di sekolah. Untuk penerapannya diperlukan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Penanaman pohon untuk bahan apotek hidup dilakukan di halaman sekolah dan pemeliharaannya dilakukan oleh siswa dengan pengawasan dan bimbingan guru yang tahu soal itu. 2. Upaya pemanfaatan apotek hidup secara nyata, hal ini melalui:  Pengoptimalan fungsi laboratorium sekolah untuk tempat penelitian, praktik peracikan atau pembuatan obat dari tanaman obat atau apotek hidup.  Pemanfaatan secara nyata obat-obatan buatan siswa untuk kesembuhan siswa yang sakit di UKS. 3. Lambat laun, obat-obatan dari pabrik diganti dengan obat-obatan buatan siswa. 4. Tindakan itu harus dilakukan terus-menerus dan menggenerasi dengan baik, sehingga keahlian menanam, memelihara, meracik tanaman menjadi obat bisa dilakukan semua

D. AIR